Prasasti Cyrus; Hadiah Sejarah Iran untuk Perdamaian Dunia
https://parstoday.ir/id/news/world-i180738-prasasti_cyrus_hadiah_sejarah_iran_untuk_perdamaian_dunia
Dua puluh enam abad yang lalu, Cyrus Achaemenid, penguasa negeri Persia, menuliskan sebuah dekret pada sebuah silinder tanah liat yang kini dikenal sebagai piagam hak asasi manusia pertama di dunia.
(last modified 2025-11-20T08:47:47+00:00 )
Nov 20, 2025 15:44 Asia/Jakarta
  • Prasasti Cyrus; Hadiah Sejarah Iran untuk Perdamaian Dunia

Dua puluh enam abad yang lalu, Cyrus Achaemenid, penguasa negeri Persia, menuliskan sebuah dekret pada sebuah silinder tanah liat yang kini dikenal sebagai piagam hak asasi manusia pertama di dunia.

Tehran, Parstoday-Cyrus Achaemenid, penguasa negeri Persia, menulis pada silinder dari tanah liat: “Aku memberikan kebebasan kepada seluruh manusia untuk menyembah dewa-dewa mereka; aku membangun kembali kehancuran dan tidak menoleransi penindasan...”

Prasasti bersejarah ini, yang menyebutkan kebebasan beragama, rekonstruksi, dan keadilan, setelah dua dekade upaya bersama Iran, Tajikistan, dan Irak, pada 6 November 2025 dalam Konferensi Umum UNESCO ke-43 di Samarkand, terdaftar dengan konsensus global.

Kata-kata ini menjadi fondasi piagam hak asasi manusia pertama yang diabadikan Cyrus dalam sejarah. Namun pendaftaran warisan dunia ini merupakan perjalanan dua puluh tahun, penuh dengan upaya tak kenal lelah para pejabat, sejarawan, dan diplomat dari tiga negara—Iran, Tajikistan, dan Irak—yang melalui kerja sama simbolis menghubungkan masa lalu dan masa kini.

Akhirnya, dalam peristiwa bersejarah pada 6 November 2025, bertepatan dengan 15 Aban, di sidang Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ke-43 di Samarkand, “Silinder Cyrus Agung” diakui sebagai salah satu piagam hak asasi manusia pertama di dunia, dan disahkan dengan suara bulat oleh seluruh negara anggota UNESCO.

Apa yang dikatakan Piagam Cyrus?

Farhad Zare’, pakar senior arkeologi di Situs Warisan Dunia Pasargadae, mengenai isi prasasti Cyrus mengatakan: Cyrus dalam baris pertama hingga baris kedua puluh berbicara tentang kota Babel, salah satu kota penting di dunia kuno, kemudian memperkenalkan dirinya dan garis keturunannya. Setelah itu, mulai dari baris kedua puluh ke atas, ia menjelaskan tindakan-tindakannya dan kisah penaklukan Babel; bahwa ia menaklukkan Babel tanpa pertumpahan darah, membebaskan para tawanan Babilonia, dan memerintahkan pembangunan kembali Baitul Maqdis.

Piagam Cyrus sarat dengan belas kasih, kebaikan, dan pengampunan; ia memerintahkan para tentaranya untuk tidak melanggar jiwa, harta, dan kehormatan rakyat, bahkan melarang mereka menebang pohon yang berada di jalur perjalanan pasukan.

Hadiah sejarah Iran untuk perdamaian dunia

Mohammad Nasiri Haghighat, kepala Situs Warisan Dunia Pasargadae, menyatakan bahwa piagam yang ditulis lebih dari 2.500 tahun lalu ini menunjukkan bahwa bangsa Iran sudah memperhatikan hak asasi manusia sejak 26 abad lalu, dan hal tersebut tercermin dalam dokumen-dokumen sejarah.

Nasiri Haghighat menambahkan bahwa masyarakat dunia kini dapat merujuk pada prasasti kuno ini dan mengambil darinya konsep-konsep untuk perdamaian, ketenangan, dan hidup berdampingan; sebuah pesan yang dikirimkan dari Iran kepada seluruh dunia.

Makam Cyrus, penulis pernyataan hak asasi manusia pertama di Pasargadae, kini menjadi pusat global untuk dialog antarbangsa, dan bangsa Iran di bawah naungan makam ini mengingatkan dunia bahwa perdamaian dan toleransi berakar dalam tanah Iran; bahwa penghormatan terhadap martabat manusia adalah bahasa yang diucapkan sejak ribuan tahun lalu.(PH)