Lintasan Sejarah 26 April 2023
Hari ini, Rabu, 26 April 2023 bertepatan dengan 5 Syawal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 6 Ordibehesht 1402 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Muslim bin Aqil Memasuki Kota Kufah
Tanggal 5 Syawal 60 HQ, Muslim bin Aqil, sepupu Imam Husein, masuk ke kota Kufah dengan tujuan untuk menerima baiat atau janji setia dari rakyat kota itu kepada Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw.
Sebelumnya, rakyat Kufah mengirimkan ribuan surat kepada Imam Husain di Madinah untuk meminta agar beliau datang ke Kufah dan memimpin revolusi menentang pemerintahan Bani Umayah yang despotik.
Pada awal kedatangan Muslim bin Aqil, 18 ribu penduduk kota itu menyampaikan janji setia mereka kepada Imam Husein dan Muslim pun mengirimkan kabar kepada Imam Husain bawah rakyat Kufah telah siap mendukung beliau.
Namun, tak lama kemudian, atas represi kejam dari pemerintahan Bani Umayah, rakyat Kufah mundur dan berbalik menentang Imam Husein, bahkan bergabung dengan pasukan Ibnu Ziyad yang membantai Imam Husain as di Padang Karbala.
PBB Tetapkan Irak Menggunakan Senjata Kimia Terhadap Iran
Tanggal 6 Ordibehesht 1364 HS, PBB tetapkan Irak menggunakan senjata kimia terhadap Iran.
Ketidakpedulian lembaga-lembaga internasional terkait pelanggaran undang-undang penggunaan senjata kimia oleh rezim Irak terhadap Iran semakin hari tidak dapat diterima oleh negara-negara di dunia. Semua ini diakibatkan dari sikap lembaga-lembaga ini yang ingin menyaksikan rezim Baath, Irak dapat mengalahkan Iran dalam Perang 8 Tahun.
Namun prediksi tersebut tidak benar. Karena korban yang berjatuhan akibat penggunaan senjata kimia dan dampak psikologinya tidak begitu memperngaruhi kekuatan pertahanan Iran. Irak mengetahui benar kenyataan ini, sehingga pada operasi Badr, pasukan negara ini menggunakan senjata kimia lebih banyak dari yang sudah-sudah. Hanya dalam 5 hari, dari tanggal 22 hingga 27 Isfand 1363 HS, lebih dari 30 jenis senjata kimia yang dipakai.
Dampak luas penggunaan senjata kimia oleh Irak perlahan-lahan mulai menjadi perhatian masyarakat internasional. Akhirnya, sekjen PBB waktu itu setelah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari Iran dan Irak mengutuk penggunaan senjata kimia.
Tapi sayangnya, Dewan Keamanan PBB tidak bersedia mengeluarkan resolusi mengutuk penggunaan senjata kimia dan merasa cukup dengan mengeluarkan pernyataan pada 6 Ordibehesht 1364 HS yang isinya mengutuk penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam.
Operasi Militer Zionis di Lebanon Berakhir
Tanggal 26 April tahun 1996, operasi militer rezim Zionis menyerang Lebanon yang telah berlangsung enam belas hari, akhirnya berakhir.
Dalam operasi militer ini, tentara Zionis dari darat, laut, dan udara menyerang kawasan selatan Lebanon dan ibu kota negara ini, Beirut. Akibat serangan Zionis itu, selain hancurnya sebagian besar kawasan pemukiman sipil dan sentra-sentra ekonomi, 180 warga Lebanon tewas, dan ratusan lainnya luka-luka.
Tujuan rezim Zionis dalam serangan ini adalah untuk membuat warga Lebanon selatan ketakutan dan meninggalkan tanah air mereka agar kawasan itu bisa direbut oleh Zionis. Namun, rakyat Lebanon dengan gigih berjuang melawan tentara Zionis. Operasi militer itu berhenti setelah enam belas hari namun tentara Zionis tetap bercokol di Lebanon selatan. Akhirnya pada tahun 2000, setelah mendapatkan perlawanan tak kenal lelah dari pejuang Lebanon, Zionis menarik mundur tentaranya.