May 05, 2024 18:45 Asia/Jakarta
  • Lima Argumen yang Buktikan Kebenaran Iran, di Hadapan AS

Amerika Serikat, dalam beberapa dekade terakhir berulangkali menuduh Republik Islam Iran, tidak mematuhi mekanisme-mekanisme internasional, dan tuduhan ini selalu menjadi instrumen untuk menekan Iran.

Di sisi lain masyarakat dunia dalam beberapa bulan terakhir berulangkali menyaksikan ketidakpedulian AS, terhadap usulan yang disampaikan lembaga-lembaga internasional terkait perkembangan terbaru di Israel.
 
Pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, di hadapan ribuan guru Iran, beberapa waktu lalu, mencakup poin-poin penting terkait perkembangan terkini di Asia Barat, dan harus dikaji secara serius.
 
Rahbar, dalam pidatonya menegaskan bahwa perilaku pemerintah AS, terhadap para mahasiswa yang memprotes kejahatan Israel, dalam demonstrasi tanpa kekerasan dan perusakan, membuktikan kebenaran sikap Iran, yang pesimistis terhadap pemerintah AS.
 
Perkembangan yang terjadi di Wilayah pendudukan, dalam beberapa bulan terakhir menjadi bukti terungkapnya kontradiksi-kontradiksi yang terus dilakukan oleh para politisi AS.
 
Sejak sekitar 45 tahun lalu, kita menyaksikan berlanjutnya konflik antara Iran dan AS. Para pejabat Washington, terus menerus menuduh Tehran, sebaliknya Republik Islam, dalam beberapa kesempatan mengungkapkan beberapa kasus.
 
Saat ini apa yang lebih kentara dari sebelumnya di mata masyarakat dunia adalah kebenaran sikap yang diambil Iran, dalam beberapa dekade terakhir terkait AS.
 
1. Penggunaan standar-standar ganda oleh AS, dengan maksud menekan negara-negara independen seperti Republik Islam Iran, merupakan salah satu isu yang dalam beberapa dekade terakhir selalu disampaikan Iran, terhadap AS.
 
Dalam beberapa bulan, dan minggu terakhir kita menyaksikan contoh-contoh nyata dari standar ganda AS, yang menjadi bukti kebenaran sikap Iran.
 
"Pemerintah AS, yang beberapa dekade kebelakang selalu mengklaim sebagai pemimpin dunia dalam melawan pelanggaran hak asasi manusia, tapi dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat dunia justru menyaksikan kebisuan, bahkan keterlibatan Washington, dalam kejahatan Israel, di Palestina."
 
Hal ini terjadi di saat orang-orang Amerika, sendiri, dengan bersandar pada berbagai laporan, mengakui bahwa pasukan Israel, melakukan kejahatan di Jalur Gaza.
 
2. Penghormatan terhadap hukum internasional termasuk argumen yang berulangkali menjadi sandaran para pejabat AS, untuk menyerang Iran baru-baru ini. Padahal belum lama ini dunia menyaksikan sendiri pelanggaran hukum internasional oleh AS yang mendukung Israel.
 
Saat ini publik dunia sedang menyaksikan peristiwa-peristiwa yang menjadi bukti standar ganda Amerika Serikat, di bidang hukum internasional karena mendukung kejahatan-kejahatan Israel, di Gaza.
 
3. AS dalam beberapa bulan terakhir berulangkali menuduh Republik Islam Iran, tidak mematuhi mekanisme-mekanisme internasional, dan menjadikan hal itu sebagai instrumen untuk menekan Iran.
 
"Masyarakat dunia beberapa bulan kebelakang berulangkali menyaksikan ketidakpedulian AS, terhadap usulan lembaga-lembaga internasional terkait perkembangan yang sedang terjadi di Wilayah pendudukan."
 
Oleh karena itu, beberapa pengambil keputusan di AS, merespons kemungkinan Mahkamah Internasional, ICJ, dengan mengeluarkan surat penangkapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Israel, dan jika hal itu sampai terjadi, maka ICJ akan disanksi.
 
Menjatuhkan sanksi terhadap salah satu lembaga internasional adalah bukti nyata lain dari standar ganda AS, yang dalam beberapa hari terakhir sedang dipertontonkan kepada masyarakat dunia.
 
4. Selama bertahun-tahun, pemerintah AS, berusaha mengenalkan Republik Islam Iran, kepada masyarakat dunia sebagai pelanggar HAM, melalui tuduhan-tuduhan pelanggaran HAM.
 
Padahal dalam beberapa hari terakhir masyarakat dunia disuguhi pemandangan menyedihkan seputar penumpasan demonstrasi damai mahasiswa AS yang memprotes kejahatan Israel, di Gaza, dan ini semakin membuka tirai standar ganda pemerintah AS, daripada sebelumnya.
 
"Pemerintah AS, menyiksa mahasiswa secara brutal, dan jika hal ini terjadi di negara lain maka negara itu pasti sudah disanksi serta diancam dengan resolusi, konsensus dunia, dan selainnya. Pada saat yang sama AS, akan memainkan peran sebagai jaksa penuntut, sekaligus pengacara."
 
5. Poin lain yang harus diperhatikan adalah, Iran, dalam beberapa dekade terakhir berulangkali menegaskan bahwa Palestina, adalah masalah utama Asia Barat, dan normalisasi hubungan dengan Israel, tidak akan menyelesaikan masalah.
 
Sekarang banyak pihak yang mengakui kebenaran sikap Republik Islam Iran, baik di level kawasan maupun dunia. Sebagaimana mereka juga mengakui praktik Apartheid, kejahatan, pembunuhan anak, tidak menghormati hukum internasional, dan selainnya oleh Israel. (HS)