Presiden Filipina: Peledakan Bom di Davao City, Aksi Teror
Menyusul terus bertambahnya jumlah korban tewas akibat ledakan bom di kota Davao, Selatan Filipina, Presiden negara itu mengatakan, peledakan bom yang menewaskan sedikitnya 14 orang itu adalah serangan teror.
IRNA (3/9) melaporkan, Rodrigo Duterte, Presiden Filipina memerintahkan aparat kepolisian dan tentara negara itu untuk memeriksa seluruh kendaraan dan orang-orang yang dicurigai.
Kantor berita resmi Filipina mengabarkan, Duterte yang datang ke lokasi ledakan menuturkan, kita harus menghadapi wajah buruk terorisme dan menganggap insiden ini sebagai wilayah kerja kepolisian terkait terorisme.
Catherine Dela Rey, Juru Bicara kepolisian kota Davao mengatakan, peledakan bom ini terjadi pada hari Jumat malam pukul 22:20 di sebuah pasar malam dekat salah satu universitas kota Davao, Tenggara Filipina.
Menurut situs berita Philstar, Jubir senior unit inspeksi polisi, Sabtu (3/9) dalam jumpa persnya mengatakan, 14 orang tewas dan 67 lainnya terluka akibat ledakan bom ini.
Kelompok teroris Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di kota Davao tersebut. (HS)