Lintasan Sejarah 28 Februari 2016
Hari ini, Ahad tanggal 28 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 19 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Alagh Beig Lahir
641 tahun yang lalu, tanggal 19 Jumadil Awal tahun 796 Hq, Alagh Beig, ahli astronomi Iran, terlahir ke dunia.
Alagh Beig dibesarkan oleh kakeknya, Raja Timur Gorgani dan kemudian dia diangkat sebagai raja di kawasan Bainan-Nahrain. Namun berbeda dengan kakeknya, Alagh Beig tidak tertarik pada perluasan kekuasaan dan lebih meminati dunia ilmu, terutama ilmu astronomi.
Pada tahun 824 Hijriah, dia mendirikan sekolah di kota Samarqand di selatan Uzbekistan yang mengajarkan ilmu astronomi. Alagh Beig juga mendirikan observatorium di kota tersebut. Hasil penelitian Alagh Beig dalam bidang astronomi dituliskannya dalam buku berjudul "Zij-e Alagh Beig" atau Penghitungan Lintasan Bintang. Alagh Beig meninggal dunia tahun 853 Hijriah.
Abu Fadhl Suyuthi Meninggal
526 tahun yang lalu, tanggal 19 Jumadil Awal 911 Hq, Abu Fadhl Abdurrahman Suyuthi, yang digelari dengan julukan Jalaluddin, seorang ahli fiqih, hadis, dan bahasa terkenal, meninggal dunia di Kairo.
Suyuthi dilahirkan tahun 849 Hq dan sejak muda telah menghafal Al-Quran. Suyuthi meninggalkan 300 hingga 500 karya penulisan, yang diantaranya berjudul Al Kitabul Kabir dan Tarikhul Khulafaa'.
Mesir Merdeka
94 tahun yang lalu, tanggal 28 Februari 1922, Mesir meraih kemerdekaannya dari penjajahan Inggris. Mesir adalah negeri yang memiliki peradaban kuno berusia lebih dari 8000 tahun.
Dua puluh tahun setelah lahirnya Islam, agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad itu berkembang di Mesir dan negara ini bahkan sempat menjadi pusat keilmuan kaum Muslimin.
Pada tahun 1798, tentara Napoleon mendarat di Alexandria dan sejak itu dimulailah pendudukan Perancis atas Mesir. Tahun 1801, pasukan gabungan Inggris dan Turki mengusir Perancis, dan dimulailah penjajahan Inggris atas Mesir. Pada tahun 1922 Mesir meraih kemerdekaan, namun tetap di bawah protektorat Inggris.
Pada tahun 1952, Muhammad Najib, Gamal Abdul Naser, dan beberapa perwira Mesir lainnya memimpin kudeta terhadap Raja Farouk dan pada tahun 1953, sistem pemerintahan Mesir diubah dari kerajaan menjadi republik.
Imam Khomeini ra Perintah Bentuk Lembaga Mustadhafin
37 tahun yang lalu, tanggal 9 Isfand 1357 Hs, Imam Khomeini ra memerintahkan Dewan Revolusi Islam Iran membentuk Lembaga Mustadhafin Revolusi Islam (Bonyad Mostazafan Enqelab Eslami). Badan ini merupakan sebuah lembaga ekonomi, sosial dan budaya.
Imam Khomeini ra dalam perintahnya itu mengatakan, "Dewan Revolusi Islam lewat perintah ini memiliki tugas untuk mendata seluruh harta yang bergerak dan tidak dari silsilah kerajaan Pahlevi hingga mereka yang ada hubungannya dengan silsilah ini yang telah mereka kumpulan selama berkuasa secara ilegal dari Baitul Mal muslimin. Semua harta itu dimanfaatkan untuk kepentingan mustadhafin, buruh dan pegawai miskin. Seluruh harta itu disita dan harta yang ada di pelbagai bank harus dipindahkan atas nama Revolusi dan diserahkan kepada saya. Sementara harta tidak bergerak termasuk kebun dan tanah harus didata dan dipakai demi kepentingan orang-orang miskin."
Menyusul perintah Imam Khomeini ra, dibentuklah lembaga Mustadhafin demi melindungi kekayaan umum yang telah disita oleh Dewan Revolusi.
Anggaran Dasar pertama lembaga ini terdiri dari 25 butir yang disepakati pada tanggal 7 Tir 1358 dan disetujui oleh Dewan Revolusi. Pengawasan serius yang dilakukan atas lembaga ini dan untuk koordinasi yang lebih baik dengan program-program pemerintah membuat Imam Khomeini ra pada 26 Shahrivar 1359 menunjuk Syahid Mohammad Ali Rajai, Perdana Menteri Iran waktu itu untuk mengelola lembaga ini.
Gencatan Senjata Perang Teluk Dimulai
25 tahun yang lalu, tanggal 28 Februari 1991, setelah Perang Teluk berlangsung selama 40 hari, Presiden AS, George Bush, mengumumkan gencatan senjata. Perang Teluk meletus akibat invasi Irak ke Kuwait tahun 1990. Atas resolusi dari PBB, pasukan multinasional di bawah pimpinan AS menyerang Irak dan meletuslah Perang Teluk.
Setelah dilakukan gencatan senjata, dimulailah perundingan antara negara-negara koalisi dan Irak, yang hasilnya, Irak bersedia menerima resolusi Dewan Keamanan PBB. Setelah itu, PBB juga memberlakukan embargo ekonomi terhadap rezim Saddam, namun yang menjadi korban utama adalah rakyat sipil dan anak-anak Irak yang kekurangan makanan dan obat-obatan akibat embargo tersebut.
Pemilu Periode Kedua DPRD Iran
13 tahun yang lalu, tanggal 9 Isfand 1381 Hs, diselenggarakan pemilu periode kedua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Islam Iran.
Dalam pemilu periode kedua DPRD Iran, sekitar 220 ribu orang menyatakan kesiapannya berpartisipasi dalam pemilu ini dan ada 905 kota dan 34.205 desa yang terlibat. Padahal, di pemilu periode pertama hanya 742 kota yang memiliki DPRD.
Data yang ada menunjukkan ada kenaikan 20 persen kandidat wanita dari pemilu periode pertama yang diselenggarakan pada 1377 Hs. Sementara lebih dari 41 persen dari seluruh kandidat pemilu legislatif memiliki jenjang usia dari 25 hingga 35 tahun.
Ada 20 juta pemilih yang memenuhi syarat dan sekitar 51 persen yang ikut memilih 180 ribu anggota legislatif daerah.