Lintasan Sejarah 18 Agustus 2018
Hari ini, Sabtu tanggal 18 Agustus 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 6 Dzulhijjah 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 27 Mordad 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Abu Ali Muhammad bin Hammam Lahir
1181 tahun yang lalu, tanggal 6 Dzulhijjah 258 HQ, Abu Ali Hammam, seorang ulama dan ahli hadis termasyhur Iran, terlahir ke dunia.
Abu Ali Hammam tinggal di Bagdad dan menuntut ilmu dari ulama-ulama terkemuka pada zaman itu.
Setelah mencapai tingkat keilmuan yang tinggi, Abu Ali Hammam pun mengajar di bidang ilmu hadis dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Beliau juga meninggalkan karya penulisan mengenai sejarah para teladan dunia Islam.

Franz Josef I Lahir
188 tahun yang lalu, tanggal 18 Agustus 1830, Franz Josef I, Kaisah Austria lahir.
Franz Josef I merupakan Kaisar Austria dan Raja Bohemia dari tahun 1848 hingga 1916, serta Raja Apostolik Hongaria dari 1867 hingga 1916. Ia berasal dari Dinasti Habsburg.
Saat Perang Dunia I pecah, Austria-Hongaria bersekutu dengan Jerman, namun tentara mereka ternyata tidak memiliki persiapan dan peralatan yang memadai. Salah satu penyebabnya adalah sikap Franz Josef yang konservatif. Ia menolak saran agar para tentara mendapatkan persenjataan yang baru (dalam kasus ini, tank).
Ia meninggal di Wina pada 21 November 1916 dalam usia 86 tahun.

Kamalul Mulk Wafat
88 tahun yang lalu, tanggal 27 Mordad 1319 HS, Mohammad Ghaffari yang terkenal dengan nama Kamalul Mulk, pelukis terkemuka Iran, meninggal dunia di kota Neishabour di timur laut Iran.
Mohammad Ghaffari belajar di sekolah seni "Darul-Funun" di Teheran dan mencapai kesuksesan besar di bidang seni lukis. Kamalul Mulk selama beberapa waktu bekerja pada Shah Naserudin Qajar dan menghasilkan sekitar 170 karya lukis yang sangat indah dan bernilai tinggi.
Kemudian, untuk menambah penegetahuannya di bidang seni lukis, Kamalul Mulk melakukan perjalanan ke Eropa. Sepulang dari Eropa, dia mengajar seni lukis kepada para seniman Iran. Setelah Reza Khan mencapai kekuasaannya, Kamalul Mulk diasingkan ke Neishabour karena menolak melukis Shah Reza dan anaknya.
Kamalul Mulk tinggal di Neishabour hingga meninggal dunia. Dia dikuburkan di pekuburan Athar Neishabouri. Karya-karyanya yang terkenal, antara lain, "Padang Karbala", "Pemburu", dan "Taman dan Kolam Surga".
