Warga Inggris Tidak Percaya Trump dan Rencana Perdamaian AS di Gaza
https://parstoday.ir/id/news/world-i179566-warga_inggris_tidak_percaya_trump_dan_rencana_perdamaian_as_di_gaza
Pars Today - Opini publik di Inggris memandang rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat untuk Gaza dengan penuh keraguan.
(last modified 2025-11-04T07:43:24+00:00 )
Nov 04, 2025 14:40 Asia/Jakarta
  • Demonstrasi warga Inggris mendukung Palestina
    Demonstrasi warga Inggris mendukung Palestina

Pars Today - Opini publik di Inggris memandang rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat untuk Gaza dengan penuh keraguan.

Banyak warga Inggris dalam demonstrasi besar-besaran di London menyebut Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, sebagai “pembohong, fasis, dan pendukung genosida”, serta menilai rencana yang disebut “Peta Sharm El-Sheikh” sebagai kelanjutan dari kebijakan kolonial Amerika Serikat dan Israel.

Menurut laporan Pars Today, pertemuan seremonial Trump di Sharm El-Sheikh yang bertujuan memperkenalkan rencana perdamaian 20 pasal untuk Gaza telah memicu reaksi keras dari masyarakat dan para analis di Inggris. Para demonstran menegaskan bahwa rencana itu, yang akan membentuk pemerintahan non-pribumi dan menyerahkan kendalinya kepada Tony Blair, bertentangan sepenuhnya dengan cita-cita rakyat Palestina.

Dalam demonstrasi yang diikuti sekitar enam ratus ribu orang di London baru-baru ini, warga Inggris menyatakan bahwa perdamaian sejati hanya akan terwujud apabila “solusi satu negara” diterima, yakni bentuk pemerintahan di mana semua agama dapat hidup berdampingan di Palestina.

Salah satu peserta mengatakan, “Kita tidak boleh tertipu oleh perdamaian palsu Trump. Ia adalah sekutu para penjajah, bukan penengah perdamaian.”

Diana Buttu, seorang pengacara Palestina juga menulis dalam kolom di surat kabar The Guardian terbitan London bahwa rencana Trump merupakan reproduksi dari logika kolonial “Sykes–Picot”, yang seabad lalu membagi Timur Tengah di antara kekuatan Barat.

Opini publik Inggris juga tidak memiliki pandangan positif terhadap Trump. Banyak pengunjuk rasa dalam wawancara dengan media menyebutnya sebagai “penyimpang, rasis, dan pembohong”, serta menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mempercayai klaimnya sebagai pencinta perdamaian.

Sementara Amerika Serikat terus mengirimkan senjata ke Israel, rakyat Inggris turun ke jalan-jalan di London untuk menuntut penghentian genosida, penuntutan terhadap para pemimpin rezim Zionis, dan pembebasan penuh Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Tengah.(sl)