Seriuskah Erdogan Tutup Pangkalan Militer AS di Turki ?
https://parstoday.ir/id/news/world-i76637
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengancam Washington akan menutup pangkalan angkatan udara AS, Incirlik dan stasiun radar Kurecik, yang berada di negaranya.
(last modified 2025-07-23T09:42:41+00:00 )
Des 16, 2019 19:26 Asia/Jakarta
  • Pangkalan militer AS di Turki, Incirlik
    Pangkalan militer AS di Turki, Incirlik

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengancam Washington akan menutup pangkalan angkatan udara AS, Incirlik dan stasiun radar Kurecik, yang berada di negaranya.

Ancaman ini disampaikan Erdogan sebagai reaksi atas dikeluarkannya resolusi di Kongres AS yang mengakui "genosida Armenia" oleh Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I. Presiden Turki mengatakan, Ankara bisa menutup akses AS terhadap pangkalan udaranya di Incirlik dan Kurecik.

Para analis menilai ancaman tersebut dikeluarkan pemerintah Turki untuk menekan AS. Sebab, para pejabat pemerintah Ankara sebelumnya telah berulangkali mengancam AS dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menutup pangkalan angkatan udara Incirlik. Dengan kata lain, ini bukan pertama kalinya pejabat tinggi Turki menyampaikan senada terhadap AS.

Selama lebih dari satu dekade, para pejabat pemerintahan Ankara, dengan berbagai dalih, mengangkat masalah penutupan pangkalan militernya untuk negara lain. Tetapi pada akhirnya, setelah beberapa saat, semuanya kembali normal. Bahkan, tampaknya Turki selalu menerapkan kebijakan negosiasi dalam masalah penutupan pangkalan udara Incirlik.

Pangkalan Udara Incirlik, yang terletak di Adana, wilayah barat daya Turki didirikan pada tahun 1953 setelah dicapai perjanjian antara AS dan Turki untuk penggunaan militer bersama. Pangkalan Incirlik Turki adalah salah satu pangkalan militer paling penting yang digunakan Amerika Serikat dan beberapa anggota kuat dari NATO untuk zona operasi Timur Tengah.

 

 

Namun, tahun ini yang bertepatan dengan ulang tahun ketiga kudeta Juli yang gagal di Turki, demonstrasi besar-besaran oleh orang-orang Adana telah menciptakan kesan bahwa pemerintah Turki serius untuk menutup Incirlik. Saleh Turan, ketua Asosiasi Pemuda Anatolia, mengatakan, pangkalan militer AS di Turki merancang dan mengoperasikan kudeta militer di tahun 1960, 1971, 1980, 1997, dan kudeta yang gagal pada Juli 2016.

Penulis dan pakar politik Turki, Abdul Aziz Cronshall  menjelaskan, Orang-orang Amerika ditempatkan di 28 pangkalan NATO, khususnya Incirlik, mengotori tanah Turki, yang merupakan bagian dari tanah dunia Islam, dengan memanfaatkan pangkalan tersebut untuk membombardir Baghdad, dan Damaskus, dan juga membombardir Ankara pada malam kudeta 15 Juli. "

Secara keseluruhan, meskipun ada tuntutan dari orang-orang Turki dan para pakar politik negaranya, tapi fakta selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa ancaman pemerintah Ankara untuk menghentikan operasi pangkalan udara Incirlik hanya upaya Ankara untuk mendapatkan konsesi dari pemerintah Barat dan anggota NATO.

Faktanya, sejak Erdogan berkuasa di tahun 2002, pemerintah Turki telah berulang kali mengangkat masalah penutupan pangkalan militer Incirlik. Di masa lalu, setiap kali pemerintah Ankara mengalami tekanan eksternal, ia mulai mengangkat isu tersebut. Oleh karena itu, tipis kemungkinan Erdogan mewujudkan ancamannya menutup Incirlik dan Kurecik.(PH)