Perang Tarif Trump: Apa yang Akan Dibayar Konsumen Amerika?
https://parstoday.ir/id/news/world-i175534
Pars Today - Untuk pertama kalinya dalam hampir 100 tahun, tarif pajak impor AS secara keseluruhan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
(last modified 2025-08-11T08:22:15+00:00 )
Aug 11, 2025 14:25 Asia/Jakarta
  • Konsumen AS
    Konsumen AS

Pars Today - Untuk pertama kalinya dalam hampir 100 tahun, tarif pajak impor AS secara keseluruhan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan tarif baru atas barang-barang impor dari puluhan negara, kini semakin jelas bagaimana kebijakan perdagangan Donald Trump akan memengaruhi konsumen dan bisnis.

Menurut laporan Pars Today, sebagian besar negara menghadapi tarif AS sebesar 15 persen, sejumlah negara Asia sebesar 19 persen, dan negara-negara lain antara 20 dan 50 persen. Tarif sebesar 55 persen untuk barang-barang buatan Cina juga akan berlaku minggu depan kecuali jika kesepakatan dagang tercapai.

Data terbaru pemerintah AS menunjukkan bahwa tarif tersebut telah meningkatkan harga bahan makanan, furnitur, dan peralatan rumah tangga di negara tersebut sejak Juni. Menurut perkiraan oleh Budget Lab di Universitas Yale, tarif tersebut akan menyebabkan kenaikan harga sebesar 1,8 persen dalam jangka pendek, setara dengan penurunan pendapatan tahunan sebesar $2.400 untuk setiap rumah tangga Amerika.

Bagaimana kita sampai di sini?

Pada bulan April, Trump memberlakukan tarif impor yang luas terhadap impor dari 66 negara, Uni Eropa, Taiwan, dan Kepulauan Falkland. Langkah ini bertujuan untuk melindungi manufaktur dalam negeri dan menyeimbangkan perdagangan global.

Setelah jeda singkat, ia memberlakukan pajak umum sebesar 10% dan kemudian memperingatkan bahwa tarif akan meningkat pada 1 Agustus, yang akhirnya berlaku Kamis lalu. Tarif sebesar 35% juga diberlakukan untuk barang-barang Kanada dan 50% untuk barang-barang Brasil.

Trump baru-baru ini menandatangani perintah untuk menaikkan tarif impor dari India dari 25% menjadi 50% atas pembelian minyak Rusia oleh New Delhi. Tarif terdesentralisasi untuk aluminium, baja, dan farmasi juga masih berlaku.

Kenaikan harga telah dimulai

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa harga-harga naik pada bulan Juni. Pakaian dan alas kaki termasuk di antara barang-barang yang paling terdampak oleh tarif tersebut. Sepatu diperkirakan akan naik sebesar 39% dan pakaian jadi sebesar 37%. Rata-rata, warga Amerika kini menghadapi pajak sebesar 18,6 persen atas barang impor, tingkat tertinggi sejak 1933.

Makanan dan minuman semakin mahal

Analisis nonpartisan dari Tax Foundation menunjukkan bahwa tarif akan menaikkan harga pangan karena Amerika Serikat tidak memproduksi cukup banyak untuk memenuhi permintaan domestiknya.

Harga ikan, kopi, minuman beralkohol, pisang, dan bir juga kemungkinan akan naik. Serikat pekerja industri alkohol telah memperingatkan bahwa tarif sebesar 15 persen untuk minuman Eropa dapat mengakibatkan hilangnya lebih dari 25.000 lapangan kerja dan memangkas penjualan sebesar $2 miliar.

Harga mobil tetap stabil untuk saat ini

Beberapa produsen mobil, seperti Ferrari, telah menaikkan harga, tetapi sebagian besar merek masih menunggu informasi lebih rinci tentang tarif tersebut. Namun, kondisinya bisa berubah.

General Motors telah memperingatkan bahwa dampak tarif akan lebih terasa pada kuartal ketiga tahun ini. Toyota juga melaporkan penurunan laba kuartal kedua sebesar 37%, dan menyalahkan tarif Trump.

Komponen yang masih belum jelas

Dengan tarif baru ini, masa depan kebijakan tersebut masih belum pasti. Penggunaan Undang-Undang Kekuatan Darurat oleh Trump untuk mengenakan tarif telah menghadapi tantangan hukum dan kemungkinan akan berakhir di Mahkamah Agung. Tarif untuk barang-barang Cina belum difinalisasi.

Trump juga telah menghapuskan pengecualian pajak untuk paket bernilai rendah di bawah $800, sebuah undang-undang yang digunakan perusahaan e-commerce untuk menghindari pembayaran bea masuk. Pengecualian ini akan dihapuskan untuk semua negara pada 29 Agustus.(sl)