Peran Iran dalam Konvergensi Pakistan, Cina dan Afghanistan (4)
Des 29, 2021 17:08 Asia/Jakarta
Koridor Ekonomi Pakistan-Cina (CPEC) dan nota kesepahaman 25 tahun Iran-Cina, sebagai bagian dari proyek besar One Belt One Road (OBOR), akan menjangkau hampir 56 negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Proyek ini kemungkinan besar akan menjadi bagian dari persaingan antara Cina dan Amerika Serikat dalam memperebutkan hegemoninya di abad ke-21, dan bisa menyeret rivalitas keduanya ke wilayah Samudra Hindia dan Teluk Persia. Wilayah yang merupakan pusat energi minyak dan gas terpenting, dan membuka jalan ke pasar di timur dan barat melalui Selat Hormuz, Laut Arab dan Laut Oman.
Pelabuhan Chabahar di Iran, dan pelabuhan Gwadar di Pakistan, adalah dua pelabuhan yang saling berdekatan. Keduanya memiliki akses langsung ke Samudra Hindia, dan keduanya bisa membuka jalan bagi negara-negara yang terkurung daratan di Asia Tengah ke perairan bebas. Dalam persaingan atas dua pelabuhan ini terdapat dua pemain penting, pertama Cina yang lebih banyak beraktivitas di pelabuhan Gwadar, dan kedua India, yang menanamkan investasi di pelabuhan Chabahar. Hal ini menunjukkan bahwa Cina dan India bersaing ketat untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Asia Tengah, dan menjadi kekuatan awal ekonomi di selatan Asia.
Chabahar sebelum perang yang dipaksakan oleh rezim Baath Irak, ke Iran di awal tahun 1980-an, dianggap sebagai wilayah terpencil dan tidak penting. Tidak ada yang memperhatikan wilayah ini, tapi ketika militer Irak menduduki kota Khorramshahr, pejabat militer dan politik Iran kala itu menyadari keberadaan sebuah chokepoint (titik sempit) yang memicu perang di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Sejak saat itu pemerintah Iran, menyadari bahwa Chabahar, sebagai pelabuhan yang berada di luar Selat Hormuz dan memiliki akses langsung ke Samudra Hindia, merupakan pelabuhan yang sangat penting dari sisi geopolitik dan geoekonomi.
Sekarang ini, posisi unggul pelabuhan Chabahar menjadi perhatian para investor asing termasuk perusahaan-perusahaan India. Chabahar sebagai satu-satunya pelabuhan samudra milik Iran di luar Selat Hormuz yang terletak di wilayah strategis di Laut Oman, berada tepat di titik persimpangan dua koridor penting utara-selatan, dan barat-timur. Pelabuhan Chabahar dapat digunakan untuk ekspor barang ke negara-negara Asia Tengah. Selain itu, bagi negara-negara yang tidak punya akses ke perairan bebas, pelabuhan Chabahar dapat digunakan untuk mencapai perairan bebas Samudra Hindia, dengan memanfaatkan jalan raya serta jalur rel kereta api Iran.
Secara umum, pelabuhan Chabahar yang strategis ini memainkan peran penting dalam melancarkan impor dan ekspor negara-negara kawasan. Karena karakteristik unik inilah India dalam persaingannya dengan Cina, mengeluarkan Chabahar dari sanksi Amerika Serikat, melalui negosiasi-negosiasi intens dengan pemerintah Presiden Donald Trump.
Pada tahun 2018, sebuah nota kesepahaman penting antara Iran, Rusia dan India ditandatangani di St Petersburg, Rusia yang mengaktifkan koridor utara-selatan antara India, Iran dan Rusia, dan menjadikan Chabahar sebagai pelabuhan yang sangat penting. Koridor utara-selatan, berdasarkan estimasi dan perbandingan dengan koridor-koridor tradisional, merupakan koridor yang secara jarak dan waktu tempuh lebih pendek sekitar 40 persen, dan secara biaya lebih murah sekitar 30 persen.
Selain memiliki manfaat di bidang transit dan memiliki peran memperluas poros timur Iran, Chabahar dari sisi militer juga sangat urgen. Penempatan pasukan Angkatan Laut Iran di desa Pasabandar, Chabahar, di saat kekuatan manuver AL Iran melampaui wilayah dari Teluk Persia ke perairan bebas, dan perairan internasional di Samudra Hindia, dapat membuka kesempatan kepada AL Iran untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan pelayaran di seluruh kawasan. Masalah ini dari sudut pandang keamanan Jalur Sutra baru, juga sangat penting.
Di masa lalu, wilayah Gwadar terdiri dari beberapa desa nelayan kecil yang terletak di pesisir pantai Makran di bagian Pakistan. Pelabuhan kecil ini selama 200 tahun berada di tangan para Sultan Oman. Pelabuhan Gwadar pernah menjadi pelabuhan yang penting saat pelabuhan Karachi dikepung total oleh pasukan India, dan hampir jatuh ke tangan mereka selama meletusnya perang India-Pakistan pada tahun 1971. Militer Pakistan yang menyadari kelemahan strategis pelabuhan Karachi, kemudian berpikir untuk menempatkan pasukan Angkatan Lautnya di lokasi-lokasi yang lebih terpencil.
Pelabuhan Gwadar yang berjarak 800 kilometer dari Karachi, merupakan lokasi yang paling tidak bisa diakses oleh pasukan AL India di kawasan terpencil. Selain itu, ketika Pakistan dan Cina menandatangani proyek CPEC, pelabuhan Gwadar akan diperluas sebagai sebuah terminal besar dengan investasi raksasa Cina, dan sampai saat ini beberapa bagian dari proyek besar pelabuhan Gwadar, sedang beroperasi dan mengalami kemajuan.
Hesamodin Hojatzadeh, peneliti Iran di bidang kajian Asia, meyakini bahwa di samping keberhasilan ekonomi dan perdagangan ini, dalam beberapa tahun mendatang pelabuhan kecil Gwadar akan berubah menjadi sebuah mega pelabuhan. Pada saat yang sama, Angkatan Laut Pakistan dan Cina sedang membangun sebuah pangkalan laut bersama di Gwadar. Pangkalan laut bersama ini diprediksi akan mengeluarkan AL Pakistan dari masalah kedekatan pelabuhan Karachi, dan risiko yang dimilikinya dalam menghadapi AL India, dan bagi Cina, keunggulan yang diperolehnya adalah lokasi yang semakin dekat di Samudra Hindia ke Selat Hormuz yang merupakan sumber pasokan sebagian besar bahan bakarnya, dan bisa memperkuat pengawasan atas Samudra Hindia.
Dengan memperhatikan pemahaman atas urgensi posisi strategis Chabahar dan Gwadar, serta peran saling melengkapi, dan bukan persaingan dalam proses integrasi regional, negara-negara lain juga sudah mengumumkan kesiapan untuk berinvestasi di pelabuhan Gwadar dan Chabahar. Oman, Qatar dan Arab Saudi di antara negara Arab kawasan yang sudah menandatangani sejumlah kesepakatan pembangunan kilang minyak dan petrokimia dengan pemerintah Pakistan. Cina dan Rusia juga punya beberapa proyek penting di pelabuhan Chabahar.
Oleh karena itu terkait Chabahar dan Gwadar, Cina memprediksi bahwa dua pelabuhan penting pesisir pantai Makran yaitu Chabahar dan Gwadar, di masa depan akan menjadi mitra kerja sama, dan mencegah terciptanya persaingan yang tak perlu. Selain itu akan membuka peluang integrasi regional bagi negara-negara kawasan terutama dalam kerangka upaya menghidupkan koridor laut dan darat Jalur Sutra baru. Dari sudut pandang ini, pemerintah Iran berulangkali menekankan peran saling melengkapi pelabuhan Chabahar dan Gwadar untuk membangun kawasan. (HS)
Tags