Lintasan Sejarah 25 September 2022
Rasulullah Saw Wafat
1433 tahun yang lalu, tanggal 28 Shafar 11 HQ, Rasulullah Muhammad Saw berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun.
Nabi besar umat Islam ini dilahirkan 52 tahun sebelum dimulainya tahun Hijriah, di kota Mekah. Sejak kecil, Muhammad Saw telah kehilangan ayah dan ibunya sehingga diasuh oleh kakek beliau Abdul Muthalib, lalu oleh paman beliau, Abu Thalib. Sejak muda, Muhammad Saw telah dikenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga dikenal dengan julukan al-Amin.
Pada usia ke-40, Muhammad Saw ditunjuk Allah untuk menjadi utusannya dalam menyampaikan risalah tauhid, keadilan, dan kasih sayang kepada umat manusia. Setelah 23 tahun menyampaikan risalah Islam dan berhasil mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, akhirnya Rasulullah wafat dan meninggalkan sebuah ajaran agung yang kini tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Imam Hasan Gugur Syahid
1394 tahun yang lalu, tanggal 28 Shafar tahun 50 Hijriah, Imam Hasan as, cucu Rasulullah Saw gugur syahid.
Imam Hasan adalah putra dari Fathimah as, putri Rasulullah dan Imam Ali as. Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 3 Hijriah. Sejak lahir hingga usia tujuh tahun, Imam Hasan as dibimbing langsung oleh kakek beliau, Rasulullah Saw untuk memahami makrifat Islam.
Pada usia 37 tahun, ayah beliau, yaitu Imam Ali as gugur syahid dan Imam Hasan pun meneruskan tampuk kepemimpinan kaum muslimin yang semula diemban oleh Imam Ali. Dalam masa kepemimpinannya, Imam Hasan as berusaha membentuk pasukan muslim yang tangguh untuk melawan pasukan Muawiyah yang sebelumnya juga telah melakukan perlawanan bersenjata terhadap Imam Ali as.
Namun, berbagai provokasi dan taktik licik yang dilakukan Muawiyah membuat semangat pasukan muslim itu kendor, bahkan sebagiannya bergabung dengan pasukan Muawiyah. Karena itu, Imam Hasan mengambil langkah diplomasi, demi terjaganya keutuhan kaum Muslimin yang saat itu tengah mendapat ancaman yang lebih besar dari kaum Kafir. Imam Hasan pun kemudian mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah, namun isi perjanjian itu dilanggar oleh Muawiyah dan bahkan akhirnya, Imam Hasan diracuni olehnya sehingga gugur syahid pada tahun 50 hijriah.
Hari Jadi Kota Bandung
212 tahun yang lalu, tanggal 25 September 1810, diperingati sebagai hari jadi kota Bandung.
Bandung (kota madya) merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota itu pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Parisnya Jawa. Bandung terkenal akan Gedung Sate dan hawanya yang sejuk.
Tepat pada 25 September 1810, Gubernur Jenderal ke-36 Hindia Belanda Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut, 25 September dijadikan sebagai Hari Jadi Kota Bandung dan RA Wiranatakusumah sebagai the founding father.
Kini nama tersebut diabadikan menggantikan Jalan Cipaganti, wilayah itu menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
Ghumam Hamedani Meninggal Dunia
80 tahun yang lalu, tanggal 3 Mehr 1321 HS, Mohammad Yusuf Zadeh, yang terkenal dengan nama Ghumam Hamedani, seorang sastrawan dan penyair Iran, meninggal dunia.
Mohammad Yusuf Zadeh amat manguasai bidang logika, filsafat Islam dan sastra Persia. Selain menggeluti bidang sastra, dia juga aktif dalam perjuangan Revolusi Konstitusional Iran. Namun, ketika akhirnya revolusi ini menyimpang dari tujuannya semula dan tokoh-tokoh despotik naik menjadi pemimpin, Hamedani memilih keluar dari aktivitas politik dan berkonsentrasi di bidang pendidikan sosial dan sastra.
Satu-satunya karya peninggalan Hamedani adalah Diwan-e Asy'ar yang hanya memuat kurang dari sepertiga karya-karya syair Hamedani sepanjang hidupnya.