Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (42)
-
teknologi nano Iran
Iran di berbagai bidang ilmu pengetahuan dunia berhasil meraih sejumlah peringkat unggul termasuk terpilihnya 10 dosen Universitas Sains dan Teknologi Iran dalam satu persen ilmuwan terbaik dunia, terpilihnya 18 universitas Iran dalam daftar perguruan tinggi terbaik dunia versi majalah Times, peringkat pertama makalah ilmiah terkait sel induk di Timur Tengah dan pertumbuhan produksi makalah matematika terbaik di dunia.
Berdasarkan rilis terbaru ISI-ESI Thomsonreuters, 10 staf pengajar Universitas Sains dan Teknologi Iran masuk jajaran satu persen ilmuwan terbaik dunia. Menurut situs ini, selain 8 pengajar universitas tersebut yang sebelumnya sudah terdaftar dalam jajaran satu persen ilmuwan terbaik dunia, dua dosen lain juga masuk. Situs ini melakukan update data sekali dalam dua bulan berdasarkan perkembangan iptek terbaru dunia.
Otoritas keilmuan adalah dasar pemilihan ilmuwan terbaik di situs ini dan beberapa ilmuwan bahkan meraih peringkat di beberapa bidang ISI. Untuk memilih ilmuwan terbaik dunia yang hanya berjumlah satu persen ini, pertama jumlah data makalah para peneliti dunia dalam 10 tahun terakhir dihitung dan para peneliti ini dibagi ke dalam 22 kategori bidang penelitian. Setelah itu nama-nama mereka diurutkan, disusun dan dipilihlah satu persen ilmuwan terbaik dunia dari berbagai bidang studi.
Hasil pemeringkatan Times Higher Education, THE tahun 2018 yang dipublikasikan pada tahun 2017, memperlihatkan bahwa 18 lembaga pendidikan Iran masuk jajaran lembaga pendidikan terbaik dunia.
Pemeringkatan THE dinilai sebagai salah satu yang paling kredibel di dunia dan sejak tahun 2004 melakukan evaluasi dan pemeringkatan terhadap lembaga-lembaga pendidikan tinggi seluruh dunia dalam lima bidang pendidikan, visi global, riset, dokumen dan pendapatan industri.
Universitas Teknologi Noshirvani Babol, Universitas Teknologi Amir Kabir, Universitas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Isfahan, Universitas Khoje Nasiroddin Toosi, Universitas Teknologi Sharif, Universitas Tabriz, Universitas Tehran, Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, Universitas Ferdowsi Mashhad, Universitas Gilan, Universitas Isfahan, Universitas Shahid Beheshti, Universitas Shiraz, Universitas Al Zahra, Universitas Birjand, Universitas Yazd dan Universitas Zanjan masing-masing menduduki peringkat 1 hingga 18 tingkat nasional.
Amerika Serikat dengan 157 universitas terbaik berada di peringkat pertama, Inggris dengan 93 dan Jepang dengan 89 universitas di posisi kedua dan ketiga. Iran dengan 18 universitas terbaik sama seperti tahun sebelumnya berada di peringkat 17 dunia menurut versi Times.
Iran dengan produksi 31 persen dari total makalah ilmiah terkait sel induk, berada di peringkat pertama Timur Tengah. Menurut Ketua Dewan Sains dan Teknologi Sel Punca Iran, IRSCC, Iran berhasil meraih sejumlah kemajuan penting di bidang sel punca dan kedokteran regeneratif, dan jumlah karya ilmiah kredibel negara ini berada di peringkat 15 dunia.
Di bidang uji klinis, dengan 76 uji klinis seputar sel punca, Iran juga menjadi salah satu negara unggul di kawasan. Hingga kini 51 uji klinis sudah selesai dilakukan dan 25 uji klinis masih berlangsung dengan partisipasi sekitar 2.300 pasien.
Saat ini 44 pusat riset yang aktif di bidang sel punca melibatkan lebih dari 460 peneliti, 300 dosen dan mahasiswa tingkat akhir. Begitu juga 9 pusat penerimaan dan pencatatan sel punca hematopoietik, 56 perusahaan berbasis sains dan empat institut sel punca serta kedokteran regeneratif, sekarang aktif di Iran.
Tingkat partisipasi para peneliti Iran di bidang penulisan makalah di jurnal-jurnal ilmiah dunia menunjukkan, Iran menyumbang 2,3 persen makalah ilmiah dari total makalah matematika dunia di tahun 2011 dan pada tahun 2017 mencapai 3,3 persen. Situs ISI menyusun indeks 484 makalah ilmiah terbaik dunia di bidang matematika. Di tahun 2016 Iran menyumbang 2,9 persen makalah ilmiah matematika dari total makalah dunia.
Para peneliti selalu berusaha menemukan metode baru dan efektif untuk mendiagnosa dan mengobati kanker. Para peneliti di Universitas Azad Eslami, Sains dan Riset, Tehran berhasil menemukan metode baru untuk mengobati kanker terutama pengobatan kanker paru-paru dengan memanfaatkan terapi fotodinamik, PDT dan cold atmospheric pressure plasma (CAP).
Metode PDT dinilai sebagai metode yang efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker terutama kanker kulit. Meskipun berbiaya murah dan non-agresif, namun efektivitasnya dianggap tidak lebih kecil dari metode radioterapi.
Penggunaan metode terapi fotodinamik dapat menurunkan kadar oksigen pada jaringan-jaringan sel terkena radiasi setelah berlalu beberapa lama, sementara atom-atom oksigen yang diproduksi plasma di daerah radiasi menyatu kembali dan menyediakan oksigen yang dibutuhkan.
Dalam penelitian yang untuk pertama kalinya dilakukan di dunia ini, para ilmuwan dapat menyaksikan bahwa penggabungan dua metode di atas meningkatkan efektivitas PDT hingga 37 persen dan CAP hingga 41 persen.
Menurut para peneliti, dewasa ini terapi fotodinamik dengan bantuan serat optik, plasma dan miniatur needle probe, digunakan untuk mengobati kanker di tubuh manusia dan artinya metode gabungan ini dapat memiliki kinerja tinggi untuk menyembuhkan berbagai jenis kanker.
Para peneliti di Universitas Rice Amerika Serikat bekerjasama dengan peneliti Universitas North Carolina dan sebuah universitas di Inggris, berhasil menciptakan molekul-molekul yang dilengkapi mesin seukuran nano untuk melubangi dan menghancurkan sel-sel kanker. Molekul-molekul ini dapat menembus ke dalam membran sel-sel kanker layaknya mata bor dan menghancurkan kanker.
Molekul-molekul ini juga dapat digunakan untuk menyalurkan obat penyembuh, saat mendeteksi sebuah sel yang dianggap baik dan penting. Penemuan ini merupakan langkah maju di bidang pengobatan berbagai jenis kanker.
Metode-metode yang ada sekarang, terutama metode kemoterapi menghancurkan seluruh sel tanpa membedakan antara sel yang sehat dan penting dari yang buruk dan rusak, oleh karena itu, ketika sel-sel yang sehat dan sakit keduanya dihancurkan, pengobatan yang permanen dan pasti terhadap pasien tidak dapat dilakukan.
Para peneliti di Universitas Duke menciptakan sebuah gel yang bisa memusnahkan tumor-tumor kanker. Dalam metode pengobatan yang disebut Degradasi Etanol ini, etanol secara langsung disuntikkan ke tumor.
Saat ini metode tersebut dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker hati dan tiroid. Akan tetapi metode ini sangat terbatas, karena kadar etanol yang besar dapat merusak jaringan-jaringan sel di sekitarnya.
Dengan kata lain, etanol hanya dapat digunakan untuk tumor-tumor yang memiliki kapsul-kapsul mengandung fiber. Para peneliti Universitas Duke menciptakan sebuah bentuk larutan yang di dalamnya, etanol digabungkan dengan Carboxymethyl cellulose (CMC). Larutan baru ini akan berubah menjadi gel setelah disuntikkan ke dalam tumor, karena itu ia tetap tinggal di lokasi disuntikkannya larutan ini.
Baru-baru ini sebuah tim peneliti yang dipimpin seorang peneliti keturunan Iran berhasil menemukan sebuah aplikasi baru yang dengan bantuan kamera handphone dapat mengontrol kesehatan jantung hanya dalam beberapa menit. Metode ini dinamai LVEF dan merupakan alat penting untuk mengukur tingkat kesehatan jantung.
Dalam metode baru ini, para dokter meletakkan kamera telepon genggam di leher pasien selama dua menit. Menurut para peneliti, dengan bantuan metode ini dalam waktu yang relatif pendek, sejumlah informasi bisa dikumpulkan dan dikonfirmasi. Sebuah perusahaan rintisan atau startup bernama Avicena yang memasarkan aplikasi ini. []