Bagaimana Mamdani yang Muslim, Cipta Ketakutan bagi Lobi Zionis di AS?

Pars Today - Seorang analis media Turki menilai kemenangan Zohran Mamdani, seorang Muslim, dalam pemilihan wali kota New York, Amerika Serikat sebagai kekalahan bagi rezim Zionis.

Menurut laporan Pars Today, kemenangan Zohran Kwame Mamdani, politisi Muslim dan anggota Partai Demokrat, dalam pemilihan wali kota New York merupakan titik balik dalam dinamika politik Amerika Serikat dan simbol dari meningkatnya kekuatan umat Muslim di ranah yang sebelumnya didominasi oleh lobi Zionis dan arus Islamofobia.

Keberhasilan ini bukan hanya sebuah kemenangan elektoral, tetapi juga kekalahan yang nyata bagi jaringan kuat pendukung Israel.

Ibrahim Karatas, analis hubungan internasional asal Turki dan jurnalis yang berfokus pada politik luar negeri, dalam sebuah artikel yang dimuat di situs berita dan analisis Politics Today menulis, “Kaum Zionis kini secara terbuka tidak hanya khawatir terhadap kemenangan Mamdani, tetapi juga terhadap perubahan arah kebijakan Amerika Serikat.”

Kekalahan Lobi Zionis

Karatas menambahkan bahwa Mamdani, dalam persaingan ketat melawan Andrew Cuomo, calon independen yang didukung oleh para miliarder dan media pro-Zionis, berhasil meraih kepercayaan publik meskipun menghadapi kampanye hitam yang masif. Upaya-upaya yang menelan biaya jutaan dolar untuk merusak citranya, termasuk menuduh Mamdani terlibat dalam serangan 11 September dan ancaman pemotongan anggaran kota oleh Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, semuanya berakhir dengan kegagalan.

Kekalahan ini merupakan pukulan berat bagi AIPAC dan lobi-lobi Zionis lainnya yang selama ini menganggap kemenangan kandidat dukungan mereka sebagai sesuatu yang hampir pasti.

Perubahan Pandangan Publik terhadap Umat Muslim

Analis hubungan internasional asal Turki itu menulis, “Masyarakat New York, salah satu kota paling beragam dan padat di Amerika Serikat, dengan memilih seorang Muslim sebagai wali kota, telah menunjukkan bahwa pandangan mereka terhadap Islam dan umat Muslim telah berubah.”

Transformasi ini, terutama setelah perang Gaza dan meningkatnya kesadaran publik terhadap kejahatan rezim Zionis Israel, telah membuat dukungan terhadap Palestina di kalangan warga Amerika meningkat pesat, sementara slogan “Israel First” kini digantikan oleh tuntutan akan keadilan dan kemanusiaan.

Awal Era Baru dalam Politik Amerika Serikat

Ibrahim Karatas menambahkan bahwa para analis meyakini kemenangan Zohran Mamdani dapat menjadi awal dari serangkaian kekalahan lebih lanjut bagi kelompok-kelompok Islamofobia dan pendukung rezim Israel dalam pemilihan mendatang. Generasi muda Amerika, yang menaruh kepercayaan pada figur-figur kritis terhadap Israel, memainkan peran penting dalam perubahan arah politik ini.

Perubahan ini tidak hanya menguntungkan umat Muslim, tetapi juga bermanfaat bagi seluruh kelompok minoritas yang selama bertahun-tahun berada di bawah tekanan kuat dari lobi-lobi Zionis yang berpengaruh.

Kemenangan Zohran Mamdani harus dipandang melampaui sekadar keberhasilan pribadi. Ini merupakan kemenangan kolektif bagi umat Muslim, para pejuang keadilan, dan semua pihak yang menginginkan perubahan dalam struktur kekuasaan di Amerika Serikat.(sl)