Jenderal Haftar Umumkan Zona Larangan Terbang di Tripoli
Kelompok yang disebut Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar pada hari Sabtu (23/11/2019) mengumumkan zona larangan terbang di Tripoli.
"Kami menyatakan zona larangan terbang di seluruh Tripoli kecuali bandara internasional Mitiga, di mana penerbangan dilarang tanpa koordinasi sebelumnya dengan LNA dan izin dari Jenderal Khalifa Haftar," kata Ahmad al-Mismari, juru bicara LNA dalam konferensi pers di timur kota Benghazi, seperti dikutip laman Farsnews.
"Penting untuk memperingatkan otoritas penerbangan dan semua perusahaan penerbangan yang menggunakan area ini," tambahnya.
Namun, tidak jelas sejauh mana Haftar dan pasukannya mampu menegakkan zona larangan terbang dan apa yang mereka lakukan terhadap pesawat yang melanggarnya.
Tentara Nasional Libya yang mendapat dukungan Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan sejumlah negara Barat, telah menguasai wilayah timur Libya dan selama beberapa bulan terakhir mulai bergerak ke arah utara Libya.
Jenderal Haftar pada 4 April 2019 menginstruksikan pasukannya untuk menyerang Tripoli. Tindakan itu mendapat kecaman dari masyarakat internasional.
Sejak serangan itu terjadi, lebih dari 1.090 orang tewas di Tripoli dan setidaknya 5.700 lainnya cidera.
Libya sejak Revolusi 2011 yang berujung pada tumbangnya diktator Muammar Gaddafi, mengalami instabilitas politik dan kekerasan akibat intervensi Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa serta kawasan.
Sejak empat tahun lalu, Libya memiliki dua parlemen akibat perselisihan antar-kubu, satu parlemen di kota Tobruk (wilayah timur) dan satu di Tripoli, serta memiliki dua angkatan bersenjata. (RM)