Statistik Mengejutkan tentang Genosida Rezim Zionis di Gaza
-
Anak Gaza
Pars Today - Statistik terbaru dari perang Gaza menunjukkan betapa mengerikannya dimensi genosida rezim Zionis. Lebih dari 64.000 orang gugur syahid dan 164.000 orang terluka, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban kejahatan Zionis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Selama dua tahun terakhir, Jalur Gaza telah menyaksikan salah satu serangan militer paling berdarah dan brutal dalam sejarah modern. Sejak dimulainya agresi rezim Zionis pada 7 Oktober 2023, statistik yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina dan lembaga-lembaga internasional telah mengungkap bencana kemanusiaan yang dimensinya tak terbayangkan.
Menurut laporan yang terdokumentasi, hingga Oktober 2025, lebih dari 68.000 orang gugur dan 164.260 orang terluka. angka yang terus meningkat setiap harinya seiring berlanjutnya serangan brutal rezim Zionis.
Sebagian besar korban genosida ini adalah perempuan dan anak-anak. Menurut laporan, lebih dari 14.800 anak Palestina telah kehilangan nyawa dan ratusan lainnya meninggal dunia akibat kelaparan dan kekurangan gizi. Angka ini tidak hanya menunjukkan intensitas serangan Zionis, tetapi juga menunjukkan penargetan langsung warga sipil dan infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat bantuan.
Selain korban jiwa, infrastruktur vital Gaza telah hancur total, dan tercatat lebih dari 3.052 serangan langsung terhadap permukiman, rumah sakit, dan pusat bantuan. Selain itu, enam kuburan massal telah ditemukan di rumah sakit, yang menunjukkan perlakuan tidak manusiawi terhadap korban Palestina oleh pasukan pendudukan.
Rezim Zionis bahkan tidak ragu untuk menargetkan pekerja bantuan dan jurnalis, dan menurut laporan terbaru, lebih dari 491 tenaga medis, 141 jurnalis, dan 67 pasukan pertahanan sipil telah gugur dalam serangan-serangan ini. Tindakan-tindakan ini tidak hanya merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia, tetapi juga menunjukkan upaya sistematis rezim Zionis untuk membungkam suara kebenaran dan mencegah penyebaran realitas di lapangan.
Selain statistik ini, lebih dari 7.000 orang masih hilang dan banyak di antaranya diyakini terkubur di bawah reruntuhan. Kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan, kekurangan makanan, obat-obatan, dan air minum yang parah, serta pengepungan total Gaza telah membawa situasi di jalur ini ke ambang bencana besar.
Sementara itu, komunitas internasional tetap bungkam dalam menghadapi genosida ini dan, meskipun berulang kali diserukan untuk menghentikan serangan dan menangani situasi kemanusiaan, reaksi sebagian besar terbatas pada pernyataan diplomatik. Kebungkaman ini bukan hanya keterlibatan dengan penjahat perang, tetapi juga membuka jalan bagi berlanjutnya bencana yang merenggut nyawa ratusan orang tak berdosa setiap hari.
Sebagai kesimpulan, harus dikatakan bahwa statistik perang Gaza yang mengejutkan merupakan bukti nyata dari kejahatan yang harus dicatat dalam sejarah. Genosida rezim Zionis di Gaza bukan hanya krisis regional, tetapi juga ujian bagi hati nurani global. Ujian yang sejauh ini telah disertai dengan kegagalan moral dan kemanusiaan.(sl)