Des 08, 2022 10:49 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 8 Desember 2022
    Lintasan Sejarah 8 Desember 2022

Hari ini Kamis, 8 Desember 2022 bertepatan dengan 13 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Fatimah Az-Zahra Syahid (Sebuah Riwayat)

1433 tahun yang lalu, tanggal 13 Jumadil Awal 11  HQ, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini, Fatimah az-Zahra as, putrid Rasulullah Saw gugur syahid.

Image Caption

Fatimah az-Zahra dalam usianya yang pendek, telah melalui kehidupan yang penuh penderitaan, namun penuh dengan teladan dan pelajaran berharga bagi umat manusia. Pada usia kanak-kanak, ibu beliau, Khadijah meninggal dunia. Sejak itu pula, Fatimah az-Zahra mendampingi ayahnya dalam mendakwahkan Islam.

Fatimah az-Zahra merasakan dan menyaksikan berbagai gangguan dan permusuhan yang dilancarkan kaum kafir terhadap umat muslimin. Di bawah asuhan ayah beliau, Fatimah az-Zahra mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi.

Di antara kalimat teladan yang pernah diucapkan Fatimah az-Zahra as adalah sebagai berikut, "Ada tiga hal yang ku cintai di dunia, iaitu membaca Al Quran, memandang wajah Rasulullah, dan bersedekah di jalan Allah."

Kudeta di Brunei Gagal

60 tahun yang lalu, tanggal 8 Desember 1962, kudeta di Brunei berhasil digagalkan.

Kudeta yang dilakukan oleh tentara Gurkha ini dipimpin oleh Sheikh Azahari yang pro-partai demokratis di Brunei, yaitu Brunei People's Party (PRB).

Kudeta ini dilakukan sebagai reaksi atas penolakan Sultan Brunei untuk menyelenggarakan sidang dewan legislatif. Sejak itu, Brunei diperintah dengan sistem absolut oleh Sultan,  yang memegang posisi sebagai perdana menteri, menteri keuangan dan menteri pertahanan sekaligus.

Pada tahun 1980-an berdirilah partai politik di Brunei, namun dibubarkan pada tahun 1988. Pemerintah juga memiliki kekuasaan darurat, yang termasuk di dalamnya hak untuk menahan warga negara tanpa melalui pengadilan. Awalnya, Brunei berstatus protektorat Inggris, dan baru pada tanggal 1 Januari 1984, meraih kemerdekaan penuh.

Image Caption

Hossein Makki, Sejarawan Iran Meninggal Dunia

23 tahun yang lalu, tanggal 17 Azar 1378 HS, Hossein Makki meninggal dunia di Tehran pada usia 88 tahun.

Hossein Makki lahir pada tahun 1290 HS. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia pindah ke Tehran dan akhirnya diterima sebagai pegawai negeri. Setelah bulan Shahrivar 1320 HS dan  adanya kelonggaran situasi politik ia memulai aktifitas resminya di media. Tulisan-tulisannya dalam bidang sejarah, penelitian dan budaya terbit di bagian terpenting koran-koran nomor satu Tehran.

Pada masa itu ia menulis buku sejarah "Iran dalam 20 tahun". Karena buku itulah ia menjadi terkenal. Pada tahun-tahun berikutnya ia masuk menjadi anggota partai Iran dan partai Demokrat. Ini adalah awal aktifitas politiknya di parlemen Iran periode 15, 16 dan 17.

Hossein Makki termasuk pendukung fanatik Dr. Mosaddegh. Ia termasuk orang yang banyak berjuang dalam menasionalkan perusahaan minyak. Makki adalah anggota organisasi Khal'e Yad salah satu perusahaan di selatan Iran. Karena pengorbanannya ia disebut sebagai pasukan yang penuh pengorbanan.

Pasca kudeta 28 Mordad 1332, ia tersingkirkan. Ketika ia kembali aktif di bidang politik pada tahun 1339 HS, rezim despotik Pahlevi mencegah aktifitasnya. Setelah itu ia mulai aktif di bidang keilmuan dan sastra dan banyak hasil karya yang ditulisnya.

Hasil karyanya antara lain, buku sejarah "Iran dalam 20 tahun" sebanyak 8 jilid, " Buku Hitam" sebanyak 8 jilid, buku "Kenangan Politik" sebanyak 2 jilid, buku "Kehidupan Sayid Hassan Modarres" sebanyak 2 jilid, buku "Peristiwa Tir" dan perbaikan Divane Moshtaq dan Farkhi Yazdi.

Hossein Makki merupakan orang terakhir di antara orang-orang yang berjuang menasionaliskan perusahaan minyak.

 

Tags