Dari Stockholm hingga New Delhi: Seruan Keadilan untuk Palestina
Para pendukung Palestina berdemonstrasi di Stockholm, ibu kota Swedia, untuk memprotes pemboman terus-menerus yang dilancarkan tentara Israel terhadap sekolah dan rumah sakit di Jalur Gaza.
Selama beberapa bulan terakhir, dunia telah menyaksikan gelombang demonstrasi rakyat yang mendukung rakyat Palestina dan mengecam kebijakan rezim Zionis.
Dari jalanan Eropa dan Amerika hingga negara-negara Asia dan Afrika, jutaan orang telah meneriakkan slogan-slogan menuntut keadilan dan mengibarkan bendera Palestina, untuk menyatakan solidaritas mereka dengan rakyat Gaza.
Menurut Pars Today, ratusan pengunjuk rasa berkumpul pada hari Sabtu di Lapangan Odenplan, Stockholm, dan kemudian berbaris menuju gedung Parlemen Swedia.
Para peserta demonstrasi mengibarkan bendera Palestina dan membawa plakat bertuliskan slogan-slogan seperti "Israel membunuh anak-anak Gaza" dan "Hentikan genosida terhadap rakyat Palestina."
Aktivis Swedia, Lasse Eriksson menanggapi genosida tak tertandingi yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap Palestina, dengan mengatakan, "Berdasarkan survei terbaru oleh sebuah perusahaan Swedia, 75 persen rakyat negara ini menentang tindakan Israel di Gaza, tetapi tidak ada partai politik di parlemen Swedia yang secara serius menentang kejahatan ini."
Ia juga menyerukan pemboikotan rezim Zionis dan pengusiran duta besarnya dari Stockholm.
Ribuan warga Yordania juga menggelar demonstrasi di permukiman Al-Tufail di ibu kota negara, Amman, pada hari Sabtu untuk mengecam kebijakan rezim Zionis yang membunuh dan membuat penduduk Jalur Gaza kelaparan.
Para peserta demonstrasi mengumumkan kesiapan penuh mereka untuk memberikan bantuan militer kepada penduduk Gaza.
Para demonstran juga mendesak pemerintah Arab dan Islam untuk memenuhi kewajiban agama, moral, dan kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina.
Kepolisian London, yang melanjutkan kebijakan ketat mereka terhadap para pendukung kelompok "Aksi untuk Palestina", menangkap 55 warga pada hari Sabtu yang memprotes kejahatan rezim Zionis.
Sky News juga mengumumkan dalam laporan terpisah bahwa demonstrasi besar-besaran digelar di kota-kota lain pada hari Sabtu untuk mendukung kelompok tersebut, termasuk Manchester, Edinburgh, Bristol, dan Truro.
Menurut undang-undang baru pemerintah Inggris, keanggotaan dalam kelompok tersebut atau bahkan dukungan simbolis dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga 14 tahun.
Media Inggris melaporkan bahwa keputusan ini diambil setelah meningkatnya tekanan dari lobi pro-Zionis.
Para pendukung Palestina juga turun ke jalan di New Delhi. Para peserta di area Kepolisian Nehru"di New Delhi membawa bendera Palestina dan plakat bertuliskan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina", "Hentikan genosida", dan "Gencatan Senjata, sekarang", memprotes kebijakan pemerintah India yang mendukung Israel.
Menurut penyelenggara protes anti-Zionis ini, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah India secara efektif berpihak pada rezim pendudukan dengan menolak mengutuk kejahatan Israel di lembaga internasional.(PH)