Pergerakan Terkini Rezim Zionis di Dunia; dari Gaza hingga Suriah
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i179156-pergerakan_terkini_rezim_zionis_di_dunia_dari_gaza_hingga_suriah
Pars Today - Sementara Jalur Gaza masih bernapas di bawah reruntuhan dan pengepungan, buldoser Israel sibuk menghancurkan hutan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan politisi Tel Aviv sedang membicarakan perluasan pendudukan di Knesset.
(last modified 2025-10-28T09:07:21+00:00 )
Okt 28, 2025 16:04 Asia/Jakarta
  • Rezim Zionis
    Rezim Zionis

Pars Today - Sementara Jalur Gaza masih bernapas di bawah reruntuhan dan pengepungan, buldoser Israel sibuk menghancurkan hutan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan politisi Tel Aviv sedang membicarakan perluasan pendudukan di Knesset.

Perang Gaza masih membayangi wilayah ini, tetapi rezim Zionis telah memulai langkah-langkah baru di berbagai bidang, mulai dari upaya memperluas pendudukan di Tepi Barat dan Suriah hingga terlibat dalam diplomasi dan konflik ilmiah dengan dunia.

Beberapa langkah terpenting terbaru rezim Zionis adalah sebagai berikut:

Upaya Knesset Zionis beri tekanan politik dalam kunjungan pejabat AS

Menteri Luar Negeri Zionis, Gideon Sa'ar, mengungkapkan bahwa anggota Knesset (parlemen) berupaya menekan kabinet dengan memberikan suara pada rancangan "Undang-Undang tentang Penerapan Kedaulatan atas Tepi Barat" bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden AS.

Menteri Luar Negeri Zionis Israel mengklaim bahwa pemungutan suara itu diselenggarakan dalam kerangka kepatuhan Israel terhadap rencana Donald Trump, yang menyerukan reformasi struktural di Otoritas Palestina dan penghentian pembayaran kepada tahanan Palestina. Menteri Luar Negeri Israel juga menuduh Uni Eropa "memicu hasutan anti-Israel" dengan diamnya.

Pembatasan Berlanjut di Gaza dan Jenazah Tahanan jadi Alat Tekan

Meskipun perjanjian gencatan senjata telah diimplementasikan di Gaza, Tel Aviv terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan secara penuh. Hanya truk yang membawa makanan kaleng dan mi yang diizinkan masuk, sementara pengiriman daging, unggas, dan bahan pangan pokok dihentikan di perbatasan.

Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa tentara Israel telah mengaitkan penyerahan jenazah tahanannya dengan masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza. Sementara itu, Brigade Al-Qassam sejauh ini telah menyerahkan jenazah 17 tentara Israel kepada Palang Merah, dengan menyatakan bahwa kerusakan yang luas di Gaza telah mempersulit pencarian jenazah.

Perluasan Pendudukan di Suriah Menggunakan Buldoser

Citra satelit terbaru yang diterbitkan oleh surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed menunjukkan bahwa tentara Israel menghancurkan sekitar 60 hektar kawasan alam yang dilindungi di Suriah selatan dari Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Dalam citra satelit ini, hutan Jabata Al-Khashab dan Al-Shahar di Provinsi Quneitra menjadi sasaran buldoser dan pembangunan benteng militer.

Sumber-sumber lokal mengonfirmasi bahwa Zionis telah menanam ranjau anti-personel dan membangun tanggul permanen di area ini. Sebuah tindakan yang jelas merupakan pelanggaran hukum internasional yang melarang penggunaan ranjau di kawasan lindung. Para pakar lingkungan Suriah mengatakan bahwa area ini merupakan habitat spesies hewan dan tumbuhan langka dan perusakannya telah merusak keanekaragaman hayati di wilayah tersebut secara serius.

Menteri Netanyahu Menghina Arab Saudi dan Krisis Diplomatik Berlanjut

Dalam sebuah pernyataan kontroversial, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich kembali menyerang Saudi, dengan mengatakan, "Kami hidup tanpa mereka selama 77 tahun dan kami akan hidup tanpa mereka selama 77 tahun lagi.

Sebelumnya, ia berkata kepada Riyadh dengan nada menghina, "Teruslah menunggangi unta kalian di gurun Saudi," yang disambut dengan reaksi keras dari kalangan Arab. Meskipun Smotrich kemudian meminta maaf atas pernyataannya di jejaring sosial X, ia sekali lagi menyatakan bahwa syarat normalisasi hubungan adalah "penerimaan kepemilikan Tepi Barat," sebuah posisi yang membuat kesepakatan apa pun dengan Arab Saudi mustahil tercapai.

Informasi Terungkap: Peretas Membobol Sistem Pertahanan Iron Beam

Sebuah kelompok peretas bernama Cyber ​​Support Front mengumumkan dalam sebuah video bahwa mereka telah memperoleh informasi rahasia tentang sistem pertahanan laser Iron Beam milik Israel. Kelompok ini juga merilis detail senjata canggih milik tentara Israel, termasuk pesawat nirawak pengintai Skylark dan rudal jelajah siluman Icebreaker.

Di antara dokumen yang bocor terdapat kontrak antara tentara Israel dan beberapa negara Eropa dan Australia. Beberapa minggu sebelumnya, sekelompok peretas Turki telah membocorkan nomor telepon Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dan mengirimkan pesan ancaman kepadanya.

Peningkatan Sanksi Akademis terhadap Rezim Israel

Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa sejak dimulainya Perang Gaza pada Oktober 2023, sekitar seribu kasus kerja sama akademik dengan lembaga dan peneliti Israel telah tercatat, tiga kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya.

Rektor Universitas Tel Aviv menggambarkan situasi ini sebagai "periode terburuk isolasi akademis Israel" dan mengumumkan pembentukan komite untuk melawan gelombang sanksi akademis. Sanksi ini tidak terbatas pada universitas, tim olahraga dan budaya Israel juga telah dilarang mengikuti beberapa kompetisi internasional, sebuah tanda meluasnya isolasi politik dan sosial rezim tersebut di seluruh dunia.

Langkah-langkah terbaru yang diambil oleh rezim Zionis, mulai dari pengesahan undang-undang pendudukan di Knesset hingga perusakan lingkungan di Suriah, dari tekanan terhadap Gaza hingga konflik diplomatik dengan Arab Saudi dan kekalahan siber, menunjukkan bahwa Tel Aviv sedang melintasi batas geografis dan memasuki fase konfrontasi multifaset dengan dunia.

Sementara ketidakpuasan internasional dan sanksi akademis meningkat, rezim Zionis melanjutkan kebijakan agresifnya. Sebuah kebijakan yang semakin merusak tidak hanya stabilitas kawasan, tetapi juga posisi globalnya.(sl)