Guterres Tekankan Dimulainya Perundingan Wilayah Sengketa di Karabakh
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Armenia dan Republik Azerbaijan untuk kembali ke meja perundingan.
Seperti dilaporkan laman YJC, jubir sekjen PBB di statemennya seraya mengisyaratkan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) menyatakan, Sekjen PBB Antonio Guterres Jumat (4/12/2020) meminta Armenia dan Republik Azerbaijan memulai perundingan di bawah dukungan kelompok Minsk untuk meraih sebuah solusi perdamaian yang berkesinambungan.
Di statemen ini seraya dinyatakan bahwa PBB siap menindaklanjuti kebutuhan kemanusiaan di kawasan ini, menekankan kerja sama penuh seluruh pemain terkait denngan organisasi internasional untuk menyiapkan fasilitas akses yang bebas.
Permintaan ini dirilis ketika gencatan senjata berhasil menghentikan bentrokan terbaru di kawasan Nagorno-Karabakh. Rusia, Amerika Serikat dan Prancis adalah ketua bersama Kelompok Minsk.
Kelompok Minsk memimpin perundingan antara Armenia dan Republik Azerbaijan untuk menemukan solusi guna mengakhiri konfrontasi ini.
Kelompok ini sampai saat ini masih belum berhasil meraih sebuah kesepakatan permanen.
Nagorno-Karabakh, wilayah milik Azerbaijan dengan populasi Armenia yang lepas dari kontrol Baku selama perang di dekade 90-an.
Bentrokan terbaru di Nagorno-Karabakh meletus sejak bulan September lalu. Pada akhirnya dicapai kesepakatan gencatan senjata dengan mediasi Rusia pada bulan lalu, tapi kondisi politik mendatang di Nagorno-Karabakh masih belum jelas. (MF)