Penting! Inilah Perkembangan Global Terkini Mengenai Palestina
Di antara perkembangan global, terutama di Asia Barat terkait dengan Palestina selama 24 jam terakhir adalah serangan intens rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, dan percakapan telepon antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Brigade Hizbullah Irak dan Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas.
Selain itu, perkembangan lainnya adalah respons rudal dan drone Front Perlawanan (Hizbullah Lebanon) terhadap kejahatan Israel di Gaza, penembakan pesawat tanpa awak Amerika Serikat (AS) di Yaman dan penghentian hubungan Universitas Ghent di Belgia dengan sejumlah pusat penelitian Israel.
Pengeboman di Nuseirat dan Rafah oleh Israel
Sejak Jumat (17/5/204) dini hari, militer rezim Zionis membombardir beberapa tempat di kamp pengungsi al-Nuseirat yang terletak di tengah Jalur Gaza, dan kota Rafah di selatan wilayah tersebut.
Kejahatan tersebut dilakukan Israel setelah Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Kamis mengumumkan, dalam laporan terbarunya, bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai 35.272 orang.
224 hari telah berlalu sejak perang berdarah di Gaza, yang disebut-sebut sebagai tragedi kemanusiaan paling dahsyat sejak Perang Dunia II. Agresi militer Israel ke Gaza telah menyebabkan 115.000 warga Palestina gugur syahid dan terluka, dan 10.000 orang hilang, yang 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya.
Sekjen Hizbullah Irak: Kami Tidak akan Menyia-nyiakan Upaya Apa pun untuk Membantu Palestina
Sekjen Brigade Hizbullah Irak Abu Hussein al-Hamidawi melakukan percakapan telepon dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada Kamis malam. Dia memuji perlawanan rakyat Palestina yang tertindas terhadap serangan barbar Israel dan menegaskan bahwa perlawanan Irak tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk membantu rakyat Palestina.
Perlawanan Islam Irak Menyerang Eilat
Perlawanan Islam Irak pada Jumat pagi mengumumkan serangan pesawat tak berawak ke Eilat di selatan Palestina yang diduduki Israel. Serangan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina di Gaza.
Perlawanan Islam Irak mengumumkan bahwa "target penting" yang terletak di Umm al-Rashrash di Eilat telah menjadi sasaran serangan drone mereka.
Serangan Rudal Hizbullah Lebanon ke utara Palestina yang Diduduki
Hizbullah Lebanon menyerang wilayah utara Palestina yang diduduki Israel dengan serangan rudal dalam jumlah besar pada Jumat pagi.
Reporter Al Jazeera mengatakan bahwa setelah serangan Hizbullah Lebanon, sirine peringatan telah dibunyikan di lebih dari 15 tempat di Galilea Atas (Jaleel al 'alaa) di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Militer Yaman Tembak Jatuh Drone Mahal AS
Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik AS di timur laut Yaman pada Jumat pagi. Sumber Yaman mengumumkan bahwa drone ini ditembak jatuh di daerah al-Khosif di kabupaten Wadi Obeidah di tenggara provinsi Marib, timur laut Yaman.
Pesawat tanpa awak tersebut diproduksi oleh General Atomics Aeronautical Systems yang harganya mencapai lebih dari 32 juta dolar. Sebelumnya, militer Yaman juga telah menembak drone jenis yang sama pada November 2023.
Yaman Puji Tindakan Spanyol terhadap Kapal Senjata Israel
Seorang pejabat Yaman pada Jumat pagi mengapresiasi tindakan Spanyol yang tidak mengizinkan kapal pengangkut senjata rezim Zionis Israel berlabuh di pantai negara tersebut.
Beberapa jam yang lalu, Wakil Menteri Penerangan Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman Nasreddin Amer memuji tindakan Spanyol, dan meminta seluruh negara di dunia dan perusahaan-perusahan pelayaran untuk menghentikan interaksi apa pun dengan kapal-kapal Israel dan pelabuhan Palestina yang diduduki rezim ilegal ini.
Menteri Transportasi Spanyol Oscar Puente mengumumkan pada Kamis malam bahwa pemerintah Madrid tidak mengizinkan kapal yang membawa senjata menuju Israel untuk berlabuh di pelabuhan Cartagena di negara ini.
Berita ini diterbitkan ketika Spanyol menentang serangan militer Israel di Gaza dalam beberapa bulan terakhir, dan pemerintah Madrid menekankan pengakuan negara Palestina yang merdeka.
Universitas Ghent Hentikan Hubungan dengan Pusat Penelitian Israel
Universitas Ghent Belgia memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan tiga pusat penelitian rezim Zionis pada hari Kamis menyusul demonstrasi besar-besaran mahasiswa pro-Palestina di universitas tersebut.
Berdasarkan keputusan tersebut, Universitas Ghent menghentikan hubungannya dengan pusat-pusat yang bekerja sama dengan militer Israel dalam produksi senjata.
Belgia merupakan salah satu negara yang memulai upaya untuk mengakui negara merdeka Palestina dalam beberapa bulan terakhir. (RA)