Republik Jegal Upaya Biden Pulihkan Ekonomi AS
https://parstoday.ir/id/news/world-i90548-republik_jegal_upaya_biden_pulihkan_ekonomi_as
Seiring berkuasanya pemerintahan Joe Biden dan mayoritas Partai Demokrat di DPR dan Senat Amerika Serikat, banyak orang mengira pemerintahan ini akan mampu menjalankan program-programnya tanpa hambatan. Namun kenyataannya Partai Republik sejak awal sudah menentang program-program kerja Biden.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 02, 2021 10:29 Asia/Jakarta

Seiring berkuasanya pemerintahan Joe Biden dan mayoritas Partai Demokrat di DPR dan Senat Amerika Serikat, banyak orang mengira pemerintahan ini akan mampu menjalankan program-programnya tanpa hambatan. Namun kenyataannya Partai Republik sejak awal sudah menentang program-program kerja Biden.

Program raksasa bernilai 1,9 triliun dolar yang digulirkan Joe Biden untuk memulihkan perekonomian Amerika ditentang secara tegas oleh kubu Republik. Para legislator konservatif Amerika mengaku terkejut dengan program ekonomi Biden, dan menuduhnya berisi proyek-proyek yang menghamburkan anggaran. Padahal menurut mereka Amerika saat ini tidak bisa lagi menambah utang.

Sepertinya motif asli kubu Republik menentang program ekonomi Joe Biden bukan semata-mata mencegah pemborosan anggaran dan bertambahnya utang Amerika, tapi lebih kepada perlawanan politik terhadap Demokrat.

Selain itu Republik ingin menunjukkan bahwa meski mereka sekarang minoritas, baik di DPR maupun Senat, namun masih punya kemampuan mencegah program-program Joe Biden berjalan tanpa hambatan.

Sebagian besar anggota Partai Republik di Kongres percaya bahwa program ekonomi Joe Biden sama sekali tidak dapat membantu memulihkan dunia kerja utama di Amerika, dan tidak akan mampu mengembalikan sumber pendapatan masyarakat serta memperkuat fondasi ekonomi.

Presiden Amerika pada 14 Januari 2021 menggulirkan program pemulihan ekonomi senilai 1,9 triliun dolar untuk menghadapi dampak ekonomi wabah virus Corona.

Program ekonomi yang dinamai The American Rescue Plan itu mencakup paket stimulus ekonomi dan bantuan langsung, termasuk bantuan tunai langsung, perluasan asuransi untuk pengangguran, bantuan sewa rumah, makanan, dan bantuan untuk usaha kecil menengah.

Amerika sampai sekarang masih menjadi negara yang paling parah terdampak wabah Covid-19. Jumlah warga Amerika yang tertular virus Corona mencapai 27 juta orang dan korban meninggal akibat virus ini, 450.000 orang.

DPR Amerika

Pada saat yang sama dampak ekonomi pandemi global Covid-19 di Amerika dinilai sangat destruktif. Penurunan Produk Domestik Bruto, PDB Amerika pada tahun 2020 merupakan yang terburuk sejak tahun 1946 yaitu sekitar 2,3 persen.

Lebih dari itu meluasnya wabah Covid-19 telah menyebabkan hilangnya sejumlah banyak lapangan kerja, dan pengangguran jutaan orang, sehingga menciptakan peningkatan angka kemiskinan dan kelaparan bagi lebih dari 40 juta penduduk Amerika.

Diane Whitmore Schanzenbach, ekonom Amerika yang juga Direktur Institute for Policy Research menggarisbawahi meningkatnya angka kemiskinan dan kelaparan di Amerika dan mengatakan, kondisi Amerika sekarang adalah sebuah bencana.

Pemerintahan Joe Biden yang baru-baru ini menggagas program penyelamatan ekonomi Amerika mengaku ingin mengatasi masalah-masalah tersebut. Namun para pengamat menilai program tersebut sebagai program ambisius yang akan membuat pinjaman negara ini membengkak.

Program ekonomi Biden juga dianggap sebagai ujian pertama bagi pemerintahan baru Amerika untuk mengukur kemampuannya dalam mengelola negara di tengah kondisi wabah, di saat perekonomian yang terus memburuk dan terbelahnya Kongres.

Direktur US Economics Research di Barclays, Michael Gapen mengatakan, program ekonomi Biden kenyataannya adalah sebuah paket penyelamatan untuk keluar dari bencana yang ada saat ini. Program ini sebenarnya tidak ingin mengubah kondisi fiskal sekarang, dan akan memberikan dampak negatif kecil pada aktivitas ekonomi saat ini.

Selain akan menambah pinjaman Amerika untuk menutupi kebutuhan anggaran program penyelamatan ekonomi ini, Biden juga akan memanfaatkan pendapatan pajak yang ditingkatkan, hal ini tidak disetujui oleh kubu Republik.

Meski demikian, karena Demokrat saat ini menjadi mayoritas di DPR dan Senat, nampaknya peluang lolosnya program ekonomi Biden cukup besar, namun dengan syarat mereka bisa memenuhi sebagian tuntutan politik kubu Republik terlebih dahulu. (HS)