Lintasan Sejarah 25 Januari 2022
Hari ini Selasa, 25 Januari 2022 bertepatan dengan 22 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 5 Bahman 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Hajjaj Meninggal Dunia
1052 tahun yang lalu, tanggal 22 Jumadil Tsani 391 HQ, Ibnu Hajjaj, seorang penyair muslim terkenal meninggal dunia. Dia dilahirkan di Baghdad.
Sejak masa mudanya, Ibnu Hajjaj banyak menulis syair dan melantunkannya. Dia memiliki hubungan dekat dengan Muhlabi, pujangga terkenal di masa itu.
Salah satu karya Ibnu Hajjaj adalah antologi puisinya yang dibukukan dalam delapan jilid, dan hingga kini salah satu naskahnya masih tersimpan di museum Baghdad. Sebagian lain dari naskah-naskah itu kini tersebar di sejumlah Negara dan disimpan di museum Britania dan Universitas Istanbul.
Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi Wafat
90 tahun yang lalu, tanggal 5 Bahman 1310 HS, Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi meninggal dunia pada di kota Isfahan dan dikuburkan di pekuburan Takht-e Foulad.
Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi anak dari Ayatullah Mirza Abolmaali Kalbasi yang merupakan keluarga ulama. Ia lahir di kota Isfahan.
Setelah menyelesaikan pendidikan agama tingkat dasar dan menengah pada ayahnya, ia kemudian pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk melanjutkan pendidikannya. Mirza Jamaluddin selama di Najaf belajar kepada ulama besar seperti Akhond Khorasani dan selama bertahun-tahun belajar di sana, ia kembali ke kota kelahirannya, Isfahan. Ia kemudian mengajar di sana dan banyak pelajar agama yang kemudian hari menjadi ulama besar belajar darinya.
Ayatullah Kalbasi menjalani kehidupannnya dengan sangat sederhana dan tidak tertawan oleh keindahan dunia. Ia banyak meninggalkan karya ilmiah seperti Talkhis Ilahiah dalam ilmu astronomi dan buku Ushul Fiqih.
Soedharmono Wafat
16 tahun yang lalu, tanggal 25 Januari 2006, H. Soedharmono,SH meninggal dunia di Jakarta pada umur 78 tahun.
Soedharmono lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur pada 12 Maret 1927. Ia adalah Wakil Presiden Republik Indonesia yang kelima, antara tahun 1988 hingga 1993.
Wakil Presiden Soeharto ini sempat dihadang oleh Brigjen Ibrahim Saleh, seorang anggota Fraksi ABRI, yang melakukan interupsi di dalam sidang yang akan segera menetapkan Sudharmono sebagai wakil presiden. Namun upaya ini gagal, karena Ibrahim Saleh segera disingkirkan dan dikeluarkan dari ruang sidang. Belakangan ia dinyatakan mengalami stres berat, bahkan gangguan jiwa. Saat itu memang terjadi ketegangan antara pihak Golongan Karya unsur sipil (Jalur G) dan birokrasi (Jalur B) yang menginginkan terpilihnya Sudharmono dan Golongan Karya unsur militer (Jalur A) yang menginginkan terpilihnya Try Sutrisno.
Lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, ia sudah menjadi yatim piatu dari kecil. Dari bocah yang sejak usia 3 tahun berpindah-pindah orang tua asuh, ia tumbuh mencapai kursi puncak tertinggi kedua RI. Ibunya Soekarsi meninggal ketika melahirkan adik bungsu Soedharmono (1930). Ayahnya R. Wiroredjo meninggal 6 bulan kemudian karena sakit.