Lintasan Sejarah 4 Agustus 2021
Hari ini Rabu, 4 Agustus 2021 bertepatan dengan 24 Zulhijjah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Mordad 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Rasulullah Bermubahalah Dengan Bani Najran
1432 tahun yang lalu, tanggal 24 Dzulhijjah 10 HQ, Rasulullah Saw beserta putri beliau, Fathimah az-Zahra, menantu beliau, Ali bin Abi Thalib, dan kedua cucu beliau, Hasan dan Husein as, berangkat keluar dari kota Madinah untuk menemui para pembesar kabilah Kristen, Bani Najran melakukan Mubahalah.
Sebelumnya, para pembesar Bani Najran itu datang menemui Rasulullah untuk mempertanyakan ajaran agama Islam. Namun, apapun jawaban yang diberikan Rasulullah, pembesar kabilah Kristen itu tetap tidak mau menerimanya.
Lalu, Allah menurunkan firman-Nya, surat Ali-Imran ayat 60-61, yang artinya, "Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu , maka katakanlah : "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta."
Oleh karena itulah, pada hari yang telah dijanjikan, Rasullah dengan membawa Ahlu Bait atau keluarga suci beliau, datang ke sebuah tempat di luar kota Madinah. Para pembesar Bani Najran, begitu melihat kehadiran Rasullah yang hanya ditemani keempat tokoh mulia itu, yaitu Fathimah, Ali bin Abi Thalib, Hasan, dan Husein as, merasa takut dan pemimpin mereka berkata, "Aku melihat wajah-wajah yang jika mereka bedoa agar gunung terbesar diruntuhkan, maka doa itu akan segera dikabulkan Tuhan. Kita tidak seharusnya bermubahalah dengan orang-orang yang agung ini, karena mungkin saja kita semua akan mati."
Oleh karena itu, para pembesar Bani Najran akhirnya mengajak Rasulullah berdamai.
Inggris dan Rusia Membentuk Polisi Selatan di Iran
106 tahun yang lalu, tanggal 13 Mordad 1294 Hs, Inggris dan Rusia membentuk polisi Selatan di Iran.
Dengan semakin meluasnya api Perang Dunia Pertama, negara-negara seperti Rusia dan Inggris semakin mengkhawatirkan pengaruh Jerman di Iran. Karena pengaruh Jerman itu bakal menghancurkan kepentingan mereka di negara ini.
Oleh karenanya, Rusia dan Inggris menandatangi kesepakatan rahasia untuk membagi wilayah Iran yang netral dalam Perang Dunia Pertama, seperti yang telah diprediksi dalam perjanjian tahun 1907. Selain itu, untuk mempertahankan kepentingannya di Iran, kedua negara ini membentuk polisi bersama pada 13 Mordad 1294 Hs.
Sejak saat itu, Rusia memobilisasi tentara Kazakhstan yang berjumlah 11 ribu. Sementara pemerintah Inggris menyiapkan pasukannya di selatan Iran. Dari dua pasukan ini dibentuklah kekuatan bersama dengan nama Polisi Selatan. Para perwira Inggris sebagai komandan Polisi Selatan dan para relawan berkebangsaan India dan Iran menjadi bagian dari pasukan ini.
Tugas utama mereka adalah membersihkan selatan Iran dari tentara Jerman dan pendukungnya. Pasca penandatanganan perjanjian rahasia ini, tentara Rusia berhasil maju hingga Isfahan dan memperluas pengaruhnya dari Tehran hingga Isfahan.
AS menderita kekalahan di Teluk Tonkin
57 tahun yang lalu, tanggal 4 Augustus 1964, AS menderita kekalahan dalam perang terbatas di Teluk Tonkin di wilayah Laut Cina Selatan.
Pertempuran itu meletus antara kapal-kapal perang AS melawan Vietnam Utara. Saat itu AS mendukung penuh rezim Vietnam Selatan melawan utara, namun sebelum peristiwa 4 Augustus 1964, AS tidak pernah secara langsung terlibat pertempuran.
Menyusul peristiwa Teluk Tonkin, AS secara signifikan menambah jumlah personil militernya di Vietnam Selatan. Mesin-mesin perang dan pesawat tempur AS pun secara masif menggempur wilayah Vietnam utara. Namun perlawanan sengit rakyat setempat telah mempermalukan AS yang terpaksa mengakui kekalahannya di Vietnam dan pada tahun 1975 AS menarik mundur seluruh tenteranya dari sana.
Beberapa tahun setelahnya, Vietnam menyatu kembali.