Lintasan Sejarah 26 Februari 2022
Hari ini Sabtu, 26 Februari 2022 bertepatan dengan 24 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 7 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Benteng Khaibar Ditaklukkan Imam Ali as
1436 tahun yang lalu, tanggal 24 Rajab 7 HQ, benteng Khaibar milik Yahudi berhasil ditaklukkan oleh Imam Ali as.
Kaum Yahudi yang terus-menerus memusuhi Islam, membangun tujuh benteng kuat di Khaibar yang terletak di utara kota Madinah dan dari benteng itu mereka melancarkan gangguan dan serangan terhadap kaum Muslimin.
Pada tahun ke-7 Hijriah, Rasulullah menyampaikan berita gembira tentang akan runtuhnya benteng Khaibar. Tak lama kemudian, pasukan muslimin mengepung Khaibar, namun ada dua benteng yang tak kunjung bisa ditaklukkan. Rasulullah kemudian bersabda, "Besok bendera perang akan aku serahkan kepada seseorang yang mencintai Allah dan rasul-Nya dan diapun dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya."
Keesokan harinya, Rasul menyerahkan bendera perang kepada Imam Ali as dan setelah melalui pertempuran hebat, Imam Ali berhasil menaklukkan benteng Yahudi itu.
Dehkhoda Meninggal
66 tahun yang lalu, tanggal 7 Isfand 1334 HS (26 Februari 1956), Ali Akbar Dehkhoda, seorang sastrawan dan penyair besar kontemporer Iran, meninggal dunia.
Dehkhoda dilahirkan pada tahun 1880, di kota Teheran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Dehkhoda pergi ke Eropa dan tinggal di sana selama lima tahun untuk melakukan penelitian. Sekembalinya ke Iran, Dehkhoda bergabung dalam perjuangan Revolusi Konstitusional. Melalui tuliasan-tulisannya, Dehkhoda mengkritik berbagai despotisme yang dilakukan oleh raja Iran dan pemerintahannya saat itu.
Dehkhoda juga menulis karya-karya syair yang sangat indah daan menggunakan bahasa yang sederhana. Selain itu, Dehkhoda menulis kamus folklor bahasa Persia pertama berjudul "Amsal wa Hikam" yang terdiri dari 24.000 pepatah Persia.
Pasukan Korsel Masuki Vietnam
57 tahun yang lalu, tanggal 26 Februari 1965, kelompok pertama pasukan Korea Selatan tiba di Saigon, Vietnam.
Pasukan Korea tersebut merupakan bagian dari Free World Military Forces (FWMF), terdiri atas beberapa negara yang mendukung Amerika dan Vietnam Selatan melawan Viet Cong.
FWMF merupakan pasukan yang digalang Presiden ke-36 Amerika Lyndon B Johnson. Upaya itu juga dikenal dengan sebutan program `banyak bendera' karena melibatkan sekutu Amerika.
Meski ditugaskan bukan sebagai pasukan perang, mereka terlibat baku tembak pada 3 April. Menjelang 1969, sebanyak 47.800 tentara Korea terlibat pertempuran di Vietnam Selatan.