Penekanan ASEAN atas Diakhirinya Perang di Gaza
(last modified Sat, 18 Nov 2023 14:41:16 GMT )
Nov 18, 2023 21:41 Asia/Jakarta
  • Korban keganasan Israel di Gaza
    Korban keganasan Israel di Gaza

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam sidangnya di Indonesia menuntut dihentikannya perang di Jalur Gaza.

Organisasi ini lebih dari dua bulan dari kejahatan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, senantiasa menekankan dihentikannya perang di daerah ini. Meski demikian, Israel dengan dukungan Amerika Serikat yang sampai saat ini menghalangi gencatan senjata, masih terus melanjutkan kejahatannya di Gaza, di mana jumlah syuhada Palestina sampai saat ini mencapai lebih dari 12 ribu orang.

Ini artinya, untuk menghentikan perang di Gaza dibutuhkan tekad global, sehingga rezim Zionis akan dipaksa menghentikan perang dan pembantaiannya terhadap rakyat tertindas dan tak berdaya Jalur Gaza.

Bocah Gaza

Murtadha Haidar, pengamat isu-isu internasional terkait hal ini mengatakan, "ASEAN adalah organisasi regional penting di Asia Tenggara. Negara-negara Islam penting seperti Indonesia dan Malaysia adalah anggota organisasi ini, dan hal ini menambah bobot dan posiis organisasi ini. Oleh karena itu, tuntutan ASEAN untuk menghentikan perang akan dapat menambah tekanan terhadap Tel Aviv untuk segera menghentikan perang."

Setelah serangan Zionis terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Gaza dan kemudian terhadap Rumah Sakit Indonesia di wilayah ini, kini menjadi semakin jelas bagi dunia bahwa Zionis melakukan genosida di Gaza dengan melakukan kejahatan perang dan berusaha mengusir warga Gaza dari tanah airnya dengan menciptakan bumi yang terbakar, dan faktanya Zionis merealisasikan kebijakan mereka yang tercela yaitu menggusur orang-orang Gaza. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa tidak hanya masyarakat Gaza yang tidak bersedia pindah dari tempat tinggal mereka, namun para penjahat Zionis tidak berhasil dalam operasi darat mereka dan klaim palsu mereka tentang menemukan senjata di rumah sakit juga semakin mempermalukan Zionis.

Maulvi Mofleh, pakar masalah politik, mengatakan tentang hal ini; Zionis tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan begitu terisolasi di dunia. Opini publik dari negara-negara pro-Zionis, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Australia, mengecam keras Zionis. Di Korea Selatan, Jepang, dan bahkan di negara-negara lain. Di Amerika Latin, terdapat solidaritas global dalam mengecam Zionis, hal ini tidak dapat dipahami oleh mereka dan para pendukungnya karena mereka menganggap isu Palestina telah dilupakan.

Bagaimana pun juga penyelenggaraan pertemuan di berbagai wilayah dunia tarmasuk ASEAN di Indonesia, menunjukkan bahwa meski krisis Gaza berlarut-larut, tapi dunia tetap mengutuk rezim Zionis dan menuntut dihentikannya kejahatan rezim ilegal ini, serta masalah Palestina tetap menjadi isu utama komunitas global dan khususnya para pecinta kebebasan.

Oleh karena itu, berbagai rencana dan pandangan terkait upaya mengadili rezim Zionis dengan dakwaan melakukan kejahatan perang terus digulirkan, di mana Amerika Serikat dalam hal ini harus bertanggung jawab dan memberi jawaban. (MF)