Morales: Dimanapun AS Hadir, Pasti ada Kudeta
-
Evo Morales
Mantan presiden Bolivia, Evo Morales menilai Amerika Serikat sebagai faktor utama kudeta di negara Amerika Latin tersebut.
Morales Kamis (19/12) saat diwawancarai laman The Intercept, menyebut pemerintah Amerika sebagai pelaku utama kudeta di negaranya dan menjelaskan, dimanapun ada kedutaan besar Amerika, di sana pasti terjadi kudeta.
Morales kemudian membahas di balik kudeta terhadap dirinya dan mengatakan, Washington meminta dirinya untuk memutus hubungan dengan Republik Islam Iran, Venezuela dan Kuba.
"Alasan terjadinya seluruh peristiwa ini adalah Amerika tidak bisa mentolerir seorang presiden lokal mengubah Bolivia menjadi sebuah pemerintahan independen dan maju," tambah Morales.
Presiden Bolivia yang terpaksa mengundurkan diri ini menambahkan, Amerika khawatir tidak mendapat bagian di kesepakatan pemerintahan Saya dengan perusahaan multinasional Cina dan Eropa.
Morales mengatakan, oleh karena itu, Amerika dan kubu oposisi di Bolivia melakukan kudeta terhadap demokrasi Bolivia dengan menebar kebohongan, propaganda politik dan penipuan.
Mantan presiden Bolivia ini menyebut Organisasi-organisasi Negara Amerika (OAS) sebagai alat hegemoni dan kudeta terhadap pemerintah independen kawasan dan tidak menghormati kedaulatan nasional serta demokrasi.
Bolivia dililit krisis pasca pilpres 20 Oktober 2019 yang dimenangkan oleh Morales.
Morales selanjutnya terpaksa mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya setelah mendapat ancaman dari militer dengan kudeta dan dukungan Gedung Putih terhadap kubu oposisi. (MF)