Lintasan Sejarah 26 April 2022
Hari ini Selasa, 26 April 2022 bertepatan dengan 24 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 6 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Quthbuddin Shirazi Wafat
733 tahun yang lalu, tanggal 24 Ramadan 710 HQ, Quthbuddin Shirazi, dokter, ahli matematika, fisikawan, astronom, dan filsuf besar Iran, meninggal dunia di kota Tabriz.
Quthbuddin Shirazi adalah salah satu murid Nashiruddin Thusi, ulama terkemuka pada zaman itu. Quthbuddin adalah orang pertama yang meneliti fenomena pembentukan pelangi dan berhasil menemukan penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Quthbuddin Shirazi juga aktif sebagai dokter dan bertahun-tahun bekerja di rumah sakit Shiraz, Iran selatan. Dia banyak menulis buku di bidang kedokteran, hikmah, matematika, dan astronomi . Di antara karya-karyanya adalah buku berjudul Penjelasan Atas Buku "Qaanun" Ibnu Sina dan Observasi Akhir dalam Astronomi.
PBB Tetapkan Irak Menggunakan Senjata Kimia Terhadap Iran
37 tahun yang lalu, tanggal 6 Ordibehesht 1364 HS, PBB tetapkan Irak menggunakan senjata kimia terhadap Iran.
Ketidakpedulian lembaga-lembaga internasional terkait pelanggaran undang-undang penggunaan senjata kimia oleh rezim Irak terhadap Iran semakin hari tidak dapat diterima oleh negara-negara di dunia. Semua ini diakibatkan dari sikap lembaga-lembaga ini yang ingin menyaksikan rezim Baath, Irak dapat mengalahkan Iran dalam Perang 8 Tahun.
Namun prediksi tersebut tidak benar. Karena korban yang berjatuhan akibat penggunaan senjata kimia dan dampak psikologinya tidak begitu memperngaruhi kekuatan pertahanan Iran. Irak mengetahui benar kenyataan ini, sehingga pada operasi Badr, pasukan negara ini menggunakan senjata kimia lebih banyak dari yang sudah-sudah. Hanya dalam 5 hari, dari tanggal 22 hingga 27 Isfand 1363 HS, lebih dari 30 jenis senjata kimia yang dipakai.
Dampak luas penggunaan senjata kimia oleh Irak perlahan-lahan mulai menjadi perhatian masyarakat internasional. Akhirnya, sekjen PBB waktu itu setelah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari Iran dan Irak mengutuk penggunaan senjata kimia.
Tapi sayangnya, Dewan Keamanan PBB tidak bersedia mengeluarkan resolusi mengutuk penggunaan senjata kimia dan merasa cukup dengan mengeluarkan pernyataan pada 6 Ordibehesht 1364 HS yang isinya mengutuk penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam.
Operasi Militer Zionis di Lebanon Berakhir
26 tahun yang lalu, tanggal 26 April tahun 1996, operasi militer rezim Zionis menyerang Lebanon yang telah berlangsung enam belas hari, akhirnya berakhir.
Dalam operasi militer ini, tentara Zionis dari darat, laut, dan udara menyerang kawasan selatan Lebanon dan ibu kota negara ini, Beirut. Akibat serangan Zionis itu, selain hancurnya sebagian besar kawasan pemukiman sipil dan sentra-sentra ekonomi, 180 warga Lebanon tewas, dan ratusan lainnya luka-luka.
Tujuan rezim Zionis dalam serangan ini adalah untuk membuat warga Lebanon selatan ketakutan dan meninggalkan tanah air mereka agar kawasan itu bisa direbut oleh Zionis. Namun, rakyat Lebanon dengan gigih berjuang melawan tentara Zionis. Operasi militer itu berhenti setelah enam belas hari namun tentara Zionis tetap bercokol di Lebanon selatan. Akhirnya pada tahun 2000, setelah mendapatkan perlawanan tak kenal lelah dari pejuang Lebanon, Zionis menarik mundur tentaranya.