Lintasan Sejarah 11 Mei 2022
Hari ini Rabu, 11 Mei 2022 bertepatan dengan 9 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 21 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Shirin Meninggal Dunia
1333 tahun yang lalu, tanggal 9 Syawal 110 HQ, Ibnu Shirin seorang ahli fiqih dan hadis terkenal abad ke 2 hijriah, meninggal dunia.
Ibnu Shirin dilairkan di kota Bashrah, Irak selatan dan sejak remaja telah mempelajari ilmu, kezuhudan, dan ketabahan. Ibnu Shirin sangat mengutamakan hadis-hadis Rasulullah Saw.
Dengan teliti dan hati-hati, dia menghapal banyak hadis-hadis tersebut. Ketelitiannya itu membuatnya jadi bahan rujukan para penulis terkemuka. Ibnu Shirin selama masa hidupnya mengenal 30 sahabat Rasulullah Saw dan dia banyak meninggalkan berbagai karya penulisan.
Ismail Marzuki Lahir
108 tahun yang lalu, tanggal 11 Mei 1914, Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Ismail Marzuki adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.
Ismail Marzuki mendapat anugerah penghormatan pada tahun 1968 dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, sebuah taman dan pusat kebudayaan di daerah Salemba, Jakarta pusat.
Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia. Ia sempat mendirikan orkes Empat Sekawan. Selain itu ia dikenal publik ketika mengisi musik dalam film Terang Bulan. Ismail Marzuki meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun.
Eropa Barat Resmi Gabung AS Embargo Iran
42 tahun yang lalu, tanggal 21 Ordibehesht 1359 HS, Eropa Barat resmi bergabung dengan Amerika mengembargo Iran.
Menyusul peristiwa penaklukan markas spionase Amerika (Kedubes AS) oleh para mahasiswa pengikut garis Imam (Daneshjouyan Peiruve Khatte Imam) pada 13 Aban 1358 Hs dan setelah gagalnya proyek embargo ekonomi Iran oleh PBB akibat veto satu dari anggota Dewan Keamanan PBB, sebagian negara Eropa memutuskan untuk membatalkan penandatanganan kontrak baru dengan Republik Islam dan dengan sikapnya ini mereka secara resmi mengikuti politik Amerika mengembargo Iran. Keputusan ini dilakukan dalam kondisi dimana pasar bersama Eropa melakukan hal ini secara simbolik dan telah dipolitisasi hanya ingin mendukung Amerika dan mengecam masalah penyanderaan di Kedubes AS. Selain itu, pasar bersama Eropa juga tidak mendominasi ekonomi dunia dan Iran.
Dengan demikian, setelah berakhirnya ultimatum pembebasan para sandera dan tidak terselesaikannya masalah ini, masyarakat ekonomi Eropa secara resmi pada 21 Ordibehesht 1359 Hs mengumumkan embargo ekonomi terhadap Iran. Tujuan keputusan ini seperti yang disebutkan dalam pernyataan bersama konferensi 9 negara Eropa hanya ingin mempercepat pembebasan para sandera. Tapi dengan semakin meluasnya aksi embargo ini oleh negara-negara Barat, kondisi ekonomi negara-negara Eropa ini juga memburuk.
Selama delapan tahun Perang Pertahanan Suci, Amerika dan negara-negara pasar bersama Eropa semakin mempersempit tekanannya terhadap Iran dan menolak untuk melakukan transaksi langsung dengan Iran. Bahkan dalam beberapa kasus, mereka menolak untuk menjual dan mengirimkan obat-obatan yang dibutuhkan Iran. Sementara pada saat yang sama, mereka memberikan senjata paling modern dan senjata kimia kepada rezim Baath Irak guna memprovokasi rezim ini melanjutkan perang.
Akan tetapi secara bertahap negara-negara Eropa memahami bahwa tekanan Amerika terhadap Iran bukan hanya tidak bermanfaat bagi mereka, tapi kepentingan nasional mereka sudah dikorbankan arogansi Amerika.