Okt 04, 2022 10:24 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 4 Oktober 2022
    Lintasan Sejarah 4 Oktober 2022

Hari ini Selasa, 4 Oktober 2022 bertepatan dengan 7 Rabiul Awal 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Mehr 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ali bin Muhammad Tanukhi Wafat

1102 tahun yang lalu, tanggal 7 Rabiul Awal 342 HQ, Ali bin Muhammad Tanukhi, seorang ulama, sastrawan, dan penyair terkenal abad ke-4 Hijriah, meninggal dunia dalam usia 64 tahun di kota Basrah.

Ali bin Muhammad Tanukhi dilahirkan di Turki dan pada masa mudanya, ia pergi ke Bagdad lalu tinggal di sana.

Tanuqi amat mahir dalam bidang ilmu nahwu, bahasa, matematika, dan sastra. Setelah tinggal beberapa lama di Bagdad, Tanuqi pergi ke Basrah dan bekerja sebagai hakim. Sejak itu, ia pun dikenal dengan nama Hakim Tanukhi. Ia juga terkenal atas kemahirannya berpidato.

Tanukhi meninggalkan berbagai karya penulisan di antaranya buku kumpulan syair dan buku berjudul "Kitab al-Aruudh."

Ditekan Rezim Baath Irak, Imam Khomeini Pindah ke Kuwait

44 tahun yang lalu, tanggal 12 Mehr 1357 HS, Imam Khomeini pindah ke Kuwait akibat ditekan rezim Baath Irak.

Imam Khomeini

Setelah diasingkan ke Najaf, Irak Imam Khomeini tetap meneriakkan dengan lantang kebenaran dan perjuangannya melawan kezaliman rezim Pahlevi lewat pidato dan pesan tertulis ke Iran. Imam memanfaatkan dua cara ini untuk mengungkap kebobrokan rezim Pahlevi.

Di Hauzah Ilmiah Najaf sendiri Imam Khomeini mengajar filsafat politik tentang pemerintahan Islam dengan tema Wilayah Faqih bersamaan dengan mata kuliah fiqih dan ushul fiqih. Beliau mendidik dan membimbing banyak murid selama di sana. Hasil dari aktvitas beliau di Najaf adalah semakin tercerahkannya seluruh kalangan masyarakat. Dari sini, rezim Pahlevi mengirim delegasi khusus ke Baghdad untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat negara ini. Tujuan mereka meminta pemerintah Irak membatasi gerak-gerik Imam Khomeini ra.

Rezim Baath Irak menerima permintaan itu dan pada 2 Mehr 1357 HS, rumah beliau dikepung oleh pasukan keamanan dan segala aktivitas dikontrol oleh mereka. Setelah membatasi gerak-gerik beliau, Imam Khomeini bermaksud meninggalkan negara ini menuju Kuwait. Namun negara Kuwait berusaha mencegah masuknya Imam ke negara mereka dengan alasan berusaha mempertahankan hubungannya dengan rezim Shah Pahlevi.

Dengan demikian, pada 12 Mehr 1357 HS, setelah berhenti sebentar perbatasan Basrah, beliau kemudian mengalihkan perjalanannya ke Baghdad dan sehari setelahnya Imam berangkat ke Paris.

Gedung Parlemen Rusia Diduduki Pemberontak

29 tahun yang lalu, Tanggal 4 Oktober 1993, para pemberontak Rusia yang menduduki gedung parlemen Rusia atau "Gedung Putih", menyerah setelah sepuluh jam dikepung oleh pasukan tank baja.

Para pemberontak itu dipimpin oleh Wapres Aleksander Rutskoi dan Pemimpin Parlemen Ruslan Khasbulatov. Presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin, sebelumnya baru lolos dari impeachment dari parlemen Rusia (Duma).

Boris Yeltsin

Ia kemudian membubarkan parlemen pada tanggal 21 September dan menyatakan akan mengadakan pemilu. Rutskoi, Khasbulatov, dan anggota parlemen garis keras lainnya menanggapi pembubaran ini dengan menduduki gedung parlemen dan memilih Rutskoi sebagai Presiden Rusia yang baru. Yeltsin kemudian mengirimkan pasukan yang mengepung gedung parlemen itu yang berakhir dengan serangan tank. Para pemberontak akhirnya menyerah dan ditahan.

Pada Desember 1993, diadakan pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen. Dalam sebuah referendum, disahkan pula undang-undang Rusia yang baru, yang memberikan kekuasaan eksekutif yang lebih luas kepada Yeltsin dan mengurangi otoritas Duma. Setelah memimpin selama satu dekade secara kontroversial, akhirnya pada tahun 1999, Yeltsin mengundurkan diri dan digantikan oleh Vladimir Putin.

 

Tags