Satelit Soraya, Bukti Kemampuan Ilmuwan Muda Iran
Ilmuwan-ilmuwan muda Republik Islam Iran berhasil meraih beragam pencapaian di bidang luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi ini diraih di tengah sanksi dekstruktif Amerika Serikat (AS) dan Barat.
Satelit Soraya diproduksi dan diluncurkan oleh para ilmuwan muda Republik Islam Iran. Satelit ini mengirimkan sinyal pertamanya ke bumi dan menjadi bukti atas kemampuan dan keahlian ilmuwan muda di negara tersebut.
Soraya adalah satelit telekomunikasi Institut Penelitian Luar Angkasa Iran yang diluncurkan melalui tiga tahap dengan menggunakan peluncur Qaim-100. Satelit ini berhasil ditempatkan pad orbit 750 km dari permukaan bumi.
Ini adalah pertama kalinya peluncur satelit Iran menjangkau jarak hingga 750 kilometer di atas permukaan bumi. Satelit Soraya adalah salah satu satelit pengukuran jarak jauh, dan termasuk tipe satelit penelitian SRI, buatan Pusat Riset Antariksa Iran.
Peluncur Qaem-100 yang membawa satelit Soraya diproduksi oleh para ahli Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Organisasi Luar Angkasa Iran mengumumkan bahwa satelit ini berhasil mengirimkan sinyalnya ke bumi pada hari Minggu, 21 Januari 2024.
Peluncur satelit Ghame-100 memiliki kemampuan membawa beban hingga 100 kilogram, dalam peluncuran uji coba ketiganya, berhasil membawa paket penelitian dengan berat sekitar 50 kg ke orbit 750 km di atas permukaan bumi.
Peluncur satelit Ghem-100 berbahan bakar padat, dan merupakan produk Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Berdasarkan data yang diterima dari satelit, operasi pengisian bahan bakar di orbit berhasil dilakukan dengan baik dan akurat, dan sekarang sedang menerima data-data telemetri dari satelit.
Saat ini, banyak susbsistem yang sedang dikembangkan Pusat Riset Antariksa Iran. Mereka akan akan menjalani uji coba orbital sehingga dapat mempercepat pengembangan industri antariksa dalam negeri Iran. Peluncuran satelit Soraya dinilai sebagai langkah penting untuk meningkatkan kemampuan pengisian bahan bakar satelit di orbit-orbit yang lebih tinggi.
Kinerja luar biasa dari satelit telekomunikasi Soraya dan hubungannya dengan Pusat Luar Angkasa Iran merupakan kelanjutan dari keberhasilan dan upaya ilmiah para ilmuwan dan spesialis muda Iran.
Keberhasilan demi keberhasilan diraih ilmuwan muda Iran dalam beberapa tahun terakhir meskipun ada sanksi dan tindakan destruktif dari Amerika Serikat (AS) dan Barat. Dalam kondisi sulit, ilmuwan muda Iran mampu meningkatkan kualitas dan kemampuan satelit buatan mereka.
Penempatan satelit Soraya pada orbit 750 km di atas permukaan bumi mengejutkan para ahli Barat, dan melihat fakta kemajuan ini, mereka mengakui kemampuan Republik Islam Iran di bidang Luar Angkasa, terutama dalam mengirimkan satelit baru pada tingkat atmosfer yang lebih tinggi (ditempatkan di orbit bumi).
Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat Barat, terutama AS, selalu memberikan gambaran buruk dan negatif tentang kemampuan ilmiah Iran di bidang antariksa.
Meskipun Republik Islam Iran telah berhasil meluncurkan beragam jenis satelit ilmiah, penelitian, geografis, dan militer ke orbit bumi dalam beberapa tahun terakhir, namun pemerintah negara-negara Barat dan media-media mereka, mengabaikan masalah ini, dan mempropagandakan bahwa satelit-satelit ini dibuat untuk tujuan militer sehingga mereka memiliki alasan untuk menekan Iran dengan sanksi dan tekanan lain.
Satelit Noor-3 yang diluncurkan pada tahun 2023 (yang merupakan penyempurna dari Satelit Noor-1 dan 2) sukses diltempatkan di orbit bumi sepanjang 450 km. Satelit ini memiliki kemampuan sebagai satelit penginderaan dan identifikasi.
Keberhasilan penempatan satelit telekomunikasi Soraya di orbit bumi menunjukkan kemajuan luar biasa Iran dalam industri udara dan luar angkasa, dan ini adalah berkat upaya tak kenal lelah para ahli dalam negeri.
Perkembangan ruang angkasa Iran begitu mengesankan sehingga dalam waktu dekat Iran akan memiliki sistem satelit di orbit bumi.
Konsolidasi posisi Iran dalam industri luar angkasa telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir dengan membuat beragam jenis satelit dengan kemampuan ilmiah, penelitian, geografis dan militer.
Perusahaan-perusahaan besar menolak untuk menyediakan suku cadang penting bahkan di sektor industri dengan dalih adanya sanksi, namun para ilmuwan dan pakar muda Iran terus melanjutkan upaya mereka terlepas dari gangguan dan tindakan destruktif yang dilakukan oleh AS dan Eropa.
Rasa percaya diri dan tekad baja telah membuat mereka mencapai beragam keberhasilan di bidang satelit, dan keberhasilan ini telah mengejutkan banyak pihak, terutama Barat. Pencapaian ini sekaligus membuktikan bahwa sanksi dan tekanan tidak dapat membendung kemajuan Republik Islam Iran di bidang teknologi Luar Angkasa. (RA)