Lintas Warta 21 September 2022
Sanksi, Terorisme, Perang dan Pertumpahan Darah Akibat Unilateralisme AS.
Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, yang tiba di New York sebagai kepala delegasi tingkat tinggi untuk berpartisipasi dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-77, menjelaskan rencananya untuk perjalanan ini kepada wartawan.
Menyebut PBB seharusnya tidak menjadi organisasi negara-negara yang kuat, Raisi menekankan, Sanksi, terorisme, perang dan pertumpahan darah adalah hasil dari unilateralisme.
Isu unilateralisme yang direpresentasikan Amerika di era sekarang ini selalu dikritik oleh negara-negara yang menentang dan mengkritik kebijakan dan tindakan Amerika Serikat.
Amerika Serikat, sejalan dengan kebijakan unilateralisnya dalam dua dekade terakhir, dengan meluncurkan perang regional, termasuk pendudukan Irak dan Afghanistan, serta campur tangan di Suriah untuk kepentingan kelompok teroris dengan tujuan meruntuhkan pemerintahan Suriah yang sah guna menciptakan ketidakstabilan dan ketidakamanan di Asia Barat dan menyebarkan terorisme.
Perang Amerika telah menewaskan ribuan orang di Asia Barat, dan pada saat yang sama, dukungan habis-habisan untuk terorisme, terutama kelompok teroris Takfiri seperti Daesh (ISIS), telah menyebabkan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah dan Irak, dan pada tahap berikutnya di Afghanistan. More ...