Mengapa Minat Negara-Negara untuk Bergabung dengan BRICS Meningkat?
https://parstoday.ir/id/news/world-i181750-mengapa_minat_negara_negara_untuk_bergabung_dengan_brics_meningkat
Pars Today - Menteri Luar Negeri Nigeria mengumumkan bahwa Abuja tertarik untuk bergabung dengan kelompok BRICS.
(last modified 2025-12-07T08:58:53+00:00 )
Des 07, 2025 15:56 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Nigeria Yusuf Tuggar
    Menteri Luar Negeri Nigeria Yusuf Tuggar

Pars Today - Menteri Luar Negeri Nigeria mengumumkan bahwa Abuja tertarik untuk bergabung dengan kelompok BRICS.

Menurut laporan Pars Today, Menteri Luar Negeri Nigeria Yusuf Tuggar mengatakan bahwa negaranya ingin memanfaatkan pengalaman BRICS dengan visi mencapai populasi sekitar 400 juta jiwa pada tahun 2050 dan menjadi masyarakat yang bergantung pada kelas menengah.

Menlu Tuggar berharap Nigeria dapat mencapai status anggota penuh BRICS dalam waktu dekat.

Keputusan Nigeria untuk bergabung dengan BRICS mencerminkan meningkatnya minat negara-negara berkembang untuk bergabung dengan blok ekonomi ini, yang telah menjadi pusat penting dalam politik dan ekonomi internasional dalam beberapa dekade terakhir.

Kelompok BRICS, yang awalnya dibentuk pada tahun 2009 dengan partisipasi Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, dan kemudian bergabungnya Afrika Selatan, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok ini telah meningkatkan posisinya secara signifikan dalam politik dan ekonomi global dan menarik lebih banyak negara dari berbagai kawasan di dunia.

Namun mengapa berbagai negara, terutama negara-negara Afrika, bersedia bergabung dengan BRICS?

Salah satu alasan terpenting untuk menyambut BRICS adalah dukungan negara-negara anggota terhadap lembaga ekonomi dan keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, yang secara tradisional berada di bawah pengaruh negara-negara Barat.

Dengan menciptakan struktur yang independen dari lembaga-lembaga ini, BRICS memungkinkan negara-negara anggota untuk menjalankan kebijakan ekonomi mereka tanpa tekanan eksternal. Misalnya, dengan mendirikan Bank Pembangunan BRICS (BRICS Development Bank/NDB) dan Lembaga Keuangan Baru (New Financial Institution), kelompok ini telah mampu membiayai banyak proyek infrastruktur dan ekonomi di negara-negara anggota dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya keuangan Barat.

Dalam hal ini, mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan, "BRICS memberi negara-negara berkembang kesempatan untuk mengambil posisi yang lebih kuat terhadap sistem ekonomi global yang seringkali mengabaikan kepentingan mereka. Hal ini telah memainkan peran penting dalam menarik berbagai negara ke BRICS."

BRICS kini telah memperoleh posisi khusus sebagai pusat ekonomi dan politik, sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, "BRICS bukan hanya sebuah sinergi ekonomi, tetapi juga kekuatan baru untuk mengubah struktur kekuatan global dan mengurangi dominasi Barat dalam politik internasional."

Oleh karena itu, BRICS tidak hanya penting secara ekonomi tetapi juga menarik secara politik bagi negara-negara yang ingin mendiversifikasi hubungan internasional mereka, terutama negara-negara Afrika.

Di sisi lain, banyak negara Afrika, terutama yang ingin mengubah struktur ekonomi dan memperkuat pertumbuhan berkelanjutan, memandang BRICS sebagai peluang untuk mendapatkan manfaat dari dukungan ekonomi, teknologi, dan kerja sama perdagangannya. Keinginan untuk bergabung dengan BRICS ini tidak hanya didorong oleh kebutuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga merupakan tanda upaya benua Afrika untuk mengubah perannya dalam tatanan global.

Bergabung dengan BRICS memungkinkan negara-negara Afrika menikmati kekuatan politik kolektif dan mengambil sikap yang lebih kuat terhadap tekanan politik dari kekuatan-kekuatan besar Barat. Karena BRICS adalah kelompok yang independen dari kekuatan Barat, negara-negara anggota dapat bersatu melawan penerapan kebijakan ekonomi dan politik yang tidak adil. Selain itu, keanggotaan di BRICS memungkinkan negara-negara Afrika untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam negosiasi dan pengambilan keputusan global.

Di sisi lain, prediksi menunjukkan bahwa BRICS dapat menjadi salah satu blok ekonomi terbesar di dunia dalam waktu dekat. Bergabungnya negara-negara baru ke dalam kelompok ini akan menjadikan kelompok ini sebagai kutub yang kuat dalam politik dan ekonomi global di masa depan. Selain itu, seiring negara-negara anggota BRICS terus berupaya meningkatkan perdagangan dan kerja sama ekonomi, BRICS dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di negara-negara berkembang.

Terakhir, mengingat tantangan ekonomi dan politik global, BRICS muncul sebagai alternatif bagi struktur global tradisional, dan berbagai negara, terutama di benua Afrika, berupaya memanfaatkan peluang ekonomi, perdagangan, dan politiknya. Keanggotaan Nigeria juga dapat dievaluasi dalam hal ini.(sl)