Iran Mengritik Kanada Karena Menggunakan Isu HAM Secara Selektif
Dengan disetujuinya resolusi anti-Iran yang diusulkan Kanada, Iran mengkritik kebijakan luar negeri negara ini yang menerapkan hak asasi manusia secara selektif.
Menurut jaringan media Sahab mengutip IRIB, Zahra Ershadi, Deputi Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB mengatakan pada sidang pengesahan resolusi hak asasi manusia anti-Iran yang diusulkan Kanada, Republik Islam Iran menolak resolusi tidak adil dan politis mengenai situasi hak asasi manusia, yang sifatnya selektif, bias dan munafik.
Menunjukkan bahwa tahun lalu, mantan Watap Kanada tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya ketika perwakilan Iran di PBB mengangkat kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di Kanada dan sekutunya, Ershadi menambahkan, Para pendukung resolusi ini, yaitu Kanada, Amerika, Inggris dan Jerman tanpa malu-malu mendukung kejahatan brutal yang dilakukan rezim perampas dan pembunuh anak-anak Zionis Israel.
Deputi Dutbes dan Watap Republik Islam Iran untuk PBB menyatakan bahwa Amerika akan memveto setiap resolusi yang bertujuan menghentikan pembunuhan dan melakukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza.
Menurutnya, Amerika dan Jerman adalah dua pemasok utama senjata kepada rezim Zionis terlibat dalam kejahatan perang ini. Sementara Inggris, dengan mendukung kebijakan Amerika, membenarkan setiap kejahatan yang dilakukan rezim ini sebagai “hak yang sah untuk membela diri”. Kanada berpartisipasi dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza dengan mengirimkan pasukan militer untuk memperkuat rezim Zionis.
Mengritik kebijakan irasional Kanada dan Jerman mengenai pembunuhan perempuan dan anak-anak, pembakaran anak-anak yang mengerikan di depan mata ibu mereka, dan dengan menyatakan apakah semua kejahatan ini tidak cukup bagi Kanada dan Jerman untuk merujuk kepada Dewan Hak Asasi Manusia dan atau Komite Ketiga dan menyerukan semua negara meratifikasi resolusi melawan ekstremis Zionis, Dubes Iran di PBB mengatakan, Tentu saja tidak! Sungguh sebuah harapan yang mencengangkan dari sebuah negara yang telah melakukan genosida terhadap anak-anak pribumi di negaranya sendiri.
Deputi Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB juga meyinggung penindasan brutal terhadap ratusan mahasiswa, profesor dan staf universitas yang dipukuli dan ditahan secara sewenang-wenang karena menyatakan solidaritas terhadap Gaza, dan terungkapnya kemunafikan yang mencengangkan di jantung negara yang punya slogan "kebebasan berekspresi" dan "kebebasan berkumpul".
"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara demokrasi yang mengklaim pendukung hak asasi manusia hanya terkadang mendukung HAM yang sesuai dengan kepentingan politiknya. Tidak ada batasan bagi kemunafikan, standar ganda dan penggunaan hak asasi manusia secara selektif dalam kebijakan luar negeri Kanada dan sekutunya," tegas Ershadi.
Sementara terkait sikap diam Kanada mengenai serangan teroris di Iran, yang menyebabkan kematian sejumlah besar warga Iran, Ershadi mengatakan, Reaksi Kanada terhadap pembunuhan perempuan dan anak-anak Iran yang tidak bersalah oleh ISIS dalam serangan teroris di Haram Shah Cheragh di Shiraz, dan dua ledakan yang dilakukan teroris di Kerman dekat makam Jenderal Syahid Qassem Soleimani di Kerman. Sikap diam yang benar-benar memekakkan telinga! Selain itu, pemilihan umum presiden Iran yang diadakan secara damai di Iran dan negara-negara lain, Kanada adalah satu-satunya negara yang melarang pemilu.
Duta Besar dan Deputi Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk PBB menekankan, Republik Islam Iran memegang teguh komitmennya untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia serta melanjutkan kerja sama dan interaksi konstruktif dengan mekanisme hak asasi manusia PBB begitu juga dengan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Organisasi Bangsa-Bangsa.(sl)