Lintasan Sejarah 17 Oktober 2021
Okt 17, 2021 11:56 Asia/Jakarta
Rasulullah Saw Menikah dengan Khadijah
1471 tahun yang lalu, tanggal 10 Rabiul Awal 28 tahun sebelum Hijrah, Muhammad Saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang bangsawan kaya di kota Mekah.
Khadijah dikenal sebagai perempuan yang suci dan beriman sehingga dijuluki dengan nama Thahirah atau suci. Setelah Muhammad Saw diangkat Allah sebagai Rasul-Nya, Khadijah-lah perempuan pertama yang beriman kepada Islam. Setelah itu, seluruh beliau menyumbangkan seluruh hartanya demi penyebaran Islam.
Kesetiaan dan pengabdian Khadijah kepada Rasulullah sedemikian besarnya sehingga bertahun-tahun setelah Khadijah meninggal, Rasulullah masih terus mengenangnya dan menyebut-nyebut kebaikannya.
Pendirian Bank Eghtesad Iran
62 tahun yang lalu, tanggal 25 Mehr 1338 HS, didirikan Bank Eghtesad Iran yang seluruh sahamnya berasal dari dalam negeri dengan modal pertama 100 juta riyal.
Bank ini secara resmi mendapat izin melakukan jual beli valuta asing. Dengan demikian di awal beroperasinya bank ini langsung melayani segala bentuk layanan bank. Namun Bank Eghtesad Iran tidak berusia lama.
Sekalipun telah membuka cabang di sejumlah negara Eropa, Amerika dan Asia, Bank Eghtesad Iran pada tahun 1341 akhirnya dibubarkan.
Negara Arab Pengekspor Minyak Embargo Amerika dan Inggris
48 tahun yang lalu, tanggal 17 Oktober 1973, negara-negara arab produsen minyak memulai embargo minyaknya terhadap Amerika, Inggris, dan negara-negara lain yang menjual minyaknya kepada Israel.
Embargo ini dilakukan karena Amerika dan Inggris memberikan bantuan militer secara besar-besaran kepada Zionis Israel dalam perang antara rezim ini dengan Suriah dan Mesir yang dimulai pada tanggal 6 Oktober tahun itu.
Sehari setelah pengumuman dinaikkannya harga minyak oleh OPEC, negara-negara Arab mengumumkan embargonya terhadap Amerika, Inggris, dan Israel. Akibatnya, harga minyak menjadi semakin tinggi. Negara-negara Barat mendapat kesulitan besar akibat embargo ini dan periode ini disebut sebagai "Oil Shock".
Pada bulan Maret 1974, embargo ini ditarik kembali setelah Menlu AS, Henry Kissinger berhasil menegoisasi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan suriah. Peristiwa ini membuktikan bahwa sesungguhnya negara-negara Timur Tengah memiliki senjata yang kuat untuk menekan AS dan Barat pada umumnya agar tidak terus melindungi rezim Zionis.[]