Lintasan Sejarah 12 Juli 2022
Hari ini Selasa, 12 Juli 2022 bertepatan dengan 12 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 21 Tir 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Kelahiran Hakim Sanai Ghaznavi
970 tahun yang lalu, tanggal 12 Dzulhijjah 473 HQ Hakim Abu al-Majd Majdud bin Adam Sanai Ghaznavi, penyair terkenal Iran terlahir ke dunia di kota Ghazni.
Guru besar syair Persia ini sejak masa mudanya telah melantunkan syair. Pada awalnya ia mengucapkan syair memuji tokoh dan orang-orang besar di masanya. Namun setelah itu terjadi perubahan besar dalam dirinya saat pergi ke Baitullah, Ka'bah untuk melakukan haji. Hakim Sanai di Mekah melantunkan syair yang berisikan kerinduan melihat Kabah dan menziarahi kota Mekah.
Setelah kembali dari Mekah, untuk beberapa lama ia tinggal di kota Balkh dan kota-kota lainnya. Karya-karya syairnya yang masih tertinggal adalah puisi-puisi yang dilantunkannya saat berada di Khorasan dan Balkh yang menambah kemasyhuran kota Balkh.
Setelah kembali ke kota asalnya, Ghazni, Hakim Sanai menyelesaikan matsnawinya yang terkenal "Hadiqah al-Haqiqah". Kumpulan "Sair al-Ibad ila al-Ma'ad" adalah karyanya yang gemilang mendemonstrasikan kemampuan syair dengan gaya Khorasan. Matsnawi Thariq al-Tahqiq yang dibuat setara dengan Hadiqah al-Haqiqah berhasil diselesaikannya pada tahun 528 Hq. Karya lainnya adalah "Aql Nameh, Eshq Name dan Tajribah al-Ilm".
Perlawanan Warga Kota Mashad Dimulai
87 tahun yang lalu, tanggal 21 Tir 1314 HS, warga kota Mashad di Iran, memulai perlawanan yang terkenal dengan nama "Kebangkitan Masjid Goharshad".
Perlawanan ini dilancarkan oleh rakyat kota tersebut dalam rangka menentang keputusan raja Iran saat itu, Shah Reza Pahlevi, yang berlawanan dengan syariat Islam, di antaranya, larangan untuk menggunakan jilbab.
Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh para ulama ini berpusat di masjid Goharshad yang terletak di sisi makam Imam Ridha as. Tentara rezim Shah menghadapi perlawnaan rakyat tersebut dengan represif sehingga banyak warga kota Mashad yang gugur syahid.
Agresi Militer Rezim Zionis ke Lebanon
16 tahun yang lalu, tanggal 12 Juli 2006, untuk kesekian kalinya tentara rezim Zionis Israel melancarkan agresi militer ke Lebanon.
Israel berdalih, agresi ini dilancarkan untuk membebaskan dua serdadunya yang ditawan oleh gerakan Hizbullah. Tujuan utama rezim zionis Israel menggelar agresinya ke Lebanon yang didukung penuh oleh Washington, sejatinya untuk menumpas gerakan Hizbullah dan melucuti persenjataan kelompok ini, Hizbullah merupakan kekuatan perjuangan rakyat Lebanon dalam melawan penjajah.
Pasukan militer zionis membombardir dan menghancurkan pelbagai fasilitas umum dan infrastruktur Lebanon. Mereka menanggap dengan cara itu, rakyat Lebonan akan didera kesulitan ekonomi dan melepaskan dukungannya kepada Hizbullah. Selama perang berlangsung, pesawat-pesawat tempur Israel telah melancarkan serangan udara sebanyak 10 ribu kali dan lebih dari 10 ribu warga sipil menjadi korban. Namun demikian, rakyat Lebanon pantang mundur dan tetap bertahan mendukung perjuangan Hizbullah.
Di sisi lain, pasukan militer rezim Zionis Israel gagal meraih ambisinya dan menelan kekalahan telak, setelah serangan roket Hizbullah berhasil menghancurkan sejumlah target militer di Israel, dan para pejuang gerakan ini berhasil melumpuhkan serangan darat militer zionis. Sampai-sampai AS yang selama ini mendukung penuh agresi militer Israel, terpaksa mengeluarkan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menggelar gencatan senjata dan penarikan mundur tentara Israel dari tanah Lebanon. Resolusi ini juga menugaskan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk ditempatkan di Lebanon.