Lintasan Sejarah 20 Juli 2022
Hari ini Rabu, 20 Juli 2022 bertepatan dengan 20 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Tir 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Bruce Lee Tutup Usia
49 tahun yang lalu, tanggal 20 Juli 1973, aktor dan seniman ahli bela diri, Bruce Lee, meninggal pada usia 32 tahun di Los Angeles. Kematiannya diduga akibat endemi otak, yang disebabkan resep obat penghilang rasa sakit.
Jun Fan Lee (Bruce Lee) lahir pada 27 November 1940 di San Fransisco. Namun di masa kecil hingga remajanya, ia tinggal di Hong Kong. Setelah remaja ia pindah ke Amerika dan menikah di sana, walaupun karier perfilmannya telah ia mulai di Hong Kong.
Bruce Lee merupakan salah seorang master bela diri. Ia menciptakan seni bela diri JKD (jeet kune do). Selama di Amerika, ia terus mengajar seni bela diri, termasuk untuk aktor Steve McQueen.
Banyak film laga telah ia bintangi, di antaranya The Big Boss (1971), The Way of the Dragon (1972), Enter the Dragon (1973), dan masih banyak lagi. Film Enter the Dragon pun sukses meraih box office dan berhasil meraup lebih dari US$200 juta. Ia menjadi ikon terkenal Amerika setelah kematiannya.
DK-PBB Ratifikasi Resolusi 598 Soal Gencatan Senjata Iran-Irak
35 tahun yang lalu, tanggal 29 Tir 1366 HS, akhirnya Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi bernomor 598 tentang segera dihentikan perang Iran-Irak.
Resolusi 598 ini berisikan 10 butir yang diratifikasi dengan mufakat oleh 15 anggota DK-PBB. Setelah berdiri selama 40 tahun, resolusi ini termasuk satu dari sedikit resolusi DK-PBB yang disepakati oleh 5 anggota tetap lembaga ini.
Rezim Baath Irak langsung mengumumkan bila Iran menerima resolusi itu, maka Irak menerima keseluruhan butir yang ada tanpa syarat. Berbeda dengan resolusi-resolusi sebelumnya, dalam resolusi 598 ini hak-hak bangsa Iran mendapat perhatian yang membuat pemerintah Iran tidak menolak resolusi tersebut. Satu-satunya yang ditekankan terkait resolusi itu adalah penetapan siapa yang bersalah dan pemicu perang.
Sikap Iran membuat berang musuh-musuhnya yang akhirnya menyeret mereka untuk terjun langsung dalam medan pertempuran. Amerika mengirim lebih dari 43 kapal perangnya ke Teluk Persia dan negara-negara sekutunya menghadiahi rezim Baath dengan pelbagai senjata. Aksi ini untuk menunjukkan puncak dari persekutuan mereka dengan rezim Baath Irak.
Sejak saat itu, permusuhan rezim Baath terhadap bangsa Iran dilakukan secara terbuka dengan dukungan mutlak Barat. Rezim Baath menebar terornya dengan senjata kimia dan hal ini dilakukan bukan hanya terhadap rakyat Iran, tapi juga kepada bangsanya sendiri. Akhirnya, Imam Khomeini ra yang melihat terjadinya pelbagai peristiwa dan memahami ada konspirasi di balik semua ini serta memperhatikan kepentingan Iran, beliau menerima resolusi 598, setahun setelah dikeluarkannya, tepat pada 27 Tir 1367 HS.
Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri Wafat
24 tahun yang lalu, tanggal 20 Dzulhijjah 1419 HQ, Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri meninggal dunia dalam usia 72 tahun dan dimakamkan di komplek makam suci Sayidah Fathimah Maksumah as di kota Qom.
Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri lahir di Najaf, Irak pada 1345 HQ. Setelah mempelajari pendidikan dasar keagamaan di Najaf, beliau ikut kuliah tingkat mujtahid dari guru-guru besar hauzah seperti Ayatullah Khui, Sayid Abdul A’la Sabzawari, Sayid Abdulhadi Shirazi dan Syeikh Kazhim Shirazi. Kejeniusan Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri dengan cepat membuat beliau mendapat ijazah berijtihad dari Ayatullah Khui.
Setelah itu Ayatullah Kashmiri mulai memberikan kuliah filsafat tingkat menengah di hauzah. Beliau menerapkan metode baru dalam memberikan kuliah, sehingga dalam sehari beliau mampu mengajar 11 disiplin ilmu seperti fiqih, ushul fiqih, filsafat, sastra Arab dan lain-lain. Selain mengajar, beliau juga aktif meneliti, menulis dan tidak lupa menempat diri tanpa henti dalam membersihkan jiwa, sehingga beliau mampu meraih kesempurnaan batin. Oleh karenanya, banyak yang meriwayatkan keramat beliau.
Ketika rezim Baath Irak mulai menerapkan kebijakan keras terhadap ulama, Ayatullah Kashmiri bersama keluarganya secara sembunyi-sembunyi meninggalkan Irak menuju Iran. Tapi semua karya tulis beliau jatuh ke tangan pasukan keamanan Irak, tepat di perbatasan Irak-Iran.