Jul 13, 2021 12:36 Asia/Jakarta

Hujan deras dan banjir menerjang provinsi Sichuan, Barat Daya Cina. Ribuan orang, dilaporkan mengungsi karena hujan yang turun sejak Jumat, 9 Juli 2021, telah membuat ketinggian air di 14 sungai naik.

Media pemerintah menyebut 4.600 orang telah dievakuasi. Air telah menyapu perahu bahkan jembatan di area tersebut.

Hujan dan banjir juga telah mempengaruhi 120.000 orang. Memaksa pembatalan beberapa layanan kereta api dan menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 176 juta yuan (sekitar Rp 394 miliar).

"Sekitar 27.000 rumah di kota Bazhong, Sichuan mengalami listrik mati," tulis media tersebut, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Medcom, Ahad (11/07/2021).

Volume air yang besar tidak hanya menerjang provinsi Sichuan, tapi banjir juga mempengaruhi kota Xinzhou di provinsi Shanxi. Foto-foto media pemerintah menunjukkan mobil-mobil melaju di jalan yang tergenang air.

Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional Cina memperbarui peringatan untuk badai hujan di seluruh negeri. Lembaga itu memperkirakan hujan lebat masih akan terjadi di sebagian wilayah utara dan tengah Cina.

Observatorium Meteorologi Beijing mengatakan akumulasi curah hujan di ibu kota diperkirakan mencapai rata-rata 60 hingga 100 milimeter di pukul 17.00 Minggu. Hingga Selasa, 13 Juli 2021, otoritas pengendalian banjir kota memperingatkan hujan terberat dalam tiga tahun akan terjadi.

Beijing biasanya mencatat sekitar 600 milimeter hujan setiap tahun. Di provinsi Hebei yang berbatasan dengan Beijing, hujan lebat dan badai membuat pesawat untuk sementara tidak dapat lepas landas dan mendarat di bandara di Shijiazhuang, ibu kota provinsi.