Aug 16, 2017 11:13 Asia/Jakarta

Hari ini, Rabu tanggal 16 Agustus 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 23 Dzulqadah 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 25 Mordad 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Nabi Memerintahkan Umat Islam Perangi Yahudi Bani Quraidhah

1433 tahun yang lalu, tanggal 23 Dzulqadah 5 HQ, Nabi Muhammad Saw memerintahkan umat Islam perangi Yahudi Bani Quraidhah.

Orang Yahudi dari Bani Quraidhah memiliki perjanjian damai dan pertahanan bersama dengan umat Islam Madinah. Tapi saat terjadi perang Khandaq atau yang dikenal dengan nama Ahzab, karena pihak musuh terdiri dari kelompok-kelompok seperti Yahudi, Musyrik dan kabilah-kabilah Arab lainnya, orang-orang Yahudi Bani Quraidhah bergabung dengan musuh. Sikap mereka bergabung dengan musuh berarti telah melanggar perjanjian yang telah dilakukan dengan umat Islam di Madinah.

Bergabungnya orang-orang Yahudi Madinah dengan sendirinya memperkuat pasukan musuh dan sebaliknya, melemahkan semangat umat Islam. Oleh karenanya, pasca kemenangan umat Islam dalam perang Khandaq ini lewat Imam Ali as, Rasulullah Saw pada 23 Dzulqadah 5 HQ memerintahkan umat Islam segera bersiap-siap menuju daerah Bani Quraidhah.

Daerah tempat tinggal Yahudi Bani Quraidhah dikelilingi oleh benteng yang kokoh dan mampu bertahan dari blokade umat Islam selama 15 hari (menurut riwayat lain 25 hari). Akhirnya, Yahudi Bani Quraidhah menyerah setelah melihat tidak ada jalan lain. Mereka rela diperlakukan seperti apapun, tapi dengan syarat Saad bin Mu'adz, seorang sahabat Nabi yang memutuskan. Permintaan mereka itu dipenuhi oleh Nabi Muhammad Saw.

Saad bin Mu'adz ternyata memutuskan agar mereka dijatuhi hukuman yang berat bagi mereka. Setiap pria yang berperang harus dibunuh yang kemudian diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, fitnah dan pengkhianatan yang dilakukan Yahudi Bani Quraidhah tercerabut dari akarnya.

Soekarno dan Hatta Diculik

72 tahun yang lalu, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke sebuah desa di sebelah utara Karawang yang bernama Rengasdengklok, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 04.30 WIB. Pada waktu itu, Soekarno dan Hatta, tokoh-tokoh tua yang menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda (Chairul Saleh dkk) yang menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang.

Pada tengah malam, mereka kemudian berangkat ke Jakarta, bertemu dengan Jenderal Yamamoto, dan malam harinya berkumpul di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Keesokan harinya, tepatnya pada 17 Agustus 1945, pernyataan proklamasi dikumandangkan.

Cyprus Merdeka

57 tahun yang lalu, tanggal 16 Agustus 1960, kepulauan Cyprus setelah bertahun-tahun dilanda kerusuhan, akhirnya mencapai kemerdekaannya.

Sampai tahun 1878, Cyprus dikuasai oleh imperium Utsmani dan pada tahun itu pula, dalam kongres Berlin, imperium Ottoman menyerahkan Cyprus kepada Inggris. Pada tahun 1925, Cyprus resmi menjadi koloni Inggris. Sejak saat itu, orang-orang Yunani di Cyprus yang merupakan 75 persen dari populasi kepulauan ini, menuntut agar Cyprus bergabung dengan Yunani. Akibatnya, situasi politik di Cyprus menjadi kacau dan akhirnya terbentuklah dewan legislatif di sana.

Di pihak lain, pernyataan Turki yang akan melindungi hak-hak orang Turki di kepulauan itu, semakin memanaskan situasi. Akhirnya, masalah Cyprus oleh uskup Makarius dibawa ke PBB dan negara ini kemudian meraih kemerdekaannya pada tahun 1960. Pemerintahan Cyprus berbentuk republik dan uskup Makarius menjadi presiden pertama negara ini.

Sayid Ali Khameni Terpilih Kembali Sebagai Presiden

32 tahun yang lalu, tanggal 25 Mordad 1364 HS, Sayid Ali Khamenei terpilih kembali sebagai Presiden Republik Islam Iran.

Pasca meninggalnya Syahid Rajai dan Syahid Bahonar pada tanggal 8 Shahrivar 1360 HS, atas dasar usulan sejumlah anggota pusat partai Jomhouri Eslami dan setelah mendapat izin Imam Khomeini ra, Ayatullah Khamenei menjadi kandidat presiden dari kalangan ulama dan lembaga-lembaga revolusi. Beliau terpilih dengan suara mayoritas dan menjadi presiden ketiga Iran.

Pada 25 Mordad 1364 HS untuk kedua kalinya atas perintah Imam beliau kembali menjadi kandidat presiden dan terpilih dengan suara mayoritas. Ayatullah Khamenei selama masa pemerintahannya melakukan pelbagai lawatan ke negara-negara seperti Suriah, Libya, Pakistan, India, Cina, Aljazair, Zimbabwe, Rumania, Korea Utara dan Amerika. Di Amerika beliau menyampaikan pidato bersejarah di sidang Majelis Umum PBB.

Akhirnya, Ayatullah Sayid Ali Khamenei di tahun terakhir masa kepresidenannya dan pasca wafatnya Imam Khomeini ra, beliau dipilih oleh Dewan Ahli Kepemimpinan sebagai Pemimpin Besar Revolusi Iran hingga sekarang beliau bertanggung jawab menuntun masyarakat Islam.