Lintasan Sejarah 13 September 2022
Hari ini Selasa, 13 September 2022 bertepatan dengan 16 Safar 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ayatullah Mirza Ibrahim Khui Gugur Syahid
114 tahun yang lalu, tanggal 22 Shahrivar 1287 HS, Ayatullah Haji Mirza Ibrahim Khui gugur syahid dalam peristiwa Revolusi Konstitusi pada usia 76 tahun di kota kelahirannya dan dikuburkan di Najaf, Irak.
Ayatullah Haji Mirza Ibrahim bin Hossein Khui yang lebih dikenal dengan Allamah Khui lahir di kota Khui sekitar tahun 1210 HS. Setelah mempelajari pendidikan agama tingkat dasar dan menengah, beliau kemudian pergi ke kota Najaf, Irak untuk melanjutkan pendidikannya.
Di Najaf, beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Syeikh Murtadha Anshari dan Sayid Hossein Kouh Kamareh-i sehingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi. Allamah Khui juga belajar kepada guru-guru besar lainnya seperti Syeikh Muhammad Husein Kazhimi dan Syeikh Mahdi Najafi Kasyif al-Ghita.
Allamah Khui memiliki kepribadian mulia seperti dermawan. Beliau menginfakkan kekayaan yang dimilikinya di jalan Allah. Kekayaan yang berasal dari warisan ayahnya.
Ulama besar ini juga meninggalkan karya ilmiah seperti catatan pinggir atas Rasail karya Syeikh Anshari, Syarah Nahjul Balaghah "ad-Durrah an-Najafiah" serta Syarah Arbain Haditsa.
Allamah Khui di masa hidupnya menjadi mujtahid besar di kotanya dan mendapat penghormatan dari rakyat. Mereka menanyakan pelbagai masalah keagamaannya kepada beliau.
Wafatnya Ayatullah Mujtahid Tabrizi
107 tahun yang lalu, tanggal 16 Shafar 1337 HQ, Ayatullah Mujtahid Tabrizi meninggal dunia.
Mirza Musthafa Mujtahid Tabrizi, ulama besar kota Tabriz, Iran dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, dibarengi akhlak mulia. Mirza Mujtahid Tabrizi lahir dalam keluarga agamis.
Bagi semua ulama yang semasa dengannya, kecakapan Ayatollah Mujtahid Tabrizi dalam ilmu fiqih, ushul fiqih, perbintangan, matematika, puisi dan sastra termasuk di atas rata-rata. Beliau menyelesaikan pendidikan dasarnya di Iran dan kemudian menuntut ilmu di Najaf, Irak dan mengikuti kuliah Akhond Khorasani, Syeikh al-Syariah al-Isfahani, Sayid Muhammad Kazhim Yazdi dan guru-guru besar lainnya.
Buku al-Ghurudh, Catatan atas Kifayah al-Ushul dan al-Libas al-Masykuk merupakan sebagian dari karya-karyanya.
Penandatanganan Perjanjian Gaza-Jericho
29 tahun yang lalu, tanggal 13 September 1993, nota kesepakatan damai "Gaza-Jericho" ditandatangani oleh Yasser Arafat dan Yitzak Rabin di Washington.
Yaser Arafat adalah pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Yitzak Rabin adalah perdana menteri Israel waktu itu. Dalam kesepakatan damai yang didahului dengan berbagai perundingan dan proses perdamaian antara Arab dan Zionis itu, kedua pihak, yaitu PLO dan rezim Zionis, saling mengakui keberadaan masing-masing.
Selain itu, setelah mendapat banyak konsesi dari pihak Yasser Arafat, Israel bersedia mundur dari 90 persen wilayah Tepi Barat dan berjanji akan menandatangani perjanjian akhir pada tahun 1990 mengenai pembentukan pemerintahan Palestina di kawasan antara jalur Gaza hingga kota Jericho di Tepi barat.
Berdasarkan perjanjian Gaza-Jericho ini, pembangunan kota-kota pemukiman Israel di kawasan pendudukan harus dihentikan, tawanan Palestina dibebaskan, dan pembicaraan mengenai pengembalian pengungsi Palestina dan penetapan garis perbatasan akan dimulai. Namun, rezim Zionis hingga kini tidak menepati satupun dari isi perjanjian itu.
Sebaliknya, Yaser Arafat dipaksa memberikan sejumlah konsesi kepada Israel. Akibat lain dari kesediaan Yasser Arafat menandatangani perjanjian ini adalah terpecah-pecahnya persatuan kubu bangsa Arab dalam perundingan damai dengan Tel Aviv.