Atwan: Kekalahan Ketiga Israel di Lebanon akan Segera Terjadi
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179024-atwan_kekalahan_ketiga_israel_di_lebanon_akan_segera_terjadi
Pars Today - Seorang analis terkemuka di dunia Arab menulis catatan tentang lima indikator utama yang menunjukkan kesiapan rezim Zionis untuk melancarkan serangan skala besar terhadap Lebanon dengan dukungan AS. Ia yakin bahwa biaya tindakan ini bagi Tel Aviv akan jauh lebih berat daripada kekalahan dalam perang 2006, dan sebagai imbalannya, Hizbullah sedang mempersiapkan respons dan senjata canggih yang dapat mengubah perimbangan regional.
(last modified 2025-10-26T09:15:37+00:00 )
Okt 26, 2025 16:14 Asia/Jakarta
  • Abdel Bari Atwan
    Abdel Bari Atwan

Pars Today - Seorang analis terkemuka di dunia Arab menulis catatan tentang lima indikator utama yang menunjukkan kesiapan rezim Zionis untuk melancarkan serangan skala besar terhadap Lebanon dengan dukungan AS. Ia yakin bahwa biaya tindakan ini bagi Tel Aviv akan jauh lebih berat daripada kekalahan dalam perang 2006, dan sebagai imbalannya, Hizbullah sedang mempersiapkan respons dan senjata canggih yang dapat mengubah perimbangan regional.

Abdel Bari Atwan, seorang analis terkemuka di dunia Arab dan editor surat kabar Rai Al-Youm menulis dalam sebuah catatan, Ada banyak tanda yang menunjukkan kesiapan rezim pendudukan Israel untuk melakukan serangan skala besar terhadap Hizbullah Lebanon dalam beberapa hari mendatang. Sebuah serangan yang, akan dilakukan dengan dukungan AS, tetapi akan menimbulkan biaya yang jauh lebih besar bagi Israel daripada kekalahan dalam perang Juli 2006.

Menurut Pars Today mengutip ISNA, Atwan merangkum tanda-tanda ini dalam lima poin utama dan menulis, Tanda pertama adalah pernyataan Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam setelah pertemuan tak terduga dengan Jenderal Joseph Clearfield, kepala komite pemantau gencatan senjata di Lebanon, yang mengatakan bahwa Lebanon berkomitmen untuk menyelesaikan proses pelucutan senjata di wilayah selatan Sungai Litani pada akhir tahun ini.

Atwan berkata, Tanda kedua adalah penekanan Thomas Barrack, utusan AS untuk Suriah dan Lebanon, yang mengatakan bahwa waktunya telah tiba untuk mendapatkan kembali kedaulatan Lebanon. Ia juga memperingatkan tentang tindakan sepihak Israel jika pemerintah terus menunda pelucutan senjata Hizbullah.

Tanda ketiga, menurut analis Arab ini, adalah pelaksanaan latihan ekstensif oleh tentara rezim Zionis di Lebanon selatan, yang mensimulasikan serangan darat, laut, dan udara terhadap negara ini.

Catatan itu berlanjut, "Namun, tanda keempat adalah meningkatnya tren penduduk yang meninggalkan pinggiran selatan Beirut menuju wilayah utara dan timur laut, yang dianggap lebih aman."

Tanda kelima adalah meningkatnya intensitas penerbangan pengintaian pesawat nirawak Israel di langit Lebanon sepanjang waktu dan publikasi laporan yang mengindikasikan kemungkinan penargetan infrastruktur vital Lebanon, termasuk bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, dan jaringan pasokan air Beirut.

Atwan menulis bahwa ancaman dan tekanan dari rezim Zionis ini bertepatan dengan laporan dari media-media  Ibrani yang, mengutip para jenderal Zionis, telah mengumumkan rekonstruksi cepat kemampuan militer dan organisasi Hizbullah.

Menurut laporan ini, Hizbullah telah berhasil memulihkan kapasitas produksi senjatanya, termasuk produksi rudal dengan akurasi dan daya rusak yang lebih tinggi daripada perang sebelumnya.

Sebuah sumber di Lebanon mengatakan bahwa "kejutan besar berikutnya" mungkin adalah peluncuran rudal "hipersonik" dan hulu ledak cluster, yang lebih berat daripada milik Yaman.

Dalam pidato-pidatonya baru-baru ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem telah menekankan kemampuan ini, dengan menekankan, Senjata perlawanan adalah untuk pertahanan melawan agresi Israel, bukan untuk digunakan dalam urusan internal Lebanon. Senjata ini adalah bagian dari kekuatan nasional Lebanon, dan keliru besar jika berpikir bahwa menyingkirkannya akan menyelesaikan masalah negara.

Atwan juga menyoroti banyaknya kunjungan pejabat tinggi Amerika ke Wilayah pendudukan dalam beberapa hari terakhir. Ia yakin bahwa tujuan utama kunjungan-kunjungan ini bukanlah untuk membendung serangan Israel di Gaza dan mempertahankan gencatan senjata, melainkan untuk mempersiapkan serangan gabungan Israel-Amerika terhadap Iran, Lebanon, dan Yaman.

Analisis tersebut mengingat bahwa rezim Zionis telah menderita kekalahan "memalukan" di Lebanon dua kali. Yang pertama pada tahun 2000 dengan penarikan sepihak dari Lebanon selatan dan yang kedua dalam perang tahun 2006. Menurutnya, kekalahan ketiga juga akan segera terjadi, karena rezim yang belum mencapai tujuannya dalam dua tahun pertempuran di Gaza juga tidak akan menang di Lebanon.

Atwan menyimpulkan, Lebanon, maupun Iran, tidak akan sendirian. Era kesabaran dan pengendalian diri strategis telah berakhir, dan pembacaan ulang kata-kata terbaru Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menegaskan fakta ini, dan hari-hari mendatang akan membuktikan segalanya.(sl)