Okt 20, 2017 10:57 Asia/Jakarta

Mungkin juga Anda masih ingat, minggu lalu Muhammad dan Nasir sepakat untuk pergi ke Gunung Damavand. Tentu saja, Damavand merupakan gunung yang sangat tinggi. Karena itu, mereka memutuskan hanya pergi ke lereng gunung tertinggi di Iran itu, di sebuat tempat yang menjadi persinggahan para pendaki gunung sebelum menuju ke puncak. Di sana hawa udara begitu segar dan agak dingin. Muhammad dan Nasir pun mengenakan jaket.

Jumat, jam 9 pagi mereka tiba di kaki gunung Damavand. Di sana mereka bertemu dengan seorang kakek tua yang tengah menghangatkan seteko teh di atas api unggun. Muhammad lantas pergi mendekati api unggun, sehingga udara dingin di sana pun menjadi terasa hangat oleh bara apinya. Sambil menghangatkan diri, ia pun bercengkerama dengan sang kakek membicarakan beragam hal.

Nah saudara, sebelum kita simak lebih jauh perbincangan mereka berdua. Terlebih dulu mari kita pelajari beberapa kosakata penting.

Pedar

پدر Ayah

Befarmaid

بفرمایید Silahkan

Chay

چای Teh

Motshakkeram

متشکرم Terima kasih

Inja

اینجا Di sini

Anja

آنجا Di sana

Shoma zendegi mi konid

شما زندگی می کنید Anda hidup, Anda tinggal

Khaneye man

خانه من Rumah saya

Bala

بالا Di atas

Besyar

بسیار Sangat

Kheyli

خیلی Sangat

Qashang

قشنگ Indah

Tamiz

تمیز Bersih

Tabestan

تابستان Musim panas

Zemesta

زمستان Musim dingin

Sard

سرد Dingin

Tu midani

تو می دانی Kamu tahu

Ziba

زیبا Indah, cantik

Zibatarin

زیبا ترین Terindah

Donya

دنیا Dunia

Dastan

داستان Dongeng, cerita

Dastanha

داستان ها Dongeng-dongeng, cerita-cerita

Che jalib

چه جالب Betap menaiknya, menarik sekali

Madar

مادر Ibu

Madarha

مادر ها Ibu-ibu

Bacheh

بچه Anak

Bacheha

بچه ها Anak-anak

Anha dastan miguyand

آنها داستان می گویند Mereka bercerita, menceritakan

Che dastani?

چه داستانی؟ Cerita apa?

Dar mawrede

در مورد Tentang, mengenai

Hast

هست Ada

Albateh

البته Tentu saja

She’r

شعر Puisi

Khushmazeh

خوش مزه Lezat

Khahesh mikonam

خواهش می کنم Sama-sama

 

Kini mari kita simak seksama, percakapan Muhammad dan kakek.

Muhammad

Salam, kek!

Kakek

Salam. Silakan, teh.

Muhammad

Terima kasih. Anda tinggal di sini?

Kakek

Iya. Rumah saya di atas sana. Di sana.

Muhammad

Di sini, sangat indah. Udaranya sangat bersih.

Kakek

Iya. Musim panas di sini sangat indah. Tapi di musim dingin, sangat dingin.

Muhammad

Kek, Apa yang Anda ketahui tentang Gunung Damavand?

Kakek

Damavand adalah gunung yang terindah di dunia. Damavand adalah gunung pelbagai dongeng.

Muhammad

Menarik sekali!

Kakek

Iya. Ibu-ibu menceritakan anak-anaknya tentang Damavand.

Muhammad

Cerita apa?

Kakek

Ada banyak cerita tentang Damavand.

Muhammad

Apakah ada buku juga tentang Damavand?

Kakek

Iya. Tentu saja ada banyak jenis buku, puisi, dan cerita.

Muhammad

Teh Anda, nikmat sekali. Terima kasih.

Kakek

Sama-sama.

 

Saudara, mari kita simak sekali lagi percakapan tadi. Kali ini tanpa terjemah.

[dialog]

Sang kakek menuangkan kembali secangkir teh untuk Muhammad sambil bercerita tentang Damavand. Ia bercerita kepada Muhammad, sejak ribuan tahun lalu puncak Gunung Damavand sangat berarti di mata bangsa Iran. Ada banyak pujangga besar Iran seperti Ferdausi ataupun penulis cerita yang mengisahkan tentang Damavand. Kisah pertarungan Rostam dan Siluman Putih di Gunung Damavand merupakan salah satu kisah Shahnameh yang terkenal. Mendengar cerita sang kakek, Muhammud pun makin tertarik. Ia juga memutuskan untuk segera membaca epik Shahnameh karya Ferdausi.

Di sana, tampak pula beberapa pendaki gunung yang tengah lewat. Mereka pun menyapa Muhammad dan kakek. Tak lama kemudian, Muhammad pergi beranjak untuk menemui Nasir yang tengah menunggu.