Lintasan Sejarah 9 April 2022
Hari ini Sabtu, 9 April 2022 bertepatan dengan 7 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 20 Farvardin 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Wafatnya Abu Thalib, Paman Nabi
1456 tahun yang lalu, tanggal 7 Ramadan tahun kesepuluh kenabian Rasulullah Saw, Abu Thalib, paman Nabi Saw meninggal dunia.
Pasca wafatnya Abdul Mutthalib, kakek Muhammad, Abu Thalib yang bertanggung jawab membesarkan Muhammad dan selama hidupnya senantiasa berada di sisi beliau. Abu Thalib pasca diutusnya Muhammad sebagai nabi tetap menjadi penolong beliau dan berdiri tegar menghadapi gangguan orang-orang Musyrik Quraisy.
Masalah keimanan dan keislaman Abu Thalib sejak dahulu menjadi perselisihan antara Syiah dan Ahli Sunnah. Perlahan-lahan masalah ini menjadi serius dibahas dalam pembahasan akidah, teologi dan politik.
Ulama Syiah yang bersandarkan pada riwayat-riwayat dari para Imam dan syair-syair Abu Thalib sendiri menyebut beliau seorang Muslim. Bahkan dalam masalah ini banyak risalah yang ditulis seperti buku Iman Abu Thalib, karya Syeikh Mufid.
Baghdad Jatuh ke Tangan Sekutu
19 tahun yang lalu, tanggal 9 April tahun 2003, dalam aksi invasi AS dan sekutunya ke Irak, setelah bertahan sekitar 20 hari, Baghdad akhirnya jatuh ke tangan pasukan AS dan sekutunya.
Jatuhnya Baghdad hanya dalam waktu yang sangat singkat mengejutkan banyak pengamat, karena tadinya, pasukan sekutu diprediksikan akan dilawan secara mati-matian oleh pasukan Garda Republik Irak.
Setelah berhasil menguasai Irak, AS langsung mengklaim kawasan itu sebagai daerah pendudukan dan menempatkan ratusan ribu pasukannya di negeri 1001 malam itu.
Hari Nasional Teknologi Nuklir Iran
15 tahun yang lalu, tanggal 20 Farvardin 1385 HS (9 April 2006), Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menguasai teknologi pengayaan uranium untuk kepentingan damai.
Keberhasilan itu didapat berkat kerja keras para ilmuan Iran. Meski menghadapi keterbatasan sarana dan pra sarana akibat embargo negara-negara adi daya, mereka berhasil menyempurnakan proses pengayaan uranium dan membuat sendiri bahan bakar yang diperlukan instalasi-instalasi nuklir. Dengan demikian, Iran telah memastikan diri sebagai bagian dari negara-negara pemilik teknologi nuklir.
Tepat setahun kemudian, Iran mengumumkan berhasil memproduksi bahan bakar nuklir dalam skala industri. Keberhasilan ini dicapai di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional dan sesuai dengan aturan IAEA. Akan tetapi, negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat dengan standar gandanya menuntut Iran untuk menghentikan aktivitas nuklir ini.
Di saat yang sama, negara-negara tersebut tidak pernah mempersoalkan rezim zionis Israel yang tidak tunduk kepada aturan IAEA dan menyimpan ratusan bom nuklir di gudang-gudang senjatanya.