Sep 29, 2018 16:41 Asia/Jakarta
  • Jasa Teknis
    Jasa Teknis

Salah satu produk ekspor non migas Republik Islam Iran adalah ekspor jasa teknis atau Engineering Services. Iran selama dua dekade lalu atas upaya tak kenal lelah sumber daya manusianya mulai membidik pasar jasa teknis dan mengekspor jasa ini ke negara lain.

Jasa atau pelayanan teknis mencakup beberapa unsur seperti manajemen, pengetahuan, teknologi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) untuk memproduksi produk atau memberi jasa pelayanan yang tepat. Pelayanan jasa teknis terkadang hanya terbatas dalam negeri ataupun meluas hingga ke luar negeri serta di pasar internasional.

 

Ekspor jasa teknis adalah ekspor sains, teknologi dan tenaga kerja ahli/profesional. Dengan kata lain ekspor jasa teknis adalah ekspor sekumpulan aktivitas teknis tertentu, pembekalan, pelaksanaan, pembuatan, reparasi, pemasangan, penggunaan, pengawasan dan pelatihan terkait transfer teknologi, aktivitas di bidang perangkat lunak mulai dari manajemen, desain, konsultasi dan layanan informatika, studi pengembangan dan semisalnya.

 

Eskpor jasa teknis berbeda dengan ekspor seluruh produk lainnya, dan ekspor jenis ini tidak terbatas pada pengiriman produk. Di ekspor produk seperti minyak, gas, dan produk petrokimia, bahan tambang atau produk pertanian dan industri, produk-produk tersebut keluar dari kepemilikan produsen. Sementara di ekspor jasa teknis serta pemanfaatan dan pengulangannya meski lebih banyak, pengetahuan, maka kemampuan dan pengalaman perusahaan penyedia layanan akan bertambah serta terbuka peluang untuk meningkatkan produksi produknya.

 

Di dunia saat ini, banyak layanan jasa yang bisa diekspor, sementara sains dan teknologi menjadi produk penting dan dapat diperjual belikan. Pelayanan jasa memiliki dimensi yang luas. Menurut klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pelayanan jasa dibagi menjadi 12 kategori umum di antaranya pendudukan, finansial, sosial, transportasi, komunikasi, distribusi, lingkungan hidup, pariwisata, budaya, olah raga, perdagangan, jasa teknis serta jasa lainnya.

Perusahaan EMCO Iran

 

Mengingat kebutuhan yang terus meningkat perekonomian global untuk pembangunan dan infrastruktur, maka perdagangan jasa dan di antaranya pelayanan jasa teknis di berbagai negara semakin marak. Berbagai bukti menunjukkan bahwa di milenium ketiga, ekspor layanan jasa teknis menempati bagian cukup besar di perdagangan dunia, karena selama tahun-tahun awal milienium, nilai ekspor layanan jasa teknis di dunia senilai ratusan miliar dolar.

 

Pengalaman perusahaan teknis (engineering) Iran di bidang ekspor layanan jasa teknis dan kehadirannya di tingkat internasional kembali pada 20 tahun silam. Di tahun 1994, sejumlah perusahaan teknis Iran memulai proyek pembuatan jalan di negara tetangga, Pakistan. Selanjutnya Iran mulai mengekspor jasa ini ke berbagai negara lain.

 

Mengingat perusahaan Iran memiliki daya saing dan keunggulan seperti mampu memberi harga lebih rendah, kemampuannya yang tinggi di bidang pelayanan jasa dan konsultasi, posisinya yang dekat dengan pasar yang dibutuhkan serta kesamaan budaya dan bahasa, membuat perusahaan Iran ini meraih kesuksesan tinggi dalam memberi jasa pelayanan yang lebih baik.

 

Saat ini perusahaan teknis aktif di berbagai bangsa terlibat dalam 700 proyek. Berdasarkan data yang dirilis lembaga pengembangan perdagangan Iran, sejumlah negara yang menerima jasa pelayanan teknis Iran adalah India, Irak, Afghanistan, Armenia, Turki, Suriah, Venezuela, Republik Guinea Khatulistiwa, Sri Lanka, Kenya, Sudan dan negara-negara anggota Komunitas negara independen (CIS) seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, Turkmenistan dan Tajikistan. Ekspor utama jasa pelayanan teknis Iran ke negara-negara tersebut mencakup proyek industri, pembangunan pusat pembangkit listrik, jalan dan konstruksi bangunan.

 

Di antara ekspor jasa teknis Iran ke sejumlah negara adalah industri pembangunan bendungan atau dam. Bendungan termasuk salah satu bagian dari saja konstruksi di dunia. Industri bendungan di Iran tercatat sebagai salah satu industri penting di negara ini. Pembangunan bendungan di Iran memiliki sejarah panjang. Iran dari sisi geografi berada di wilayah kering dan semi kering serta dua pertiga wilayahnya bagian dari dataran tinggi tengah.

 

Sejak zaman dahulu, di antara kekhawatiran penghuni wilayah Iran adalah kelangkaan air dan berkurangnya curah hujan. Meningat peran vital air bagi ekomoni dan kemajuan desa serta perkotaan, mereka menggunakan berbagai metode untuk menyimpan air dan pemanfaatannya lebih efisien. Pembangunan bendungan, dam atau kolam termasuk metode yang dimanfaatkan bangsa Iran untuk memenuhi kebutuhan air mereka.

 

Dam Kebar termasuk bendungan kuno yang dibangun sekitar 700 tahun silam di Iran. Bendungan Kebar dengan bentuk busur ini terletak di kota Qom dan termasuk bendungan tertua di dunia. Lokasi yang tepat untuk membangun bendungan serta bentuknya serupa busur menunjukkan keahlian dan pengetahuan tinggi para arsitek dan insinyur Iran. Keahlian ini membuat dinding bendungan memiliki ketahanan tinggi dari tekanan waduk berukuran lebar 1000 x 500 meter ini.

 

Dalam beberapa dekade terakhir perusahaan Iran dengan memanfaatkan teknologi modern dan para teknisi yang profesional berhasil membangun lebih dari 300 waduk di dalam negeri dan negara ini termasuk empat negara besar di bidang industri pembangunan bendungan. Tujuan dari pembangunan waduk adalah menjamin suplai air, produksi listrik tenaga air serta kebutuhan air bagi lahan pertanian.

 

Industri bendungan Iran setelah meraih swasembada di berbagi sektor waduk mampu mengekspor jasa teknisnya ke berbagai negara dunia termasuk Kuba, Sudan, Zimbabwe, Kenya, Tajikistan, Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Irak, Pakistan dan Turkmenistan. Dua waduk "Doosti" dan " Khoda Afarin" adalah dua waduk bersama Iran dengan Turkmenistan dan Azerbaijan serta dibangun oleh para teknisi Republik Islam Iran.

 

Produk jasa lain Iran yang diekspor adalah jasa industri listrik. Industri air dan listrik termasuk industri terkuat Iran dan sebelum sanksi yang diterapkan Barat terhadap Tehran, jasa teknis dan peralatan industri ini diekspor Iran ke 40 negara dunia. Di tahun 2016, Iran mengekspor listrik ke empat negara tetangga, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Irak serta tengah melakukan pertukaran listrik dengan Azerbaijan dan Armenia.

Lebaga Survei GSI Iran

 

Lembaga Survei Geologi & Eksplorasi Mineral Iran (GSI) juga termasuk lembaga yang aktif dalam memberi jasa pelayanan teknis. Lembaga ini melalui kinerjanya mengidentifikasi peluang eksplorasi dan mineralogi berhasil meneken nota kesepahaman (MoU) dengan lebih dari 20 negara dunia. Eksplorasi area dalam skala seratus ribu dalam lapisan geologi, eksplorasi geokimia, satelit, geologi ekonomi, geofisika udara, studi geologi laut, serta pembentukan pusat-pusat penelitian untuk negara-negara pemohon, termasuk bagian dari MoU ini.

 

Penelitian geologi dan eksplorasi awal bahan tambang, membangun pusat informasi negara-negara anggota ECO dan fokus pada pengembangan metalurgi dan penyebaran mineral di Timur Tengah, membantu meningkatkan teknologi teknis geologi serta eksplorasi di Afghanistan, Sudan, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan serta kepercayaan komisi internasional geologi dunia menyerahkan 25 persen proyeknya kepada Republik Islam Iran, termasuk aktivitas lain GSI.

 

Kerja sama GSI dan Jerman terkait sumber tambang Afghanistan juga termasuk proyek lain di bidang jasa teknis Iran di negara lain. Selain itu, Iran juga aktif di berbagai proyek industri, minyak dan gas, pembuatan jalan dan konstruksi di berbagai negara lain.

 

Republik Islam Iran memperioritaskan pengembangan ekspor pelayanan jasa teknis untuk sektor ekspor non migas. Oleh karena itu, demi kesuksesan di ekspor jasa pelayanan teknis, berbagai perusahaan teknis Iran mempersenjatai diri dengan manajemen dan teknologi modern serta efektif sehingga mampu bersaing di pasar internasional dan menunjukkan kemampuan nasional di berbagai sektor khususnya di bidang infrastruktur.

 

Tehran dengan memampuannya yang tinggi dan didukung dengan sains serta teknologi unggul, sumber daya manusia (SDM) mumpuni serta kelebihan SDM dalam negeri, memanfaatkan keunggulannya ini untuk disalurkan di bidang ekspor jasa teknis ke luar negeri.