Shiraz, Ibukota Pemuda Negara-negara Muslim
(last modified Sat, 04 Mar 2017 11:52:54 GMT )
Mar 04, 2017 18:52 Asia/Jakarta

Shiraz adalah kota budaya, ilmu pengetahuan dan pemikiran yang kreatif. Kota ini telah terpilih sebagai Ibukota Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (OKI) 2017 (Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Capital 2017). Kreativitas dan pemikiran merupakan pesan terpilihnya Shiraz sebagai Ibukota Pemuda OKI kepada semua umat Islam, terutama para pemuda di negara-negara Muslim.

Pertumbuhan, pembangunan dan kemajuan negara-negara di tingkat lokal dan kekuatan mereka di arena politik serta kehadiran kuat mereka di persamaan politik dan hubungan internasional tergantung pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di negara-negara itu. Generasi muda yang memiliki banyak potensi, bakat  dan kekuatan memerlukann prasarana yang sehat untuk melakukan aktivitas sosial dan pekerjaan mereka di masyarakat.

 

Ketika syarat-syarat pekerjaan, produksi dan aktivitas yang sehat telah tersedia, maka para pemuda akan memiliki kecenderungan yang lebih untuk bekerja dan aktif di sektor produksi. Dari pandangan sosiologi, perhatian badan-badan pengelola dan instansi pemerintah sebagai kekuatan penggerak negara kepada para pemuda –dengan pandangan untuk mengikutsertakan dan mengajak untuk berpartisipasi– akan menciptakan dinamika dan kemajuan di berbagai bidang.

 

Langkah tersebut juga akan menyediakan landasan bagi pertumbuhan dan produktivitas serta menciptakan aktivitas sosial yang sehat di masyarakat dan komunitas para pemuda. Dengan demikian, generasi muda akan memiliki andil besar dalam proses dinamisme di setiap negara. 

 

Shiraz terpilih sebagai Ibukota baru Pemuda negara-negara Muslim dalam sesi akhir pertemuan ketiga tingkat menteri OKI di Istanbul, Turki pada 6 Oktober 2016. Kota Bandung di Indonesia, Putrajaya di Malaysia dan Fes di Maroko adalah pesaing kota Shiraz dalam proses pemilihan Ibukota Pemuda OKI yang disandang kota Istanbul Turki untuk tahun 2015 dan 2016.

 

Diantara kriteria kota-kota yang akan dipilih sebagai Ibukota Pemuda OKI adalah memiliki iklim yang baik, staf-staf terlatih untuk menyelenggarkan acara-acara internasional, banyaknya lembaga pendidikan dan penelitian serta infra-struktur yang baik di bidang-bidang tersebut, memiliki latar belakang budaya dan agama yang kaya dan peringkat yang baik dari tokoh-tokoh besar di berbagai bidang; seperti ilmu pengetahuan, seni, budaya dan agama, dan adanya tempat-tempat suci, monumen dan karya peradaban kuno.

 

Forum Pemuda Konferensi Islam untuk Dialog dan Kerjasama (The Islamic Conference Youth Forum for Dialogue and Cooperation/ICYF-DC) adalah organisasi yang berafiliasi dengan OKI untuk menyeleksi Ibukota Pemuda Negara-negara Muslim. Elshad Iskandarov, Ketua ICYF-DC mengatakan, Shiraz adalah kota budaya, ilmu pengetahuan dan pemikiran kreatif, di mana kreativitas dan pemikiran adalah pesan terpilihnya kota ini sebagai Ibukota Pemuda OKI untuk semua umat Islam, terutama para pemuda di negara-negara Muslim.

 

Kota yang terpilih oleh ICYF-DC diharapkan akan menjadi pusat kegiatan pemuda negara-negara anggota OKI dalam kerangka solidaritas untuk menghasilkan resolusi dan solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi para pemuda di 57 negara anggota OKI.

 

Kota bersejarah Shiraz di selatan Iran diresmikan sebagai Ibukota Pemuda OKI untuk  tahun 2017 pada tanggal 9 Januari dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh lebih dari 20 tamu asing. Bendera punjukkan kota ini akan dikibarkan di hadapan makam penyair terkenal Iran, Hafiz selama satu tahun. Dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat tingkat nasional, provinsi dan perwakilan dari 57 negara dunia ini, perwakilan kota Istanbul menyerahkan "Kunci Shiraz" atau "Kunci Ibukota Pemuda Negara-negara Muslim" kepada kota Shiraz.

 

Shiraz memasng "lencana kehormatannya itu di dadanya" pada tahun 2017 untuk memperkenalkan budaya Iran dan Islam ke negara-negara lain. Elshad Iskandarov, Ketua ICYF-DC dalam pembukaan acara peresmian Shiraz sebagai Ibukota Pemuda OKI mengatakan, "Saya yakin hingga akhir tahun 2017, banyak pemuda yang akan akrab dengan pesan-pesan yang disampaikan, sebab, hati semua pemuda di dunia Islam adalah satu. Tahun ini, penguatan kreativitas adalah slogan kita, sebab dari 1,7 miliar umat Islam, 30 persennya adalah para pemuda."

 

Ia menambahkan, Kaum Muslimin adalah umat yang satu dan tujuan akhir mereka adalah persatuan umat Islam. Sa'adi dalam syair ‌‌‌"Bani Adam Azaye Yekdigarand" telah menegaskan prinsip tersebut. Saat ini, perpecahan negara-negara Muslim merupakan sebuah tantangan, di mana kita harus mengambil pelajaran tentang hal itu dari sejarah Islam. Ketika kita saling berperang, maka negara-negara Muslim yang akan menjadi pecundang dan merugi. Kita harus mempelajari hal ini, sebab, Eropa dan dan Barat meraih kemajukan ketika mereka meninggalkan peperangan. Kami selalu memperhatikan moderasi di antara kaum muda dan negara-negara Muslim bisa menempatkan diri pada poros sains dunia dan juga dalam pusat-pusat amal dan kemanusiaan.

 

Pemuda merupakan investasi sosial masyarakat. Para pemuda dunia Islam harus meraih ilmu pengetahuan untuk pengembangan sains, menciptakan pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan keamanan di masyarakat. Sayid Mohammad Ali Afshani, Gubernur Fars dalam acara pembukaan peresmian Shiraz sebagai Ibukota Pemuda OKI menilai pemilihan Shiraz sebagai Ibukota Pemuda Negara-negara Muslim sebagai sebuah sumber kehormatan.

 

Ali Afshani mengatakan, Shiraz adalah kota amal baik dan penerima berbagai keyakinan dan ide. Sejak ribuan tahun lalu, penduduk kota ini meyakini kehidupan damai dan Takht-e-Jamshid (Persepolis) dan Pasargadae adalah contoh kemegahan dari peradaban tradisional ini.

 

Ia menambahkan, budaya dunia, imigrasi, gaya hidup, pekerjaan, teknologi baru, lingkungan virtual, kerawanan sosial, ketidakpastian tentang masa depan dan masalah keyakinan agama dan nasional adalah kekhawatiran yang dihadapi oleh para pemuda Muslim di dunia Islam.

 

Gubernur Fars itu meyakini bahwa terpilihnya Shiraz sebagai Ibukota Pemuda Negara-negara Muslim akan menjadi peluang yang baik untuk memperkenalkan aset-aset budaya, literatur dan keislaman kota Shiraz serta memperkuat identitas budaya para pemuda dunia Islam.

 

Stabilitas pembangunan ekonomi dan sosial dalam masyarakat tergantung pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan para pemuda adalah modal sosial yang paling berharga. Tak diragukan lagi, Shiraz sebagai Ibukota Pemuda OKI, selain ada banyak keuntungan di sektor kebudayaan dan pariwisata, juga mampu menyediakan kondisi untuk memperkenalkan kekayaan budaya Iran dan Islam ke berbagai belahan dunia, terutama ke negara-negara Muslim. Hal ini dilakukan dengan cara mendorong potensi dan kapasitas para pemuda pemberani Iran.

 

Keberadaan ribuan peninggalan dan monumen bersejarah yang sangat menarik di kota Shiraz dan Provinsi Fars merupakan kapasitas luar biasa di bidang pariwisata. Dengan menyediakan sarana yang diperlukan, para pemuda di negara-negara Muslim akan tertarik untuk berkunjung ke Shiraz dan mengenal warisan budaya di Republik Islam Iran.

 

Generasi muda adalah modal paling utama dan produktif untuk setiap komunitas masyarakat. Para pemuda adalah kekuatan yang aktif dan kuat sehingga mampu mengubah masa depan sebuah masyarakat serta memenuhi kepentingan-kepentingan masyarakat. Maka wajar bahwa hal ini menjadi subjek bahasan aling utama.

 

Hojjatul Islam wal Muslimin Mahmoud Alavi, Menteri Intelijen Iran dalam acara tersebut mengatakan, kebanggaan kita adalah karena mengikuti agama yang sangat menghargai generasi muda, sebab mereka memiliki hati yang bersih dan jiwa yang jernih serta mereka belum terjebak ke dalam keterikatan hidup. Mereka juga idealis dan berorientasi pada realitas, di mana untuk mencapai jalur ini mereka rela melakukan pengorbanan.

 

Para pemuda tumbuh dalam naungan ilmu pengetahuan. Bakat-bakat yang tersembunyi dalam diri mereka mulai tampak dan berkembang. Oleh karena itu, keyakinan para pemuda bermakna pelibatan sebagian besar dari modal negara. Pemikiran pemuda adalah gagasan pemikiran, di mana Pencetus Revolusi Islam talah memasukkannya ke Iran dan sejak awal, pemikiran tokoh besar itu ada dalam diri para pemuda.

 

Shahindokht Molaverdi, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga mengatakan, saat ini ada lebih dari 300 juta pemuda di negara-negara anggota OKI, di mana  promosi partisipasi mereka harus menjadi agenda pemerintah negara-negara ini. Menuturnya, kreativitas para pemuda di jalur pembangunan untuk menciptakan perubahan adalah sebuah keharusan yang harus menjadi perhatian.

 

Molaverdi menyinggung meningkatnya kekerasan dan ekstremisme di kawasan Timur Tengah dan eskalasi gelombang besar Islamophobia di tingkat global. Ia mengatakan, para pemuda adalah kunci perubahan di masyarakat, dan negara-negara Muslim memiliki potensi tertinggi pemuda yang bisa sangat berpengaruh. Ia menambahkan, Iran berharap negara-negara Muslim akan mengambil langkah-langkah efektif untuk mencapai tujuan ini melalu partisipasi mereka.

 

Shiraz adalah destinasi terpenting untuk pariwisata budaya, sejarah, agama dan alamiah negara. Terpilihnya Shiraz menjadi Ibukota Pemuda OKI akan menjadi landasan bagi kerjasama dan interaksi budaya di antara para pemuda Iran dengan para pemuda di negara-negara Muslim dunia. Oleh sebab itu, pemuda-pemuda berbakat Iran terutama di Shiraz –dengan bersandar kepada sains, sosial, ekonomi dan budaya serta bersama dengan para pemuda di negara-negara Muslim lainnya– akan mampu mengejar jalan perdamaian sebagai salah satu seruan penting agama suci Islam. Selama setahun ke depan, Shiraz akan menyelenggarakan tujuh aven penting seperti kompetisi olahraga pemuda dunia Islam, Festival Nowruz perayaan, film, musik, miniatur dan jurnalis muda dunia Muslim. (RA)