Peninjauan Ulang Seluruh Kerjasama Meksiko-Amerika
(last modified Tue, 10 Apr 2018 11:05:15 GMT )
Apr 10, 2018 18:05 Asia/Jakarta
  • Enrique Pena Nieto
    Enrique Pena Nieto

Presiden Meksiko menginstruksikan jajarannya untuk meninjau ulang secara total seluruh perjanjian kerja sama dengan Amerika Serikat menyusul meningkatnya ketegangan dua negara.

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto mengumumkan instruksi tersebut setelah Presiden Amerika, Donald Trump memerintahkan pasukan garda nasional negara itu untuk membendung masuknya imigran gelap dan narkotika dari Meksiko ke Amerika, di perbatasan dua negara.

Penempatan pasukan garda nasional Amerika di perbatasan Meksiko, tak urung meningkatkan ketegangan kedua negara itu. Di dalam negeri Amerika sendiri, isu-isu seperti mekanisme penyusunan anggaran untuk pasukan yang ditempatkan di perbatasan Meksiko dan kebutuhan Amerika khususnya di bidang ekonomi pada kontribusi imigran Meksiko, telah memicu protes masyarakat.

Sejumlah analis memperingatkan, serangan beruntun Trump terhadap pemerintah Meksiko dapat membahayakan kerja sama vital di bidang keamanan dua negara, termasuk dalam perang melawan penyelundupan narkotika.

Di sisi lain, pemerintah Meksiko mereaksi keras situasi terbaru dalam hubungan dengan Amerika. Presiden Meksiko mengumumkan, hubungan Meksiko-Amerika saat ini penuh ketegangan, sangat dinamis dan lazimnya menghadapi banyak tantangan, akan tetapi tantangan tersebut bagaimanapun juga tidak bisa menjadi pembenaran strategi ancaman atau penghinanan terhadap negara lain.

Meksiko dan Amerika

Sekarang, Presiden Meksiko menginstruksikan peninjauan ulang kerja sama negaranya dengan Washington. Instruksi ini tetap dikeluarkan meski Meksiko sedang menghadapi segudang masalah dalam negeri.

Tidak lama lagi negara itu akan menyelenggarakan pemilu dan isu-isu seperti hubungan dengan Amerika, permasalahan ekonomi dan penyelesaiannya serta kehidupan sosial, juga perang melawan penyelundup narkotika, menjadi konsumsi dan tema kampanye para kandidat pemilu untuk meraup semakin banyak suara dan simpati masyarakat.

Pidato-pidato kampanye para kandidat pemilu Meksiko menunjukkan terbentuknya sebuah solidaritas anti-Amerika di antara politisi, kalangan akademisi dan intelektual Meksiko, akibat kebijakan yang diambil Trump, dan semua menegaskan perlawanannya terhadap Washington.

Kandidat presiden Meksiko dari sayap kiri, Andrés Manuel López Obrador mengatakan, pemerintah dan rakyat Meksiko bukan "samsak tinju" negara manapun. Kandidat presiden lain, Ricardo Anaya menuturkan, 80 persen senjata yang membunuh rakyat Meksiko berasal dari Amerika.

Meski hingga kini, cakupan peninjauan ulang kerja sama dengan Amerika yang disampaikan Presiden Meksiko masih belum jelas, namun sepertinya berlanjutnya ketegangan akan merugikan kedua negara. Contohnya, jika ancaman Presiden Meksiko meliputi kerja sama perang melawan terorisme dan penyelundup narkotika, maka instabilitas dan gangguan sosial di Amerika akan meningkat.

Dari sini dapat diperkirakan, dalam beberapa hari ke depan pemerintahan Donald Trump akan memutuskan apakah akan melanjutkan perang verbal dengan Meksiko atau tidak, dan apakah akan tetap menempatkan pasukan garda nasional di perbatasan Meksiko atau tidak. (HS)

Tags