Jan 22, 2019 19:30 Asia/Jakarta
  • Blackwater
    Blackwater

Mantan pejabat eksekutif perusahaan jasa keamanan Blackwater Erik Prince mengatakan, pasukan Amerika Serikat di Suriah bisa digantikan oleh anggota Blackwater.

Pernyataan tersebut dilontarkan Prince dalam sebuah wawancara dengan Fox Business menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik sekitar 2.000 pasukannya dari Suriah.

 

Prince, pendiri Blackwater menyambut keputusan Trump tersebut dan mengatakan, sekutu AS tidak boleh ditinggalkan di negara yang dilanda perang.

 

"AS tidak memiliki kewajiban strategis jangka panjang untuk tinggal di Suriah. Tapi, saya juga berpikir itu bukan ide yang baik untuk meninggalkan sekutu kita," imbuhnya.

Bulan lalu, Trump mengumumkan penarikan pasukan AS dari Suriah di tengah persiapan Turki untuk melancarkan operasi penumpasan terhadap milisi Kurdi di Suriah utara.

 

Keputusan mendadak itu memicu kekhawatiran di antara pejabat Washington dan menuai protes dari Menteri Pertahanan Jim Mattis. Penarikan pasukan AS dari Suriah menimbulkan kekhawatiran di antara milisi Kurdi anti-pemerintah Damaskus yang beroperasi di Suriah utara dan membuat mereka merasa ditinggalkan oleh Washington.

 

Prince, yang juga mantan perwira Angkatan Laut AS berpendapat bahwa menggunakan Blackwater akan memungkinkan Trump untuk melindungi sekutu AS terhadap apa yang dia sebut sebagai penasihat militer Iran dan tentara Suriah.

Pada Agustus 2017, Prince mengajukan proposal serupa senilai lima miliar dolar untuk memprivatisasi perang di Afghanistan.

 

Blackwater, yang didirikan pada tahun 1997, menerima ratusan juta dolar dalam kontrak pemerintah AS selama perang di Irak dan Afghanistan. (RA)

 

Tags