Lintasan Sejarah 25 Juli 2023
Hari ini, Selasa 25 Juli 2023 bertepatan dengan 7 Muharam 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 3 Mordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Umar bin Saad Larang Imam Husein Memanfaatkan Air Sungai Furat
Tanggal 7 Muharam 61 HQ, Umar bin Saad melarang Imam Husein as dan rombongan memanfaatkan air sungai Furat.
Diriwayatkan lebih dari 30 ribu orang yang ikut dalam pasukan Umar bin Saad tercatat telah mengambil baju, senjata perang dan gaji dari pemerintah Bani Umayyah dan siap untuk berperang menentang Imam Husein as.
Umar bin Saad pada 7 Muharram 61 HQ kembali mendapatkan sebuah surat dari Ubaidillah bin Ziyad dengan isi sebagai berikut, "Usahakan pasukanmu untuk memisahkan antara Husein dan sahabat-sahabatnya dengan sungai Furat. Usahakan sedemikian rupa hingga tak ada setetes air pun yang sampai ke mereka, sebagaimana Utsman bin Affan dulu terhalangi dari air."
Kemudian Umar bin Saad menempatkan 500 pasukan penunggang kuda di sisi sungai Furat. Salahsatu dari mereka berteriak, "Husein! ... Demi Allah ... Engkau tidak akan meminum air ini walau setetes pun hingga kehausan merenggut nyawamu."
Imam Husein as berkata, "Ilahi!! Binasakan ia dengan kehausan dan jauhkan ia dari segala rahmat-Mu!"
Hamid bin Muslim mengatakan, aku melihat dengan mataku sendiri bahwa kutukan Imam Husein as betul-betul terlaksana.
Demikian Abu Abdillah Imam Husain as mengutuk pasukan musuh, "Ilahi! Tahanlah hujan-Mu dari mereka, ciptakan kesulitan dan kekeringan (sebagaimana tahun-tahun Yusuf), dan tempatkan budak Tsaqafi (Hajjaj bin Yusuf) untuk mereka supaya mereka merasakan pahitnya tegukan racun, dan ambilkan balas dendamku, para sahabatku, Ahlul Bait dan para Syiah-ku dari mereka."
Pembahasan RUU Kapitulasi di Parlemen
Tanggal 3 Mordad 1343 HS, Parlemen Iran melakukan sidang luar biasa membahas RUU Kapitulasi.
Dalam sejarah Iran, hak kekebalan hukum atau kapitulasi telah diberikan beberapa kali kepada negara-negara asing. Shah Soltan Hossein Safavi dan Fath Ali Shah (pasca kekalahan dalam perang Torkmandhi) memanfaatkan hak istimewa ini untuk mempertahankan kekuasaannya, sehingga dapat mencegah pendudukan ibukota oleh pasukan asing. Sekalipun demikian, pemberian hak ini dinilai buruk oleh rakyat, sehingga mereka melihat para raja sebagai pengkhianat Iran.
Tapi harus dikatakan bahwa ratifikasi UU Kapitulasi terburuk terjadi di masa Mohammad Reza Shah. Ia ingin meratifikasi UU ini lewat parlemen, padahal rakyat telah semakin sadar. Mereka tahu betapa para pemimpin negara memberikan hak ini dengan imbalan utang senilai 200 juta dolar. Sejatinya, Shah sebagai kepala negara tidak boleh menghidupkan kembali hak kekebalan hukum kepada pihak asing, setelah beberapa waktu lalu sempat dibatalkan.
Bersamaan dengan lawatan Shah ke Amerika pada bulan Tir 1343 HS dan melakukan perundingan, Amerika berjanji akan memberikan bantuan militer, tapi dengan syarat warganya di Iran mendapat hak kekebalan hukum. Shah menerima syarat itu demi mendapatkan bantuan militer senilai 200 juta dolar. Setelah kembali ke Iran, Shah mulai mengusulkan draf UU Kapitulasi.
Pada tanggal 3 Mordad 1343 HS, parlemen membentuk sidang luar biasa untuk membahas sejumlah draf. Sidang dimulai sejak pagi dan berlanjut hingga tengah malam. Akhirnya, Hosseinali, Perdana Menteri Iran waktu itu meminta agar draf UU Kapitulasi dibahas dan sidang berakhir pukul 12 malam. Dalam sidang ini sebagian anggota parlemen tidak setuju dengan skenario ini, tapi tidak dapat menyampaikannya.
Setelah itu, draf UU Kapitulasi ini disidangkan lagi pada 21 Mehr 1343 dan dalam kondisi tidak hadirnya ketua dan 25 anggota parlemen, draf ini diratifikasi. Rancangan UU ini disetujui oleh 74 suara dan 61 suara menolaknya. UU Kapitulasi akhirnya dibatalkan tiga bulan pasca kemenangan Revolusi Islam Iran lewat ratifikasi Dewan Revolusi dan pemerintah sementara.
Jatuhnya Pesawat Concorde
Tanggal 25 Juli 2000, pesawat supercepat Concorde jatuh tak lama setelah lepas landas di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis.
Kecelakaan ini memicu pengungkapan berbagai masalah pada pesawat itu hingga akhirnya tidak lagi dipakai beberapa tahun kemudian.
Pesawat Concorde milik maskapai Air France jatuh menghantam bangunan hotel Relais Bleu di kota Gonesse. Kecelakaan pesawat dengan tujuan New York itu menewaskan 109 awak dan semua penumpang serta empat orang di darat.
Menurut penyelidikan, pesawat jatuh dua menit setelah lepas landas. Concorde langsung menghujam bumi setelah satu dari mesinnya di bagian kiri terbakar kala lepas landas.
Ini merupakan kecelakaan pertama bagi Concorde setelah 31 tahun melayani industri penerbangan. Terbang sejak 1980, pesawat nahas dengan nomor penerbangan AF4590 ini baru empat hari sebelumnya diperiksa dan tidak ditemukan masalah.
Namun, jatuhnya pesawat itu terjadi sehari setelah maskapai Inggris, British Airways, menemukan retakan yang sangat kecil di semua armada Concorde mereka, yang berjumlah tujuh unit.
Setelah kecelakaan, Air France untuk sementara tidak mengoperasikan armada Concorde. Tim penyelidik, dalam laporan setebal 400 halaman, pada 2002 akhirnya menyatakan bahwa ditemukan sekeping kecil logam sepanjang 40 cm menancap di salah satu roda Concorde. Potongan logam itu milik pesawat lain, yang lepas landas lima menit sebelum jadwal Concorde.
Logam kecil yang menancap di roda ini lantas memunculkan kumpulan puing yang hinggap ke tangki bahan bakar pesawat, sehingga menimbulkan api yang melumat seluruh pesawat.
Walau sempat ada perbaikan besar yang berbiaya sangat mahal, Concorde akhirnya harus dipensiunkan. Demi mencegah terulangnya kecelakaan yang fatal, British Airways dan Air France sepakat tidak lagi menggunakan Concorde mulai akhir 2003. Maka, Concorde melayani penerbangan terakhir pada 23 Oktober 2003.