Lintasan Sejarah 10 Agustus 2023
Hari ini, Kamis, 10 Agustus 2023 bertepatan dengan 23 Muharam 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 19 Mordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Allamah Mulla Mahdi Naraqi Wafat
Tanggal 23 Muharam 1209 HQ, Allamah Mulla Mahdi Naraqi, seorang cendikiawan besar muslim, meninggal dunia.
Mulla Mahdi Naraqi menyelesaikan pendidikan dasarnya di Iran dan kemudian melanjutkan menuntut ilmu di kota Najaf, Irak.
Setelah berhasil menguasai berbagai bidang ilmu agama, Allamah Naraqi mengabdikan diri di bidang pengajaran, penelitian, dan penulisan buku. Karya Allamah Naraqi yang terpenting berjudul "Jami'us-Saadat" yang berisi pembahasan masalah akhlak. Karya beliau lainnya berjudul "Aniisul Muwahhidin" yang berisi masalah ushuluddin.
Tim Pemantau PBB Tiba di Iran
Tanggal 19 Mordad 1367 HS, pasukan penjaga perdamaian PBB memasuki Tehran dan Baghdad setelah Iran menerima resolusi Dewan Keamanan PBB no. 598.
Iran dan Irak melakukan gencatan senjata pada 29 Mordad 1367 Hs.
Kemudian, Dewan Keamanan PBB meratifikasi resolusi no.619 pada 18 Mordad 1367 Hs. Berdasarkan ketentuan ini, PBB mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di perbatasan Iran dan Irak yang berjumlah sekitar 400 orang dari 25 negara dunia.
Salah satu alasan yang dijadikan dalih oleh rezim Baath untuk menyerang Iran mengenai sengketa perbatasan yang telah ditetapkan pada perjanjian Aljazair tahun 1975.
Dalam perang yang tidak seimbang selama delapan tahun, rezim Baath yang merasa terancam eksistensinya meminta bantuan AS dan sekutunya. Lalu, Dewan Keamanan PBB turun tangan menyerukan supaya Irak dan Irak melakukan gencatan senjata dan berdamai.
Imam Khomeini dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat Islam dan konspirasi Barat terutama AS untuk menumbangkan Republik Islam dan menghancurkan rakyat Iran, setelah melakukan konsultasi dengan panglima tinggi militer dan pemerintah akhirnya bersedia menerima resolusi Dewan Keamanan PBB no.598.
Republik Islam Iran setelah mempertimbangkan isi resolusi terutama mengenai poin pembayaran ganti rugi akibat perang oleh Irak bersedia menerima resolusi tersebut. Namun meski secara resmi telah menandatangani perjanjian gencatan senjata pada Agustus 1988, namun tetap saja rezim Baath melanjutkan penyerangan terhadap Iran.
Pangeran Billah Jadi Putra Mahkota
Tanggal 10 Agustus 1998, Pangeran Billah ialah putra pertama sekaligus ahli waris Sultan Brunei.
Pangeran Billah putra Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha. Pangeran Billah lulus dari Magdalen College di Universitas Oxford pada 1997. Ia lulus dengan gelar dalam studi Islam. Di luar tugas resmi kerajaan, Pangeran Billah penggemar biliar dan snooker.
Pada 9 September 2004, di usia 30 tahun, ia menikahi Sarah Pengiran Salleh di Istana Nurul Iman di Bandar Seri Begawan. Sang mempelai wanita ketika itu masih berusia 17 tahun. Pernikahan mereka dirayakan dalam sebuah pesta besar-besaran. Pernikahan tersebut diperkirakan menghabiskan biaya US$5 juta. Sang ayah memerintah Brunei Darussalam sejak 5 Oktober 1967. Pada 10 Agustus 1998, Pangeran Billah resmi diangkat menjadi putra mahkota ayahnya.