Perancis: Kunci Brexit ada di London

Pemerintah Perancis saat merespon penolakan Majelis Rendah Inggris terkait kesepakatan tambahan Brexit menyatakan, muncul kebuntuan dan hanya dapat dibuka di London.

Kantor Berita AFP melaporkan, kantor presiden Perancis seraya mengungkapkan penyesalannya atas hasil voting Majelis Rendah Inggris terkait perjanjian tambahan Brexit menjelaskan, Paris tidak akan pernah menerima penangguhan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tanpa adanya mekanisme pengganti dan kredibel dari London.

Berdasarkan jadwal yang telah disepakati, pemerintah Inggris harus keluar dari Uni Eropa hingga 29 Maret 2019.

Anggota Majelis Rendah Inggris hari Selasa (12/3) untuk kedua kalinya menolak kesepakatan pelaksanaan Brexit antara pemerintah negara ini dengan Uni Eropa.

Majelis Rendah Inggris sebelumnya pada 15 Januari juga menolak kesepakatan ini.

Pengambilan voting hari Selasa terkait perjanjian tambahan baru di mana Uni Eropa dan Inggris sepakat untuk menghindari perbatasan "fisik" antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia, dalam rangka memenuhi persyaratan untuk keluarnya London dari Serikat Pabean Uni Eropa (SPUE) pada tahun 2020.

Kesepakatan ini ditolak dengan 391 suara menentang dan 242 suara setuju di Majelis Rendah Inggris. (MF)