Pakistan Serukan Hari Internasional Melawan Islamofobia
https://parstoday.ir/id/news/world-i87697-pakistan_serukan_hari_internasional_melawan_islamofobia
Menteri Luar Negeri Pakistan menyebut pendudukan Zionis Israel di Palestina dan promosi penodaan tempat-tempat suci Muslim di Barat sebagai perhatian utama dunia Islam dan menyerukan pembentukan Hari Melawan Islamofobia Sedunia.
(last modified 2025-10-28T10:05:54+00:00 )
Nov 28, 2020 12:01 Asia/Jakarta
  • Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri Pakistan
    Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri Pakistan

Menteri Luar Negeri Pakistan menyebut pendudukan Zionis Israel di Palestina dan promosi penodaan tempat-tempat suci Muslim di Barat sebagai perhatian utama dunia Islam dan menyerukan pembentukan Hari Melawan Islamofobia Sedunia.

"Islamofobia adalah fenomena yang kita saksikan hari ini di dunia Barat dan langkah global harus diambil untuk memeranginya," kata Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri Pakistan dalam pidatonya pada pertemuan ke-47 Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Niger ibukota Niger, Jumat (27/11/2020). Demikian dilaporkan IRNA, Jumat (27/11/2020).

Sebagai ketua delegasi Pakistan, Menlu Qureshi mengusulkan penunjukan "15 Maret" sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia dan menambahkan, "Pakistan juga telah menyerahkan resolusi terkait hal ini kepada Sekretariat Organisasi Kerja Sama Islam."

Shah Mahmood Qureshi, Menteri Luar Negeri Pakistan

Qureshi menggambarkan tindakan memalukan dengan menghina kesucian Islam dengan dalih kebebasan berekspresi sebagai hal yang tidak dapat diterima, dan meminta Forum Menteri Luar Negeri OKI untuk membentuk Sekretariat Gerakan Dunia yang menyebut ilegal tindakan untuk menyebarkan kebencian dan menghasut umat Islam.

Merujuk pada perkembangan di Asia Barat, Menlu Pakistan menggambarkan Palestina sebagai luka dalam yang rasa sakitnya masih dirasakan semua orang, seraya menambahkan bahwa rezim Zionis terus melakukan tindakan sepihak dan menduduki dengan memanfaatkan situasi keamanan yang tidak stabil di kawasan tersebut yang menjadi kendala utama dalam penyelesaian masalah Palestina.

Dia menilai perdamaian dan stabilitas di Asia Barat sebagai prioritas Pakistan seraya menekankan bahwa aneksasi ilegal atas wilayah Palestina, pembangunan pemukiman oleh Israel dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi di Palestina membuat impian untuk menyelesaikan krisis di negara ini semakin sulit.

"Pemerintah Pakistan berkomitmen untuk melanjutkan dukungan penuhnya untuk Palestina dan pembebasan negara merdeka tersebut," ungkap Menlu Pakistan.

Merujuk pada perkembangan di anak benua itu, menteri luar negeri Pakistan menyatakan keprihatinannya tentang situasi umat Islam di wilayah Kashmir dan mengkritik apa yang disebutnya diskriminasi terhadap komunitas Muslim di India.